Ambil Alih Penanganan Pencemaran Sungai Cileungsi, Emil Bentuk Tim Gandeng TNI-Polri
Merdeka.com - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mendatangi Kantor Ombudsman RI. Emil, sapaannya, akan berdiskusi mengenai pencemaran Sungai Cileungsi.
Kesepakatan dicapai, penanganan pencemaran Sungai Cileungsi diambil alih Pemprov Jabar.
"Selama ini dari bulan Maret Pemerintah Kabupaten Bogor menyatakan sanggup, tapi per hari ini dikhususkan dan sepakati akan diambil alih oleh provinsi karena keterbatasan-keterbatasan di level dua ternyata tidak memadai," kata Emil di Kantor Ombudsman RI, Jakarta Selatan, Jum'at (20/9).
-
Apa masalah utama pencemaran lingkungan? Sampah plastik masih menjadi masalah utama dalam pencemaran lingkungan baik pencemaran tanah maupun laut.
-
Apa masalah utama di Ciliwung? Ciliwung memiliki persoalan kompleks yang musti segera diselesaikan.
-
Bagaimana cara mengatasi pencemaran sungai? Selanjutnya, contoh permasalahan lingkungan hidup yang perlu diwaspadai adalah pencemaran sungai. Sungai merupakan ekosistem air yang sudah sepantasnya selalu terjaga kebersihannya. Karena sungai merupakan salah satu sumber kehidupan manusia. Namun, sungai justru seringkali mendapatkan banyak bahan kimia yang dibuang sebagai limbah produksi. Akibatnya, ekosistem sungai sebagai habitat ikan dan sebagainya terancam rusak.
-
Apa masalah di Embung Kebumen? Bukannya disambut suka cita, pembangunan embung tersebut justru menimbulkan masalah baru, yaitu tanah longsor yang membahayakan warga.'Waktu embung ini sudah jadi 100 persen, serang beberapa bulan hujan terus menerus. Akibatnya jebol dan banyak bagian yang longsor. Setelah perbaikan, hujan turun, jebol lagi,' kata Kepala Desa Giritirto, Sugito, mengutip YouTube Liputan6 pada Senin (22/1).
-
Siapa yang terlibat dalam penyelesaian isu air di Indonesia? Kerjasama Pemerintah dan PBB Dalam Konservasi dan Manajemen Air di Indonesia dan Pengadaan World Water Forum
-
Bagaimana upaya mengembalikan Ciliwung? Berbagai upaya dilakukan untuk mengembalikan wajah Ciliwung. Salah satunya dengan normalisasi.
Emil segera membentuk sebuah tim yang terdiri dari TNI, Polri, Kejaksaan guna menindak tegas industri yang masih tidak mengindahkan dampak lingkungan. Terkhusus terhadap pencemaran di Sungai Cileungsi.
"Karena nanti kalau airnya kotor berpengaruh pada manusia yang mengonsumsi air kotor dari limbah pabrik yang mengandung unsur-unsur B3 kimia," paparnya.
Dia menambahkan, penangan pencemaran di sana tidak sesederhana membereskan masalah pelayanan publik. Sebab melibatkan banyak pihak yang memang memiliki niat tak baik.
"Saya kasih tahu tadi tidak sesederhana itu. Kan pelayanannya bukan pelayanan publik yang masalahnya hanya pada di kita (pemerintahan). Kalau masalah Disdukcapil ya gampang ya," jelasnya.
Emil menggunakan analogi kejahatan dan polisi untuk mendudukkan masalah tersebut. Menurut analoginya, adanya polisi tidak berarti kejahatan menghilangkan dan sebaliknya, bukan berarti polisinya tidak bertugas. Melainkan niat dari sang penjahatnya.
"Itu maksudnya, jangan menyederhanakan seolah-olah itu kelalaian. Yang namanya orang mau niat jahat pasti ada," tegas Emil.
"Beri kami waktu mengorganisir rencana ini sehingga nanti menghasilkan progres yang juga pasti dilaporkan ke masyarakat," tutup Ridwan.
