Amien Rais Sudah Tua, Pemuda asal Blora Gantikan Nazar Jalan Kaki Yogya ke Jakarta
Merdeka.com - Lilik Yuliantoro (29) menggantikan nazar Amien Rais untuk berjalan kaki dari Yogyakarta ke Jakarta. Nazar ini pernah diucapkan Amien Rais jika Jokowi menjadi Presiden.
Pemuda asal Blora ini berinisiatif menggantikan Amien Rais karena menilai sosok Ketua Dewan Kehormatan PAN itu sudah tua. Lilik berpendapat agar nazar Amien Rais itu sebaiknya digantikan generasi muda yang masih punya fisik dan tenaga lebih baik. Termasuk untuk membangun bangsa.
"Berhubung Bapak Amien Rais sudah tua, untuk itu saya terketuk dari hati untuk melaksanakan, menggantikan nazarnya beliau. Lebih baik Bapak Amien Rais di rumah biar yang muda melanjutkan generasi untuk penerusnya. Biar yang muda-muda membangun bangsa bersama," ujar Lilik di Tugu Pal Putih, Kota Yogyakarta, Senin, (22/7).
-
Siapa yang memimpin Barisan Muda PAN? Uya Kuya Pasha Ungu terpilih menjadi Ketua Barisan Muda Penegak Amanat Nasional (BM PAN) periode 2021-2026.
-
Siapa senior Anang di PDIP? Tentu saja, dia adalah seorang senior. Di PDI Perjuangan, dia adalah senior. Saya masih junior.
-
Kenapa posisi Ketua Harian PKB diisi kader muda? Nantinya, posisi tersebut akan diisi oleh kader muda PKB.'Hanya masih akan ada penambahan posisi katua harian, deputy dan sekretaris eksekutif yang akan diisi kader muda PKB berprestasi,' ujarnya.
-
Kenapa BPIP butuh anak muda? “Jadi kalau dibilang Indonesia butuh anak muda, alasan pertama karena negeri ini, negerinya anak muda. Aku yakin tidak akan ada satu kejadianpun yang membentuk negeri ini kalau bukan karena tangan kalian,“ terang Najwa.
-
Siapa yang mengangkat Alimin bin Prawirodirjo menjadi anak? Namun, hati Hazeu tersentuh ketika Alimin membagikan uang yang diberikannya itu kepada teman-teman sejawatnya. Kemudian Alimin diangkat anak oleh Hazeu dan mendapatkan pendidikan formal.
-
Siapa yang bisa jadi pemimpin? 'Pemimpin adalah penjual harapan.' – Napoleon Bonaparte
Lilik menceritakan, keinginannya menggantikan Amien Rais itu murni inisiatifnya sendiri. Hatinya terketuk karena Amien Rais tak kunjung memenuhi nazarnya tersebut.
Dalam aksinya berjalan kaki dari Yogyakarta ke Jakarta, Lilik mengaku tak ada dorongan maupun suruhan dari orang lain. Termasuk dari PAN maupun Amien Rais. Lilik juga tidak dibayar untuk menggantikan Amien Rais memenuhi nazarnya.
"Saya tidak ada yang mengutus. Saya dari hati. Benar-benar terketuk. Enggak ada sepeserpun yang membayar," ungkap Lilik.
Dalam aksi jalan kaki Yogyakarta-Jakarta ini, Lilik tak melakukan persiapan khusus. Dia hanya membawa beberapa barang yang sekiranya dibutuhkannya selama perjalanan.
"Persiapannya cuma dari Blora bawa bekal baju dua, terus air minum sama tulisan, sama bendera merah putih, uang bawa Rp50.000."
Lilik menargetkan tiba di Jakarta pada 17 Agustus 2019. Dia hanya berharap perjalanannya lancar dan tak ada halangan apapun.
"Rencana jalan dari Yogyakarta ke Jakarta selama 22 hari. Terus ingin ketemu langsung dengan Pak Jokowi," ucap Lilik.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gerindra menegaskan, Gibran merupakan representatif milenial.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil dan Kaesang masuk dalam pembahasan DPW PAN Jakarta untuk didukung di Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaAnis Matta berpandangan tidak boleh ada diskriminasi usia untuk menjadi pemimpin.
Baca SelengkapnyaPuan Maharani mengatakan bakal patuh dengan aturan partai.
Baca SelengkapnyaAmien menilai ada pihak berupaya menjegal Anies, sehingga dukungan bakal dialihkan ke Prabowo.
Baca SelengkapnyaTonis menilai, Gerakan Nusantara Untuk AMIN ini merupakan simbol gerakan kebangsaan
Baca SelengkapnyaJK sebelumnya menyatakan mendukung Anies-Cak Imin di Pilpres 2024 mendatang.
Baca SelengkapnyaBudi Arie merasa tidak lagi muda sehingga tidak cocok memimpin PSI, yang dikenal sebagai partai politik anak muda.
Baca SelengkapnyaCak Imin melontarkan candaan dirinya lebih cocok menjadi capres dibandingkan Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaPKB tidak mempermasalahkan perbedaan latar belakang Hanum yang merupakan bagian Muhammadiyah.
Baca SelengkapnyaPertemuan itu untuk membahas perihal nasib Anies di Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaTerjadi fenomena orang tidak bermasalah, justru dipermasalahkan saat terjun ke dunia politik.
Baca Selengkapnya