Alissa Wahid: Biarkan Masyarakat Menilai Dhani Cocok Disebut Gusdurian atau Tidak
Merdeka.com - Beredar surat yang diduga ditulis oleh Ahmad Dhani terkait NU dan Gusdurian. Surat tersebut beredar usai sidang lanjutan kasus 'idiot' di PN Surabaya, Selasa (19/2).
Menanggapi surat itu, Alissa Wahid, putri sulung Gus Dur angkat bicara mengenai pengakuan Ahmad Dhani yang menyatakan dirinya sebagai penganut NU Gusdurian. Alissa mempersilakan masyarakat untuk menilai apakah sosok Dhani layak disebut sebagai penganut Gusdurian atau bukan.
"Biarkan masyarakat yang menilailah. Saya enggak mau memperpanjang kalau urusan itu (Dhani menyatakan diri sebagai Gusdurian). Masyarakat bisa menilai yang disebut Gusdurian itu seperti apa dan apakah dia (Dhani) cocok disebut Gusdurian," ujar Alissa di Yogyakarta, Selasa (19/2) malam.
-
Apa yang Gus Dur tanamkan selama hidupnya? Pasalnya beliau selama hidup selalu menanamkan nilai-nilai toleransi dalam kehidupan berbangsa.
-
Bagaimana Gus Dur menunjukan sikap toleransi? Ia melakukan pendekatan yang lebih simpatik kepada kelompok Gerakan Aceh Merdeka (GAM), mengayomi etnis Tionghoa, dan meminta maaf kepada keluarga korban G30/S PKI.
-
Bagaimana Gus Dur menunjukkan keberagaman? Tak hanya soal kebijakan, bahkan pakaian yang ia kenakan juga menunjukkan keberagaman di mana hal itu menjadi ikonik dari dirinya. Pakaian yang sering ia kenakan adalah baju batik, sarung, dan peci. Hal ini menarik karena beliau adalah santri, kiai, atau ulama, dan pernah menjadi ketua umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Namun, dibanding menggunakan gamis putih panjang yang sering dipakai oleh para habib, ia lebih memilih memakai batik.
-
Siapa yang menjuluki Gus Dur Bapak Keberagaman? Julukan Bapak Keberagaman ini diberikan oleh Museum Kepresidenan RI Balai Kirti, museum yang mengelola koleksi, gagasan, dan karya para presiden.
-
Siapa Kakek Gus Dur? Kakek Gus Dur dari jalur ibu diakui sebagai ulama besar karena keilmuannya
-
Apa kebijakan Gus Dur terkait keberagaman? Gus Dur dijuluki Bapak Keberagaman karena pada masa pemerintahannya, ia menerbitkan Keputusan Presiden Nomor 6 Tahun 2000 tentang Pencabutan Instruksi Presiden Nomor 14 Tahun 1967 yang membatasi agama, kepercayaan, dan adat istiadat Cina. Keputusan ini memberikan kebebasan kepada masyarakat Tionghoa untuk menganut agama, kepercayaan, dan tradisi mereka, termasuk merayakan upacara keagamaan secara terbuka.
Meski demikian Alissa menyebut jika dirinya enggan berkomentar tentang pernyataan Dhani yang mengaku sebagai NU Gusdurian. Keengganan Alissa berkomentar ini karena menilai permasalahan Dhani yang mengaku Gusdurian itu tak perlu dibesar-besarkan.
Walau enggan mengomentari Dhani namun Koordinator Nasional Jaringan Gusdurian ini mengatakan jika seseorang mengaku Gusdurian memiliki sejumlah ciri. Di antaranya adalah mewarisi nilai-nilai yang selama ini dianut oleh Gusdur.
"Menjadi Gusdurian itu berarti mengikuti nilai-nilai yang diwariskan oleh Gus Dur. Termasuk nilai kemanusiaan, keadilan, bebas dari penindasan, dan kearifan serta sikap ksatria," pungkas Alissa.
Sebelumnya, Beredar surat yang diduga ditulis oleh Ahmad Dhani. Surat yang beredar di pengadilan saat sidangnya itu berbicara soal NU (Nahdlatul Ulama) dan Jokowi. Surat tersebut diedarkan oleh Muhammad Irfan Yusuf atau Gus Irfan. Ia mengaku sebagai juru bicara (Jubir) dari Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi.