Untuk diketahui, Sungai Cileungsi merupakan hulu kali Bekasi dan digunakan sebagai bahan baku air PAM oleh daerah itu. Ironisnya, sungai tersebut sudah tercemar limbah sejak lama oleh industri yang berada di Bogor.
Kondisi air sungai yang menghitam dan memunculkan bau menyengat sehingga menyebabkan ekosistem rusak dan masyarakat yang tinggal dekat sungai terganggu.
Masyarakat sudah berupaya secara maksimal agar aliran sungai Cileungsi kembali bersih, asri dan harum. Begitu pun penyadaran kepada para pengusaha yang mencemari sungai.
Tak hanya itu, penegakan hukum juga sudah didorong berbagai pihak untuk memberi efek jera kepada para pelanggar lingkungan hidup dengan menjatuhkan sanksi berupa penyegelan.
Terpisah, Ombudsman melihat Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor (DLH Bogor) tidak kompeten dalam melakukan pengawasan terhadap izin lingkungan yang telah diterbitkan dan berdampak pada pencemaran di Sungai Cileungsi.
"Pertimbangan bahwa penanganan berlarut oleh DLH Kabupaten Bogor serta dampak dari pencemaran terjadi lintas kabupaten-kota di Provinsi Jawa Barat," tegas Teguh Nugroho selaku Kepala Perwakilan Ombudsman RI Jakarta Raya di kantornya.
Selain itu Ombudsman juga memandang, DLH Bogor tidak kompeten dalam menindaklanjuti pengaduan masyarakat terkait pencemaran sungai Cileungsi. Hal itu menurut Teguh, dilihat dari penanganannya tidak sesuai dengan Permen Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 22 Tahun 2017 tentang Tata Cara Pengelolaan Pengaduan Dugaan Pencemaran dan/atau Perusakan Lingkungan Hidup dan/atau Perusakan Hutan.
Di samping juga, DLH Bogor dipandang tidak kompeten dalam melakukan pemantauan dan analisis terhadap pelaporan terkait baku mutu lingkungan yang disampaikan oleh perusahaan yang berada di sekitar sungai Cileungsi.
"Sehingga DLH Bogor tidak mampu melakukan pengawasan terhadap potensi pencemaran sungai Cileungsi," ucap Teguh.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut potret Jenderal Maruli Simanjuntak terjun langsung saat ratusan anggota TNI-Polri dikerahkan ke Sungai Krukut.
Baca SelengkapnyaFakta di Balik Tercemarnya Sungai Bengawan Solo, Bencana Rutin Tiap Tahun.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil mengaku tak mau memperdebatkan cara siapa yang paling paten mengatasi masalah sungai di Jakarta.
Baca SelengkapnyaPemerintah diminta tegas terhadap pabrik yang mencemari Sungai Cileungsi.
Baca SelengkapnyaCalon Gubernur DKI Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil berencana membangun Kawasan Ciliwung dengan konsep Pentahelix.
Baca SelengkapnyaSungai Cileungsi mulai menghitam, mengeluarkan bau tak sedap hingga matinya ikan-ikan di sana diduga disebabkan tercemar.
Baca SelengkapnyaWali Kota Medan Bobby Nasution memimpin gotong royong Aksi Skala Besar Pembersihan dan Penataan Sungai Sei Sikambing, Medan
Baca SelengkapnyaKejagung telah menetapkan belasan orang sebagai tersangka dalam perkara ini
Baca SelengkapnyaMaruli sudah membuat sebuah alat yang dapat dirakit sendiri dengan suku cadang yang mudah ditemukan.
Baca SelengkapnyaTak hanya soal pertahanan dan pertempuran, persediaan air bersih yang sulit dijangkau oleh sebagian masyarakat di Indonesia turut menjadi perhatian TNI.
Baca SelengkapnyaAliran Sungai Deli di Medan Labuhan Km 17,5 Medan menjadi start dimulainya penyusuran.
Baca Selengkapnya