Amankan 6 orang, polisi panggil 3 anggota ormas terkait video persekusi di Bogor
Merdeka.com - Seorang pria berinisial S menjadi korban persekusi setelah diduga dituduh menganut paham ideologi PKI, di Kampung Dayeuh, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor.
Aksi main hakim sejumlah warga terhadap korban kemudian menjadi viral di media sosial. Setelah dilakukan penyelidikan oleh pihak kepolisian, apa yang dituduhkan warga terhadap korban ternyata tidak benar.
Kapolres Kabupaten Bogor AKBP Andi M Dicky Pastika menyebut, hasil pemeriksaan, korban merupakan seorang tunawisma dan terindikasi mengidap gangguan kejiwaan.
-
Apa saja kasus viral yang membuat polisi bertindak? Kasus pertama Jalan Rusak di Lampung Video Tiktok Bima Yudho Saputro membahas alasan Lampung tak maju-maju viral Menurut Bima, penyebabnya buruknya infrastruktur, pendidikan, dan mental koruptif pejabat Kasus kedua Ibu Beri Minum Kopi Kepada Bayi Video seorang ibu memberi minum kopi susu saset kepada bayi berusia 7 bulan viral Januari lalu Kasus ketiga Penganiayaan Mario Dandy Aksi Mario menganiaya David viral di Twitter Kasus ini turut menyeret ayah Mario, Rafael Alun Trisambodo, pejabat Ditjen Pajak Kasus keempat Penganiayaan Aditya Hasibuan Anak dari eks Kabag Binops Ditnarkoba Polda Sumut ini melakukan penganiayaan ke Ken Admiral AKBP Achiruddin juga dipecat secara tidak hormat dari kepolisian karena ikut terlibat Kasus kelima Koboi Jalanan Tol Tomang David Yulianto 'koboi' penodong senjata ke sopir taksi online, Hendra viral di media sosial David menggunakan mobil Mazda dengan pelat nomot dinas kepolisian palsu
-
Bagaimana video korban tersebar? Setelah handphone selesai diperbaiki, selang beberapa hari sejumlah rekaman video syur milik korban bersama seorang pria beredar di media sosial dan menjadi viral.
-
Bagaimana kasus viral membuat polisi bergerak? Kasus viral yang baru langsung diusut memunculkan istilah 'no viral, no justice'
-
Apa yang diklaim pelaku dalam video viralnya? Pelaku hanya mengaku-aku kerabat Mayjen TNI Rifky Nawawi,' kata dia.
-
Apa yang dilakukan polisi pada korban? Sesampainya di ruangan, pintu malah dikunci dari dalam'Sedangkan kedua teman korban menunggu di ruangan lainnya, singkat cerita di ruang tersebut terjadi dugaan tindak pencabulan itu,' kata KBO Satreskrim Polres Belitung, IPDA Wahyu Nugroho dalam konferensi pers di Polres Belitung.
-
Apa yang viral di media sosial? Video tersebut viral di media sosial dan menarik simpati para warganet yang menyaksikannya.
Atas kejadian tersebut, polisi kemudian melakukan pengusutan terhadap kasus itu. Kurang dari 12 jam setelah peristiwa yang terjadi pada Sabtu (10/2/2018), polisi telah mengamankan pelaku penyebar video tersebut dan pelaku persekusi terhadap korban.
"Untuk kasus ini, rencananya kita akan memanggil saksi ahli hukum pidana dan saksi ahli IT dari Kominfo terkait penyebar kabar hoax yang meresahkan masyarakat," ucap Dicky, Kamis (15/2/2018).
Dicky menuturkan, enam orang telah diamankan terkait kasus tersebut. Hasil pemeriksaan, sambungnya, apa yang dituduhkan terhadap korban tanpa dasar yang kuat.
Tuduhan itu kemudian mencetus aksi kekerasan main hakim sendiri. Pelaku yang melakukan hasutan, kata Dicky, memvideokan dan menyebarkannya ke grup WhatsApp (WA). Kemudian, anggota yang ada di grup itu mengunggah ke media sosial Facebook dengan kemasan organisasi terlarang.
"Untuk korban persekusi sedang dalam observasi kejiwaan dan diberikan perawatan kesehatan serta Visum di Rumah Sakit Polri Kramat Jati," kata Dicky.
Polisi, lanjut dia, juga akan memanggil tiga orang oknum dari salah satu ormas Islam yang diduga ikut terlibat melakukan aksi main hakim itu.
"Tiga orang ini datang ke lokasi karena panggilan pelaku penghasutan, pembuat video dan penyebar hoax. Pelaku penghasutan ini merupakan salah satu anggota ormas yang sama dengan ormas yang dipanggil," sebutnya.
Ia pun mengimbau kepada masyarakat agar tidak mudah terprovokasi dan main hakim sendiri. Apabila ada hal-hal yang mencurigakan dan dianggap mengganggu kenyamanan dan ketentraman masyarakat, maka lebih baik segera dilaporkan kepada aparat setempat.
"Saya tegaskan, polisi akan bertindak tegas terhadap pelaku penyebar kebencian di media sosial," tutup dia. (mdk/ded)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kericuhan pada Senin (16/8) malam dipicu penolakan laporan soal dugaan pemalsuan dokumen yang disampaikan warga Dago Elos ke Mapolrestabes Bandung.
Baca SelengkapnyaKorban diminta oleh sekelompok orang untuk memakan daging hewan liar.
Baca SelengkapnyaCCTV menunjukkan suasana jalan yang sepi, tanpa ada tanda-tanda tawuran.
Baca SelengkapnyaSatpol PP yang mendatangi lokasi memastikan tidak ada penyekapan.
Baca SelengkapnyaPolisi mengamankan tiga orang siswi SMP karena diduga melakukan perundungan atau bullying.
Baca SelengkapnyaViral video di medsos memperlihatkan para remaja diduga kreak tengah dipukuli oleh warga berseragam TNI
Baca SelengkapnyaBuntut video itu, enam orang remaja diperiksa kepolisian.
Baca SelengkapnyaPolisi sudah mulai mengumpulkan bukti-bukti seperti rekaman CCTV dan lainnya.
Baca SelengkapnyaPenangkapan Pegi Setiawan alias Perong masih menimbulkan sebuah pertanyaan netizen
Baca SelengkapnyaBerdasarkan video rekaman kamera CCTV yang viral di media sosial itu terlihat kejadian tersebut terjadi di tepi jalan raya.
Baca SelengkapnyaBeredar video yang mengklaim adanya penganiayaan yang dilakukan oleh tenaga kerja asing (TKA) Chi
Baca SelengkapnyaEmak-emak itu resah dengan aktivitas basecamp narkoba di lokasi pucuk Jambi tersebut.
Baca Selengkapnya