Alumni SMA 3: 10 Anak dikeroyok 27 orang benar-benar gila
Merdeka.com - Kasus penganiayaan menimpa Arfian C Sari (16), siswa kelas I SMA 3 Setiabudi Jakarta Selatan mematik reaksi keras dari para alumni.
Salah satu alumni SMA 3, Ita (40), mengatakan kasus penganiayaan yang terjadi pelajar yang akrab disapa Aca itu merupakan kejadian di luar dugaan. Apalagi, dia mengaku, cukup kaget mendengar ada seorang siswa yang tewas akibat peristiwa tersebut.
"Bayangin saja, 10 anak dikeroyok 27 orang. Ya itu sama saja gila," katanya, Sabtu (21/6).
-
Apa dampak dari kekerasan di lingkungan sekolah? KPAI menilai segala bentuk kekerasan anak pada satuan pendidikan mengakibatkan kesakitan fisik/psikis, trauma berkepanjangan, hingga kematian. Bahkan lebih ekstrem, anak memilih mengakhiri hidupnya.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas kekerasan di sekolah? Satuan pendidikan harus menyadari mereka memiliki tugas dan fungsi perlindungan anak, selain tugas layanan pembelajaran.
-
Siapa yang terlibat dalam perkelahian antar pelajar? Ciri remaja atau pelajar yang terlibat perkelahian antar sesamanya diduga dipengaruhi oleh beragam kondisi seperti lingkungan tempat tinggal, kedekatan dengan orangtua dan anggota keluarga lainnya, hubungan dengan peer group serta akses untuk melihat kekerasan di media visual seperti tayangan di media sosial.
-
Siapa yang baru saja lulus SMA? Lula, putri Bimbim Slank, yang jarang tersorot baru saja menyelesaikan masa SMA-nya.
-
Siapa yang lulus dari sekolah? Gala dinner bersama lulusan tahun 2024 ini terlihat sangat berkelas.
-
Kenapa Ganjar tidak terima Rektor Unika diintimidasi? 'Mari kita jaga Bhayangkara kita. Jangan sampai dirusak dan dicemari oleh tindakan oknum tertentu. Siapapun yang diperintah untuk mengintimidasi Rektor Unika Soegijapranata itu, anda akan menghancurkan institusi ini. Sebagai anak polisi, saya tidak terima soal ini,' kata Ganjar Pranowo.
Ita mengaku prihatin dengan kasus ini. Sebab, sebagai salah satu alumni SMA 3 yang dulu sempat aktif di organisasi pecinta alam SMA 3 bernama Sabhawarna, tidak pernah terjadi aksi kekerasan yang melibatkan senior terhadap juniornya.
"Dulu saat saya aktif di Sabhawarna, kegiatannya hanya panjat dinding di sekolah. Tidak pernah keluar-keluar (outbound) seperti sekarang. Mungkin kalau dulu anak-anaknya enggak punya duit untuk kegiatan di luar jadi beda sama yang sekarang," ujar Ita.
Ita merupakan salah satu alumni SMA 3 Setiabudi yang menyempatkan diri datang melayat ke rumah Aca karena anaknya yakni Niko merupakan teman bermain korban sejak SMP. Saat ini, dia mengaku tak habis pikir dengan peristiwa penganiayaan disertai pengeroyokan yang menimpa Aca. Selain Ita, masih ada sejumlah teman-teman korban yang datang melayat sejak Sabtu siang.
Seperti diberitakan, Arfian C Sari (16), siswa kelas I SMA 3 Setiabudi Jakarta Selatan tewas akibat dianiaya seniornya saat outbound di Jawa Barat. Dia meninggal dunia di RS MNC Kuningan pada Jumat (20/6) kemarin.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ditetapkan sebagai Tersangka Pengeroyokan Teman hingga Tewas, 17 Santi di Blitar Tidak Ditahan
Baca SelengkapnyaOtto menegaskan tidak ada kasus perundungan, pelecehan seksual, ataupun pengeroyokan.
Baca SelengkapnyaGogo juga menyebut telah menerima hasil visum dari RE.
Baca SelengkapnyaMereka berdalih bukan pelaku kejahatan terhadap AA (13).
Baca SelengkapnyaMendapat perlakuan kasar, korban menangis histeris
Baca SelengkapnyaSelain mengaku anggota Basis, korban disebut sempat menantang kelompok lain di luar sekolah.
Baca SelengkapnyaVideo berdurasi 34 detik itu, korban menerima pukulan bertubi-tubi dari pelaku
Baca SelengkapnyaPolisi tidak mengetahui apa yang dimaksud oleh RE dalam rapat.
Baca SelengkapnyaFakta mencengangkan didapat dari hasil tes psikologi otak pembunuhan dan pemerkosaan siswi SMP di Kuburan China Palembang
Baca SelengkapnyaKasus perundungan ini sudah dilaporkan orang tua korban ke pihak guru, tetapi tidak direspons.
Baca SelengkapnyaSetelah menjalani operasi korban masih belum sadarkan diri.
Baca SelengkapnyaPara pelaku ini menamakan kelompoknya dengan nama Bathrix Putra.
Baca Selengkapnya