Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Amnesty Internasional: Penambahan Pasukan di Papua Membuat Warga Semakin Takut

Amnesty Internasional: Penambahan Pasukan di Papua Membuat Warga Semakin Takut Amnesty International temui Kapolda Metro Jaya. ©Liputan6.com/Immanuel Antonius

Merdeka.com - Direktur Amnesty Internasional Indonesia, Usman Hamid mendorong DPR untuk mengevaluasi pendekatan keamanan di Papua. Menurutnya, pendekatan keamanan dengan menambah pasukan TNI tidak tepat untuk mengatasi persoalan di Papua karena hanya akan menambah rasa takut warga terhadap aparat TNI. Hal ini ia ungkapkan pasca meninggalnya 3 warga sipil Papua di Puskesmas, Bilogai, distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua.

"DPR harus segera mengevaluasi pendekatan keamanan di Papua. Pemerintah seharusnya paham, penambahan pasukan di Papua hanya membuat warga semakin ketakutan dan memperburuk ketidakpercayaan mereka terhadap Pemerintah," kata Usman dalam keterangan yang diterima merdeka.com, Kamis (18/2).

Oleh karena itu, dia mendesak DPR untuk berdiskusi dengan pemerintah, termasuk TNI dan beberapa kementerian terkait. Usman mengatakan, diskusi tersebut harus mencari jalan keluar terbaik agar setiap harinya tidak ada lagi warga sipil yang menjadi korban salah tembak.

"DPR harus panggil pemerintah, termasuk TNI terkait penambahan pasukan selama beberapa tahun terakhir. DPR juga perlu memanggil kementerian lain untuk menangani para pengungsi internal di Nduga, Timika, dan Intan Jaya,” kata Usman.

Berdasarkan laporan yang diterima Amnesty, banyak warga Papua dan Papua Barat yang merasa tidak aman, sehingga memutuskan untuk mengungsi. Menurutnya, hal tersebut malah menunjukkan dengan jelas bahwa tingkat kepercayaan warga Papua dan Papua Barat terhadap pemerintah memudar karena mereka merasa tidak dilindungi.

"Banyak yang masih mengungsi karena mereka merasa tidak aman dan terpaksa meninggalkan kampung halaman tanpa kepastian kapan akan kembali. Beberapa tahun lalu di Nduga dan Timika, sekarang di Intan Jaya," bebernya.

“Kejadian seperti ini terus berulang, dan polanya sama. Ada kabar kontak bersenjata antara TNI dan kelompok lain, jatuh korban dari TNI. Kemudian dilakukan penyisiran di wilayah pemukiman penduduk, lalu kembali jatuh korban. Dari pola ini, warga paling banyak dirugikan," ujarnya.

Usman juga mendesak pemerintah untuk mengusut setiap kasus pelanggaran hukum dan kemanusiaan dengan tuntas. Dia berharap jangan sampai ada satu kasus yang sudah terbukti melanggar hukum dan HAM, namun ternyata impunitas atau ketiadaan hukuman. Menurutnya, dengan tidak adanya penyelesaian hukum adalah ancaman serius bagi masa depan perlindungan HAM.

“Kami mendesak negara untuk memastikan tidak ada lagi kekerasan negara, apalagi yang berakhir impunitas. Kami menduga terdapat hubungan langsung antara impunitas hukum dengan setiap kegagalan dan lambannya otoritas dalam mengusut kasus di sana," ujarnya.

Sebagai informasi, berdasarkan laporan Amnesty terkait kasus kematian 3 warga Papua di Intan Jaya terjadi pasca adanya konfrontasi antara aparat TNI dan ketiga korban tersebut. Usman pun menjelaskan kronologi kejadian tersebut.

"Awalnya saat aparat TNI melakukan penyisiran di Kampung Mamba, Distrik Sugapa untuk mencari pelaku penembakan anggota TNI yang tertembak di pagi harinya, korban (Janius Bagau) tertembak di bagian lengan dan dievakuasi ke sebuah Puskesmas di Kampung Bilogai. Janius ditemani oleh dua pemuda lainnya, Justinus Bagau dan Soni Bagau," kata dia bercerita.

"Aparat TNI mendatangi korban di puskesmas untuk konfrontasi pada malam hari yang berujung pada tewasnya ketiga korban. Pihak TNI mengatakan bahwa ketiga korban merupakan anggota KKB yang berusaha merampas senjata aparat, sehingga aparat menembak ketiganya hingga tewas," lanjut dia.

