Alumni IPB dorong lahirnya petani muda
Merdeka.com - Himpunan Alumni Institut Pertanian Bogor (HA IPB) mendorong lahirnya petani muda mengingat adanya kelangkaan tenaga kerja di sektor pertanian di pedesaan.
"Penurunan jumlah tenaga kerja produktif di sektor pertanian selama 10 tahun terakhir bukanlah satu kenyataan menggembirakan, karena tenaga kerja yang hilang itu bukannya terserap ke sektor industri pengolahan hasil pertanian, tetapi justru berpindah ke sektor-sektor lain yang tidak ada urusannya dengan persoalan pertanian," kata Ketua Umum HA IPB Bambang Hendroyono, pada Musyawarah Daerah DPD HA-IPB Provinsi Lampung, di Bandarlampung, seperti dikutip Antara, Minggu (6/4).
Ia menegaskan pentingnya alumni IPB untuk berperan dalam melahirkan generasi baru petani Indonesia, langkah itu merupakan salah satu konsentrasi utama dari organisasi HA IPB.
-
Siapa saja petani muda yang terlibat? Dua petani muda tersebut, Arvin Wijaya dan Steven, menjadi sosok di balik budidaya melon dengan buahnya yang terasa manis dan segar.
-
Siapa yang membantu petani milenial ini? Tak hanya lahan sendiri, Aksin juga memiliki petani yang bermitra dengannya. Bila ditotal, luas lahan dari petani mitra itu mencapai lebih dari 50 hektare.
-
Siapa Duta Petani Milenial? Selain Lesti yang ditunjuk jadi Duta Petani Milenial, sederet artis ini juga pernah ditunjuk jadi duta.
-
Siapa yang menginspirasi petani muda ini? Dyra mengatakan, mereka berjualan petai karena terinspirasi dari orang tua.
-
Bagaimana petani milenial ini belajar bertani? Dalam bertani pepaya, Aksin belajar secara autodidak. Ia belajar dari para peternak pepaya lain. Tak hanya ilmu yang didapat, ia juga mendapat banyak motivasi dari para mentornya.
-
Kenapa petani milenial ini memilih bertani pepaya? 'Ternyata di pepaya itu lebih menjanjikan dibandingkan dulu waktu masih di peternakan,' ungkap Aksin.
Karena itu, lanjut dia, HA IPB berkomitmen untuk mendorong lahirnya petani-petani muda baru, khususnya alumni IPB yang telah memiliki pengetahuan dan ketrampilan manajerial dalam mengelola usaha tani produktif.
Program ini tentu tidak akan berhasil tanpa adanya persiapan yang memadai, baik dari sisi sumberdaya manusia, infrastruktur serta pendampingan di lapangan, jelas Dirjen BUK Kemenhut ini.
Bambang menjelaskan, untuk menjalankan program ini, HA IPB akan memaksimalkan kerja sama dengan berbagai pihak, baik pemerintah daerah, BUMN dan pihak swasta. Program ini diharapkan dapat melahirkan generasi petani muda yang memiliki spirit kewirausahaan dalam mendorong terciptanya kedaulatan pangan di Indonesia.
Demi mengurangi ketergantungan terhadap impor pangan yang semakin hari semakin besar, HA IPB menyerukan beberapa rekomendasi kebijakan untuk mengatasi persoalan tersebut.
Lima butir rekomendasi itu adalah, pertama, menjaga agar produktivitas pertanian tidak turun, HA IPB meminta kepada para pemangku kepentingan untuk menghentikan kebijakan alih fungsi lahan pertanian produktif dengan diringi sangsi bagi pihak yang melanggar aturan tersebut.
Selanjutnya, pembangunan infrastruktur perdesaan mesti difokuskan pada pembuatan bendungan, saluran irigasi primer, sekunder dan tersier baru serta perbaikan infrastruktur yang telah rusak.
Memberikan insentif pajak bagi para pengusaha kecil dan menengah yang bergerak di sektor pangan. Kemudian terkait dengan persoalan APBN, di masa depan HA IPB menyerukan agar porsi subsidi dalam APBN pada kegiatan produksi pertanian pasca panen harus diperbesar. Selain itu, pemerintah dan DPR diharapkan bisa memasukkan Nilai Tukar Petani sebagai salah satu asumsi dalam penyusunan APBN di masa depan.
Terakhir demi mengatasi ketimpangan pemilikan lahan yang menjadi akar masalah dari ketimpangan ekonomi di pedesaan, HA IPB menyerukan agar pemerintah mendatang bisa membuka akses yang luas bagi para petani miskin terhadap lahan.
"Lima rekomendasi kebijakan kedaulatan pangan itu merupakan hasil pemikiran Dewan Pakar HA IPB," tambah Bambang. (mdk/war)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kementan menyebut, pemerintah berkomitmen mengawal regenerasi petani.
Baca SelengkapnyaAnies-Cak Imin menyiapkan anggaran Rp150 triliun bagi generasi muda untuk tertarik terjun ke sektor pertanian.
Baca SelengkapnyaUntuk menarik minat generasi muda terhadap sektor pertanian, sebuah program inovatif bernama Inkubator Agripreneur Tebu telah dibentuk.
Baca SelengkapnyaIngin bergabung dalam program Petani Milenial 2024? Cari tahu cara mendaftar, syarat lengkap, dan berkas yang harus disiapkan agar sukses dalam program ini.
Baca SelengkapnyaDalam program ini, para peserta mendapatkan bimbingan dan wawasan baru yang membantu mereka mengadopsi praktik-praktik pertanian modern dan ramah lingkungan.
Baca SelengkapnyaMiris, jumlah petani di Banyuwangi terus berkurang. Pemkab Banyuwangi janji beri modal bisnis pertanian anak muda.
Baca SelengkapnyaPendapatan tersebut merupakan proyeksi hasil panen yang didapat para petani milenial, serta menegaskan bukan gaji yang diberikan oleh pemerintah.
Baca SelengkapnyaTujuan dari Program Petani Milenial untuk mengoptimalkan potensi sektor pertanian di tanah air.
Baca SelengkapnyaPendirian Institut Pertanian Bogor (IPB) pada 1 September 1963 merupakan tonggak sejarah penting dalam pengembangan pendidikan tinggi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaGanjar meyakini, petani milenial akan banyak yang lahir jika dibarengi dengan keseriusan pemerintah dalam memberikan mendampingi.
Baca SelengkapnyaPara mahasiswa ini diharapkan mampu menjadi patriot dalam mendukung program ketahanan pangan.
Baca SelengkapnyaTina berharap kegiatan ini menjadi salah satu wadah untuk membina sekaligus mengembangkan para talenta angkat besi mulai dari remaja hingga dewasa.
Baca Selengkapnya