Ambisius ubah transportasi di Jabar, Emil klaim butuh duit Rp 300 triliun
Merdeka.com - Pemerintah Provinsi Jawa Barat di bawah kepemimpinan Ridwan Kamil membutuhkan anggaran Rp 300 triliun untuk merealisasikan proyek infrastruktur di bidang transportasi. Sementara APBD Jabar tiap tahun hanya kurang lebih sebesar Rp 30 triliun.
Sedikitnya, ada sembilan proyek besar yang ingin dibangun. Yakni, reaktivasi empat jalur kereta api, perpanjangan landasan pacu (runway) Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB), pembatas jurang (road Barier), bandara baru di Sukabumi.
Lalu, pembangunan jalur khusus angkutan tambang di Parung Panjang, pembangunan jalur kereta api ganda Bogor-Sukabumi, Terminal Parung, jalur air (waterway Way) Cikarang-Bekasi Laut (CBL), dan Pelabuhan Patimban.
-
Kenapa Ridwan Kamil ingin memberikan anggaran ke RW? RK mengaku gagasannya itu juga pernah diterapkan saat dirinya didapuk menjadi Gubernur Jawa Barat. Progamnya itu diklaimnya bahkan membuat antusias warga Jabar kala itu. Di satu sisi, usulannya tersebut agar warga dapat meningkatkan kesadaran dan kepedulian di wilayahnya masing-masing.
-
Apa kekurangan Ilham Habibie dalam Pilgub Jabar? 'Itukan semacam, tidak menanam tapi pengin panen,' ungkap Usep saat dihubungi Merdeka.com, Jumat(7/6).
-
Apa capaian kinerja pembangunan Pemprov Kaltim? Capaian kinerja pembangunan di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menunjukkan hasil yang positif.
-
Apa target Menko Perekonomian untuk transportasi di Indonesia? Pemerintah telah memprioritaskan pengembangan ekosistem Kendaraan Listrik (EV) dengan target 13 juta sepeda motor listrik dan 2 juta mobil listrik pada 2030.
-
Apa komitmen PKB di Pilgub Jabar? 'Pokoknya prinsipnya PKB siap siapapun yang berkompetisi karena PKB akan menyuguhkan alternatif pilihan untuk publik, sebanyak-banyaknya,' ujar Huda ketika ditemui di Gedung DPR RI, Kamis (13/6).
-
Apa yang dilakukan Pj Gubernur Jateng untuk percepatan penanggulangan kemiskinan? Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Nana Sudjana menyerahkan bantuan modal usaha ekonomi produktif kepada ratusan warga. Hal itu guna mempercepat penanggulangan kemiskinan di wilayahnya.
Ridwan Kamil mengakui proyek itu tidak bisa diwujudkan dengan mengandalkan APBD. Selain sangat jauh, pendapatan Pemprov pun harus dialokasikan untuk keperluan belanja lain.
Salah satu cara mendapatkan investasinya adalah mengandalkan kerjasama dengan pihak swasta maupun BUMD. Dia berkeyakinan dengan jaringannya yang sudah terbentuk hingga ke luar negeri bisa membuat ambisinya itu tercapai.
"Duit sekitar Rp 300 triliun. Enggak mungkin dari APBD, tapi saya semangat bisa. Kenapa? karena ada rumusnya," kata Emil sapaan Ridwan Kamil saat ditemui di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Rabu (27/9).
"Jadi ini sangat ambisius, tapi itulah kenapa saya ingin menjadi Gubernur karena ingin tanah kelahiran saya maju," lanjutnya.
Menurutnya, tanpa proyek infrastruktur di bidang transportasi, perekonomian suatu daerah tidak akan bisa melesat maju. Kalaupun bisa, akan memakan waktu yang tidak sebentar.
Dia menjelaskan, dengan akselerasi infrastruktur, di bidang transportasi konektivitas antardaerah. Tanpa itu, pertumbuhan ekonomi dan peradaban mustahil terbangun.
Untuk itu, ia meminta seluruh anak buahnya di lingkungan Pemprov Jabar bekerja cepat, sehingga seluruh proyek dapat terwujud dalam lima tahun ke depan.
"Pokoknya percaya sama saya. Dalam lima tahun ke depan, inovasi-inovasi tidak hanya dalam praktik, tapi juga penganggaran. Saya ingin melihat ekonomi (Jabar) bergerak luar biasa," tandas Emil.
Di singgung mengenai kebijakan penyeimbang pertumbuhan infrastruktur, berdampak contohnya pada pertumpuhan kendaraan pribadi, Ridwan Kamil mengaku akan mengkajinya lebih dalam.
"Kalau pengurangan kendaraan, itu bukan kewenangan saya, nanti investor (kendaraan) marah. Tapi nanti saya coba kaji lagi lah," pungkasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ridwan Kamil mempunyai rencana gila jika ia diberikan kesempatan untuk menjadi Gubernur DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaPramono Anung akan menganggarkan dana sebesar Rp26 Triliun untuk membangun sistem transportasi di Jakarta.
Baca SelengkapnyaPembebasan lahan untuk pembangunan LRT Jabodebek menelan biaya sebesar Rp1,3 triliun.
Baca SelengkapnyaSaat ini, kereta api jalur Timur-Barat sudah tersedia dan memerlukan beberapa perbaikan.
Baca SelengkapnyaPJ Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono tak menampik Jakarta butuh anggaran hingga Rp600 triliun untuk bertransformasi menjadi kota global.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan pembangunan infrastruktur jalan dilakukan untuk efisiensi transportasi dan distribusi logistik sehingga dapat menumbuhkan ekonomi di daerah.
Baca SelengkapnyaSalah satunya, menghidupkan kembali atau reaktivasi jalur kereta di Sumbar
Baca SelengkapnyaProgram ini dinilai sangat membantu daerah yang terbatas anggarannya untuk membangun jalan.
Baca SelengkapnyaPMN itu diperlukan karena Damri menghadapi beberapa kendala dalam meremajakan angkutan perintis.
Baca SelengkapnyaPemerintah daerah dapat meminta bantuan pendanaan APBN untuk membangun moda transportasi massal.
Baca SelengkapnyaJokowi menilai jumlah dana desa yang telah disalurkan sejak tahun 2015 itu bukanlah angka yang kecil.
Baca SelengkapnyaBina Marga akan melakukan pembangunan tiga jembatan penyeberangan dengan nilai anggaran Rp145 miliar.
Baca Selengkapnya