(mdk/bal)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Teror KKB Kian Meresahkan, Pangdam Cenderawasih Tegaskan Tak Ada Penambahan Pasukan di Papua
Teror KKB Kian Meresahkan, Pangdam Cenderawasih Tegaskan Tak Ada Penambahan Pasukan di Papua

KKB terus menebar teror. Termasuk pilot Susi Air yang disandera masih mereka tawan. Penyanderaan sudah dilakukan hampir lima bulan.

Baca Selengkapnya
Panglima TNI Tetap Angkat Senjata Lawan OPM Dinilai Kegagalan Negara Bangun Papua
Panglima TNI Tetap Angkat Senjata Lawan OPM Dinilai Kegagalan Negara Bangun Papua

Terkait pernyataan Panglima TNI tersebut, nampaknya dinilai bukan untuk menyelesaikan masalah, melainkan memperpanjang konflik di Papua.

Baca Selengkapnya
Kapuspen TNI: Istilah OPM Biar Prajurit Tegas dan Tidak Ragu
Kapuspen TNI: Istilah OPM Biar Prajurit Tegas dan Tidak Ragu

TNI ingin tanah Papua damai dan warganya sejahtera

Baca Selengkapnya
Jenderal Dudung: Kalau Kita Tanya Rakyat Papua, Mereka Berharap Aman
Jenderal Dudung: Kalau Kita Tanya Rakyat Papua, Mereka Berharap Aman

Dalam kajian Percepatan pembangunan Papua tersebut, TNI telah mendapat amanah untuk menjalankan tiga tugas.

Baca Selengkapnya
Panglima TNI Ganti Penyebutan KKB Papua Jadi OPM, Anggota DPR Ungkap Dampak Politis
Panglima TNI Ganti Penyebutan KKB Papua Jadi OPM, Anggota DPR Ungkap Dampak Politis

Penyebutan istilah KKB menjadi OPM memiliki dampak politis serta konsekuensi pada cara menyelesaikan.

Baca Selengkapnya
TNI Sebut KKB Jadi OPM: Kami Tidak Ragu Dalam Melangkah!
TNI Sebut KKB Jadi OPM: Kami Tidak Ragu Dalam Melangkah!

Kebijakan Panglima TNI mengubah penyebutan nama KKB menjadi OPM berdampak pada kinerja TNI.

Baca Selengkapnya
Panglima TNI Blak-blakan Ganti Nama KKB Papua Jadi OPM: Tidak Ada Negara dalam Satu Negara
Panglima TNI Blak-blakan Ganti Nama KKB Papua Jadi OPM: Tidak Ada Negara dalam Satu Negara

Menurut Panglima TNI, aksi teror pihak separatis di Papua harus segera diberantas.

Baca Selengkapnya
Solusi Komnas HAM untuk Presiden Terpilih Menangani Konflik di Papua
Solusi Komnas HAM untuk Presiden Terpilih Menangani Konflik di Papua

Komnas HAM mengingatkan calon presiden dan calon wakil presiden terpilih tidak melakukan pendekatan keamanan berlebihan di Papua.

Baca Selengkapnya
Amnesty Internasional Indonesia Desak Bentuk Tim Pencari Fakta Usut Dugaan TNI Aniaya Warga Papua
Amnesty Internasional Indonesia Desak Bentuk Tim Pencari Fakta Usut Dugaan TNI Aniaya Warga Papua

Amnesty mengecam perlakuan tidak manusiawi diduga dilakukan prajurit TNI terhadap warga Papua tersebut.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Panglima Agus Soal Musuh Berbahaya, Minta Taruna TNI Hati-Hati di Papua
VIDEO: Panglima Agus Soal Musuh Berbahaya, Minta Taruna TNI Hati-Hati di Papua

Panglima Agus mengatakan separatis Papua, semakin lama semakin berbahaya.

Baca Selengkapnya
TNI Kembali Sebut KKB Papua sebagai OPM, Apakah Operasi Penindakan Bakal Ikut Berubah?
TNI Kembali Sebut KKB Papua sebagai OPM, Apakah Operasi Penindakan Bakal Ikut Berubah?

Anggota Komisi I DPR Bobby Rizaldi meminta pemerintah satu sikap dalam melabeli penyebutan Kelompok bersenjata di Papua.

Baca Selengkapnya
Debat Capres soal Papua, Prabowo Bilang: Tidak Sesederhana itu Pak Anies
Debat Capres soal Papua, Prabowo Bilang: Tidak Sesederhana itu Pak Anies

Hal itu dikatakan Prabowo menjawab pertanyaan panelis terkait strategi yang disiapkan untuk menyelesaikan masalah HAM di Papua

Baca Selengkapnya