Alumni UIN Syarif Hidayatullah tolak pencapresan Prabowo
Merdeka.com - Puluhan alumni Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah mendeklarasikan gerakan 'Ciputat Menolak Orde Baru (Orba)'. Mereka menolak calon presiden Prabowo Subianto yang merupakan anak kandung Orba yang juga diduga terlibat dalam berbagai kasus pelanggaran HAM berat.
Koordinator deklarasi, Ridwan Darmawan, mengatakan, deklarasi yang dicanangkan oleh sekelompok aktivis dari basis kampus Islam di Jakarta ini dilakukan guna mengingatkan kepada seluruh masyarakat Indonesia agar tidak pernah melupakan bagaimana kekerasan dan kekejaman di masa pemerintahan Orde Baru.
Dia menjelaskan, salah satu kontestan pada pilpres saat ini, diikuti oleh salah satu anak kandung Orde Baru yaitu Letjen (Purn) Prabowo Subianto, mantan Danjen Kopasus dan Pangkostrad.
-
Siapa ajudan Prabowo Subianto? Pada masa kampanye pilpres beberapa waktu lalu nama Mayor Teddy mendadak naik daun. Ia diketahui merupakan abdi negara yang bertugas sebagai ajudan pribadi Prabowo Subianto. Selain Mayor Teddy, sosok Rajif Sutirto juga ikut viral di masa kampanye pilpres beberapa waktu lalu. Laki-laki yang bertugas sebagai Komponen Cadangan (KC) TNI ini juga menjadi ajudan pribadi Prabowo Subianto bersama Mayor Teddy.
-
Siapa yang operasi Prabowo? Tim dokter itu diketuai oleh Brigjen TNI Purn dr Robert Hutauruk.
-
Apa yang dituduhkan ke Prabowo terkait Pilpres 2014? Prabowo terlibat dugaan korupsi dan penyuapan senilai USD 55,4 juta menurut isi pemberitaan tersebut dalam pembelian pesawat jet tempur Mirage bekas dengan pemerintah Qatar. Uang ini disebut yang dijadikan modal Prabowo dalam melenggang ke pilpres 2014.
-
Apa operasi Prabowo? Prabowo diketahui baru saja menjalani tindakan medis berupa operasi besar hingga melibatkan tim dokter profesional dari kalangan TNI.
-
Siapa yang memimpin tim Prabowo? Menanggapi survei tersebut, Koordinator Nasional Penerus Negeri Prabowo-Gibran, Muhammad Pradana Indraputra mengatakan bahwa program yang selama ini digadang-gadang dan disosialisasikan oleh Prabowo-Gibran sangat berdampak sesuai dengan kebutuhan anak muda Indonesia.
"Prabowo Subianto selaku komandan yang harus bertanggung jawab atas kasus penghilangan secara paksa 13 aktivis 97-98 lalu. Selain itu Prabowo juga merupakan mantu dari Mantan presiden RI, Soeharto, dan ia berencana akan memberikan gelar pahlawan nasional terhadap Soeharto," kata Ridwan Darmawan dalam konferensi pers di Kantor KontraS, Jalan Borobudur, Jakarta Pusat, Kamis (26/6).
Di tempat yang sama, aktivis 98 lainnya, Miksil Mina Munir, mengatakan pemerintahan rezim Orde Baru merupakan pemerintahan yang penuh dengan tiran.
"Mulai dari pemberantasan media, kasus pembunuhan wartawan Jogja, Udin Bernas, kemudian kasus Marsinah, Munir, dan kekerasan dan penghilangan aktivis lainnya, merupakan pola tirani yang kerap dilakukan oleh rezim orde baru," ucapnya.
Dia menambahkan, tirani Orde Baru itu berpotensi kembali muncul ketika Indonesia dipimpin oleh Prabowo Subianto. Ia menegaskan, fakta pemecatan terhadap Prabowo Subianto yang belakangan muncul merupakan salah satu fakta bahwa calon presiden nomor urut 1 itu memiliki sejarah kelam dalam perkembangan demokrasi di Indonesia.
"Oleh karena itu kita hanya berharap, Indonesia ke depan tidak dipimpin oleh anak kandung Orde Baru, yakni Prabowo Subianto," ucapnya menegaskan.
Deklarasi gerakan Ciputat Orde Baru itu dicanangkan oleh puluhan aktivis UIN dari berbagai angkatan, di antaranya, M. Shodri, Azwar Furqutyama, Ray Rangkuti, Dani Setiawan, Ali Nursahid, Bahtar Piliang, Andi Syafrani, Syamsul Munir, Sidik Anshory, dan, Paski Hidayat.
M Sodri menambahkan, munculnya Prabowo sebagai capres paska reformasi menimbulkan trauma tersendiri karena bagian dari yang terlibat langsung dalam rezim Orde Baru yang banyak melakukan pelanggaran hukum dan pelanggaran HAM.
Berita terbaru Prabowo Subianto selengkapnya di Liputan6.com
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Koalisi Masyarakat Sipil menilai Pemberian gelar jenderal kehormatan kepada Prabowo Subianto merupakan langkah keliru
Baca SelengkapnyaAktivis '98 Benny Ramdhani menyebut, putusan Dewan Kehormatan Perwira (DKP) sudah jelas menyatakan bahwa Prabowo Subianto terlibat dalam penculikan aktivis '98.
Baca SelengkapnyaBudiman mengaku legowo menghadapi pemecatan tersebut.
Baca SelengkapnyaPDI Perjuangan menyesalkan aksi tindak kekerasan dan penyiksaan prajurit TNI terhadap relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali.
Baca SelengkapnyaIbas mengutuk keras kasus penculikan dan penganiayaan Paspampres terhadap pemuda Aceh.
Baca SelengkapnyaKontraS menilai adanya muatan politik dalam pemberian pangkat terhadap Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaDalam konteks HAM, yang menjadi pijakan dijelaskannya yakni yang pertama memori kolektif korban dan kedua adanya kesamaan kronologis peristiwa.
Baca SelengkapnyaGanjar mengingatkan kepada para pelaku untuk tidak berbuat semena-mena.
Baca SelengkapnyaDalam kasus ini, Laksamana Yudo memastikan akan mengawal langsung proses hukum
Baca SelengkapnyaPrabowo memberi pengarahan kebangsaan kepada Siswa Diksarmil Sarjana Penggerak Pembangunan (SPP) dan Kadet Universitas Pertahanan (Unhan)
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto menegaskan tidak ingin menjadi Presiden Republik Indonesia melalui jalur kekerasan.
Baca SelengkapnyaPDIP Boyolali mengecam keras tindakan kekerasan yang dilakukan terhadap relawan Ganjar Pranowo-Mahfud Md
Baca Selengkapnya