Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Alumni Indonesia Mengajar: Tak bisa mengubah dunia, minimal megubah nasib 1 anak

Alumni Indonesia Mengajar: Tak bisa mengubah dunia, minimal megubah nasib 1 anak Dedi Kusuma Wijaya saat acara Power Talk Indonesia Mengajar. ©2018 Merdeka.com

Merdeka.com - Salah satu tokoh pendidikan Ki Hajar Dewantara telah membuktikan perjuangannya dalam dunia pendidikan. Meneladani hal tersebut, Indonesia Mengajar telah banyak menghasilkan sosok pejuang pendidikan baru di zaman modern ini. Dari pengalaman mengajar di pelosok-pelosok Tanah Air, banyak sekali ide ataupun inisatif yang lahir setelahnya.

Melihat banyaknya kesempatan yang dimiliki oleh anak-anak untuk bisa mendapatkan pendidikan yang lebih baik, mendorong salah satu pengajar muda Indonesia Mengajar, Dedi Kusuma Wijaya membuat satu yayasan yang salah satu programnya adalah memberikan beasiswa kepada anak-anak dari desa terpencil.

Dedi yang sebelumnya mengajar di Kepulauan Tanimbar, Maluku Tenggara Barat ini membawanya bertemu pada satu anak bernama Nindi yang mengingatkannya pada Lintang, salah satu tokoh di novel Laskar Pelangi yang sangat pintar namun tidak memiliki kesempatan untuk melanjutkan sekolah.

Dari situ, Dedi yang gemar dengan segala sesuatu yang bersangkutan dengan Laskar Pelangi itu memiliki pemikiran untuk membuat akhir cerita yang bahagia dari kisah tersebut melalui Nindi.

"Saya tiba tiba teringat Lintang yang saya ceritakan dari awal yang selalu ada di cerita Laskar Pelangi itu. Saya merasa, oh iya ya saya baca buku (Laskar Pelangi), saya itu nonton musikal, nulis skripsi. Lalu saya sadar saya berada di posisi di mana saya bisa menulis akhir cerita, saya bisa rewrite the story. Saya bisa buat ini tidak seperti Lintang," katanya di acara Power Talk yang diselenggarakan Indonesia Mengajar di Institut Francais Indonesia, Jakarta, Rabu (2/5).

Setelah berusaha dan berhasil menyekolahkan salah satu muridnya tersebut, dan bertemu dengan teman-teman yang memiliki keinginan melahirkan pemimpin masa depan dari desa-desa terpencil, semakin banyak anak-anak di desa dapat mengenyam pendidikan di kota-kota besar.

Saat ini, kata Dedi, banyak sekali ide bermunculan setelah mengikuti gerakan Indonesia Mengajar ini. Tidak sedikit anak muda yang konsen terhadap pendidikan dalam berbagai bentuk demi masa depan anak bangsa.

"Banyak anak-anak pemuda alumni Indonesia Mengajar mmaupun alumni inisiatif lainnya, itu kemudian tergerak bahwa kalau saya tidak bisa mengubah dunia setidaknya saya bisa mengubah nasib satu anak. Jadi mereka gabung dan kita bikinlah satu yayasan yang namanya lanjut sekolah," tutupnya.

(mdk/paw)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Anies Soal Penerima Beasiswa yang Tak Kembali: Mereka Tetap Berkontribusi untuk Indonesia
Anies Soal Penerima Beasiswa yang Tak Kembali: Mereka Tetap Berkontribusi untuk Indonesia

Anies menegaskan, dengan tidak kembali ke Indonesia bukan berarti mereka tidak berkontribusi

Baca Selengkapnya