Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Almarhum Parada pernah curhat khawatir bekerja sebagai pegawai pajak

Almarhum Parada pernah curhat khawatir bekerja sebagai pegawai pajak Rumah duka Parada Toga Siahaan. ©2016 merdeka.com/yan muhardiansyah

Merdeka.com - Keluarga Parada Toga Siahaan, pegawai Kantor Pajak yang dibunuh di Gunung Sitoli, Sumut, meminta pemerintah untuk menambah pengawalan saat penagihan pajak. Keselamatan petugas harus dijamin.

"Peristiwa pembunuhan yang dialami abang saya saat menagih tunggakan pajak harus menjadi pelajaran semua pihak. Jangan sampai terulang lagi," kata adik Parada, Pretty Siahaan (26), Rabu (13/4).

Parada Toga Siahaan yang merupakan juru sita Penagihan Pajak KPP Pratama Sibolga terbunuh bersama Sozanolo Lase, tenaga honorer KP2KP Gunung Sitoli. Mereka dihabisi wajib pajak, Agusman Lahagu alias Ama Tety (45), di sekitar kediaman pelaku di Jalan Yos Sudarso Desa Hilihao Km 5, Gunung Sitoli, Kota Gunung Sitoli, Selasa (12/4) siang.

Kasus pembunuhan ini masih diselidiki polisi. Dugaan sementara pelaku yang merupakan pengusaha jual beli karet ini kalap mendengar pajak yang harus dibayarnya mencapai Rp 14,7 miliar.

Pretty meminta agar pemerintah menambah pengawalan untuk penagihan pajak karena sepengetahuan dia, abangnya hanya dikawal seorang satpam. Padahal dana yang ditagihnya dari wajib pajak mencapai miliaran rupiah.

"Pemerintah harus lebih peduli," harapnya.

Sementara itu, suasana duka menyelimuti kediaman Parada di Jalan Air Bersih Ujung, Medan. Sejumlah karangan bunga berdiri di sekitar rumah, termasuk dari Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro.

Sejumlah keluarga dan kerabat juga terus berdatangan ke rumah duka. Mereka menantikan kedatangan jenazah. "Rencananya akan dimakamkan besok sore di TPU Patumbak," kata Pretty.

Parada bertugas di Sibolga sejak empat tahun lalu. Sebelumnya dia pernah bertugas di Aceh. Dia dikabarkan akan pindah ke Pematang Siantar dalam waktu dekat.

"Dia pernah bilang was-was bertugas di Aceh dan Nias, tapi katanya itu risiko pekerjaan," jelas Pretty. (mdk/cob)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kronologi Wanita Petugas Koperasi Dibunuh & Dibakar Nasabahnya Saat Tagih Utang Rp10 Juta
Kronologi Wanita Petugas Koperasi Dibunuh & Dibakar Nasabahnya Saat Tagih Utang Rp10 Juta

Korban dipukul menggunakan gagang cangkul hingga akhirnya terkapar. Kemudian dimasukkan ke dalam karung dan dibuang ke TPA.

Baca Selengkapnya
Kronologi Tiga Buruh di Bali Tewas Tertimbun Longsor Tebing Setinggi 30 Meter
Kronologi Tiga Buruh di Bali Tewas Tertimbun Longsor Tebing Setinggi 30 Meter

Kronologinya berawal ketika para korban menggali batu di pertengahan tebing milik Jero Mangku Budi, sekitar pukul 09:00 WITA.

Baca Selengkapnya
Prajurit TNI dari Kodam Diponegoro Tewas Diduga Dianiaya Senior, Kapendam IV: 2 Pelaku Diproses
Prajurit TNI dari Kodam Diponegoro Tewas Diduga Dianiaya Senior, Kapendam IV: 2 Pelaku Diproses

Dua orang yang diduga pelaku penganiayaan Prada MZR, Pratu W dan Pratu D sudah diamankan.

Baca Selengkapnya
Tersangka Pembunuhan Pria Terbungkus Sarung di Tangsel Dibantu Pedagang Soto, Begini Perannya
Tersangka Pembunuhan Pria Terbungkus Sarung di Tangsel Dibantu Pedagang Soto, Begini Perannya

Tersangka Pembunuhan Pria Terbungkus Sarung di Tangsel Dibantu Pedagang Soto, Begini Perannya

Baca Selengkapnya
Pekerja Tewas saat Instalasi CCTV di Kantor Wali kota Jaktim
Pekerja Tewas saat Instalasi CCTV di Kantor Wali kota Jaktim

Seorang pekerja berinisial H (58) tewas saat melakukan pemasangan CCTV di gedung A Kantor Wali kota Jakarta Timur

Baca Selengkapnya
Kronologi Bentrok Pekerja vs Warga di Tanah Abang Tewaskan 1 Orang, Polisi Tangkap 3 Pelaku
Kronologi Bentrok Pekerja vs Warga di Tanah Abang Tewaskan 1 Orang, Polisi Tangkap 3 Pelaku

Berawal dari keluhan warga terkait para pekerja yang bekerja sampai larut malam

Baca Selengkapnya
Kronologi Satpam Bakar Pusat Oleh-Oleh di Pasuruan Karena Sakit Hati
Kronologi Satpam Bakar Pusat Oleh-Oleh di Pasuruan Karena Sakit Hati

Informasi yang dihimpun menyebutkan, sebelum kebakaran itu terjadi, Soehartono, dan temannya satpam perusahaan dipanggil HRD pada Jumat (17/5)

Baca Selengkapnya
Berawal dari Kesalahpahaman, Ini Motif dan Kronologi Pembacokan Saksi Pilkada Sampang
Berawal dari Kesalahpahaman, Ini Motif dan Kronologi Pembacokan Saksi Pilkada Sampang

Polisi menjelaskan motif di balik peristiwa berdarah yang mengakibatkan tewasnya satu orang warga Sampang.

Baca Selengkapnya
Kronologi Bentrokan Warga di Kebon Kacang Tanah Abang, Satu Orang Tewas
Kronologi Bentrokan Warga di Kebon Kacang Tanah Abang, Satu Orang Tewas

Kepolisian tengah memburu para pelaku bentrok menyebbakan seorang warga meninggal dunia.

Baca Selengkapnya
Dendam di Balik Kematian Wanita Muda Ditemukan Tewas Dekat Kali Cisadane
Dendam di Balik Kematian Wanita Muda Ditemukan Tewas Dekat Kali Cisadane

Motif pelaku menghabisi nyawa korban lantaran sakit hati dengan perkataan korban.

Baca Selengkapnya
Belum Beroperasi Pascaterbakar, Perusahaan Pakan Ternak Bekasi Diingatkan Tetap Bayarkan Hak Pegawai
Belum Beroperasi Pascaterbakar, Perusahaan Pakan Ternak Bekasi Diingatkan Tetap Bayarkan Hak Pegawai

Pemkab Bekasi juga mengingatkan perusahaan soal jaminan sosial pegawainya yang tewas.

Baca Selengkapnya
Tampang Pemilik Distro Pembunuh Pegawai Koperasi, Motif Kesal Bunga 5 Kali Lipat
Tampang Pemilik Distro Pembunuh Pegawai Koperasi, Motif Kesal Bunga 5 Kali Lipat

Mereka tak ingin warga sekitar mencium bau yang nantinya memicu kecurigaan.

Baca Selengkapnya