Irfan mengaku mendapatkan surat tersebut langsung dari Ahmad Dhani, saat ia menjenguknya di Rutan Medaeng, tempat Dhani ditahan. "Saya diberi surat ini oleh Mas Dhani saat menjenguknya di Medaeng," ungkapnya, Selasa (19/2).
Ia menambahkan, surat tersebut merupakan ungkapan hati Ahmad Dhani. Untuk itu, ia pun mencopy surat yang diberikan Ahmad Dhani dan menyebarkannya ke wartawan.
Dalam surat yang beredar tersebut, Dhani menyebut jika ia merupakan simpatisan dari NU Gusdurian. Ia juga menyebut dirinya merupakan pengikut dari Hadratussyaikh Hasyim Asy'ari. Berikut isi surat tersebut:
Jika NU adalah...
1. ISLAM NUSANTARA, saya bukan bagian dari ini.2. HARUS JADI PENDUKUNG JOKOWI, apalagi ini, saya pasti bukan bagian dari ini.3. MEREKA YANG MENGANGGAP KELOMPOKNYA YANG PALING BENAR, obviously not my kind a group.4. MEREKA YANG TIDAK BELAJAR DARI SEJARAH MASA LALU, apalagi ini, jelas bukan golongan saya.
Maka saya bukan "NU" jenis iniSaya NU pengikut Hadratussyekh Hasyim Asyari.Saya NU Gus Durian100% ISLAM SAYA ISLAMNYA GUS DURdari dulu hingga sekarang...
AHMAD DHANI, Pondok pesantren Medaeng, 19-02-2019
Sementara itu, dikonfirmasi mengenai surat yang beredar tersebut, salah satu kuasa hukum Ahmad Dhani, Aldwin Rahardian mengaku tidak tahu. Ia bahkan balik mempertanyakan keaslian surat tersebut, lantaran tidak ada tanda tangan dan tidak melewati pengacaranya.
"Saya meragukan surat tersebut. Karena biasanya mas Dhani nitip surat itu ke pengacaranya. Dan biasanya surat itu ada tanda tangannya, kalau tidak kita meragukan (keasliannya)," ujarnya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masyarakat harus bisa membangun toleransi dan menghindari fanatisme berlebihan untukmengancam persatuan
Baca SelengkapnyaInayah Wulandari Wahid mengulas etika demokrasi yang digaungkan ayahnya Gus Dur.
Baca SelengkapnyaPerbedaan pilihan mencerminkan keragaman pandangan di dalam masyarakat.
Baca SelengkapnyaAlissa mempertanyakan terkait sejumlah orang yang dinarasikan mendukung salah satu capres-cawapres dengan memakai kaos Gusdurian.
Baca SelengkapnyaNilai toleransi yang diamanahkan jika dipegang teguh bisa menjaga keutuhan masyarakat.
Baca SelengkapnyaGus Dur adalah pemimpin yang begitu dicintai rakyat Indonesia karena sosoknya gigih memperjuangkan hak-hak kaum minoritas.
Baca Selengkapnya"Imin merebut PKB dan tidak bisa dibiarkan," tulis Alissa menirukan perkataan Gus Dur kala itu.
Baca SelengkapnyaSetiap presiden yang menjabat memiliki julukannya masing-masing. Presiden keempat, Abdurrahman Wahid diberi julukan Bapak Keberagaman.
Baca SelengkapnyaInayah Wahid membacakan amanah Ciganjur dalam Haul ke-14 Gus Dur.
Baca SelengkapnyaCak Imin beranggapan bahwa pemaparan Fraksi PKB MPR RI dalam Sidang Paripurna Akhir MPR RI Masa Jabatan Periode 2019—2024 secara legal memiliki dasar yang kuat.
Baca SelengkapnyaYenny Wahid mengatakan ada kesamaan antara Gus Dur dengan Ganjar.
Baca SelengkapnyaPresiden ke-4 Republik Indonesia, Abdurrahman Wahid alias Gus Dur tak bisa dilepaskan dari kisah-kisah jenaka
Baca Selengkapnya