Alwi Shihab: Pancasila Sudah Berikan Semangat Persatuan di Semua Kelompok
Merdeka.com - Wacana NKRI bersyariah dinilai tidak relevan dengan kebhinekaan di Indonesia. Hal itu sama saja mencederai Pancasila yang terbukti mampu menjadi ideologi bangsa dalam mengayomi semua golongan.
"Wacana NKRI bersyariah yang berkembang saat ini telah mencederai Pancasila yang inklusif diubah menjadi eksklusif hanya untuk golongan agama tertentu," kata Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Budaya (Kemendikbud) Alwi Shihab dalam keterangannya, Jumat (23/8).
Selain itu, lanjut Alwi, NKRI bersyariah itu adalah ide yang bertentangan dengan apa yang diinginkan oleh para pendiri bangsa.
-
Mengapa Pancasila penting sebagai ideologi negara? Tujuannya adalah mewujudkan masyarakat Indonesia yang bersatu, merdeka, berdaulat, makmur, baik spiritual maupun material.
-
Mengapa Pancasila penting bagi Indonesia? Pancasila tidak hanya menjadi landasan hukum dan politik, tetapi juga mengandung nilai-nilai luhur yang menjadi panduan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
-
Bagaimana Pancasila diimplementasikan di Indonesia? Pancasila sebagai dasar negara memberikan arah dan petunjuk bagi pemerintah dan masyarakat dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, mempersatukan dan memantapkan kebudayaan dan identitas nasional Indonesia, serta memandu dan mengarahkan pembangunan nasional.
-
Apa fungsi pokok Pancasila bagi negara Indonesia? Pancasila mengatur dalam penyelenggaraan aparatur negara sehingga tercapainya tujuan nasional.
-
Apa pengertian Pancasila? Pengertian Pancasila berasal dari bahasa Sansekerta yang terdiri dari kata 'panca' yang berarti lima dan 'sila' yang memiliki arti prinsip atau dasar. Maka dari itu, Pancasila dapat diterjemahkan sebagai lima prinsip atau lima dasar.
"Kalau kita mengatakan bersyariah maka berarti tidak inklusif, tidak mengajak seluruh komponen bangsa dari kelompok keagamaan yang lain. Padahal sebenarnya Pancasila sudah memberikan makna dan semangat persatuan di antara semua kelompok," jelasnya.
Lebih lanjut, mantan menteri luar negeri ini menjelaskan, sebenarnya semua agama termasuk Islam, inti ajarannya adalah hubungan harmonis antar-sesama. Bukan saja antar-manusia dengan manusia, tetapi juga manusia dengan lingkungan, manusia dengan binatang, manusia dengan alam semesta, kesemuanya itu diarahkan kepada suatu hubungan harmonis.
"Agama selalu menganjurkan untuk kita dapat me-manage, mengatur perbedaan-perbedaan di antara kita. Ini mengajarkan kita untuk saling menghormati dan saling mencari titik-titik temu di antara agama-agama atau di antara nilai-nilai yang ada di antara agama-agama yang ada di Indonesia ini. Sehingga dengan demikian kita bisa membangun negara ini secara baik dan secara harmonis dan penuh dengan rasa persatuan," paparnya.
Alwi menguraikan, bahwa dalam Islam jelas, yaitu mencari titik temu di antara kelompok-kelompok agama. Titik temu itu tidak lain adalah Pancasila yang bagi bangsa Indonesia adalah suatu ideologi mempersatukan semua etnis, semua kelompok keagamaan dan menjadikannya sebagai sumber pemersatu bangsa.
"Jadi para founding fathers telah bersatu dan berjuang untuk memerdekakan bangsa Indonesia dari kekuatan kolonial. Mereka juga berasal dari semua agama di Indonesia, bukan hanya agama Islam saja," tutur adik cendikiawan muslim Quraish Shihab ini.
Dengan demikian, lanjut Alwi, orang yang beragama harus selalu mengacu kepada nilai-nilai yang diajarkan oleh agama itu, dan tidak ada satu agama pun yang tidak mengajarkan nilai-nilai, saling menghormati, saling mencintai, saling menerima perbedaan dan tidak ada satu agama pun yang mengajarkan kekerasan atau permusuhan.
Alwi menilai banyak pihak yang menggunakan agama sebagai tameng untuk mencapai kemenangan dari pihak lain. Ia juga menggarisbawahi keberadaan paham-paham radikal yang saat ini mengacu kepada upaya untuk memaksakan kehendak dan mempersalahkan pihak lain dan menganggap bahwa mereka paling benar.
"Kelompok-kelompok radikal inilah yang mengklaim kebenaran untuk kelompoknya dan menganggap kelompok lain itu salah," tandasnya.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Untuk mengatasi permasalahan di negara ini bukan sebuah sistem baru, tapi persatuan dan kesatuan.
Baca SelengkapnyaMeski ada perbedaan hingga saat ini sikap toleran tetap dipegang teguh agar tidak mudah diadu domba.
Baca SelengkapnyaIndonesia sekarang ini adalah yang terbaik karena mampu merangkum keberagaman seperti pada semboyan Bhinneka Tunggal Ika
Baca SelengkapnyaSalam lintas agama merupakan salah satu upaya berkesinambungan merawat kemajemukan dimiliki Indonesia.
Baca SelengkapnyaPancasila memiliki kedudukan yang krusial bagi negara Indonesia.
Baca SelengkapnyaPancasila harus diterapkan secara menyeluruh baik di lingkungan masyarakat maupun pendidikan.
Baca SelengkapnyaIdealnya suasana rukun dan damai bukan karena dirukunkan atau didamaikan.
Baca SelengkapnyaPerlu dipahami bahwa keberagaman adalah ruh Pancasila yang harus dijaga dan dipertahankan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
Baca SelengkapnyaWakil Ketua MPR, Ahmad Basarah mengajak masyarakat Indonesia di Hamburg Jerman untuk menjaga persatuan bangsa Indonesia di tanah rantau.
Baca SelengkapnyaDengan perilaku toleransi tinggi, Indonesia diyakini kebal dengan serangan paham radikal terorisme ingin pecah belah NKRI.
Baca SelengkapnyaMenurutnya mahasiswa memiliki peran penting terutama sebagai penguat moral juga sebagai penjaga nilai.
Baca SelengkapnyaNilai toleransi yang diamanahkan jika dipegang teguh bisa menjaga keutuhan masyarakat.
Baca Selengkapnya