Amokrane ditembak bertubi-tubi, Polda Bali beralasan sesuai prosedur
Merdeka.com - Kapolda Bali Irjen Sugeng Priyanto menegaskan langkah menembak mati Amokrane Sabet (49), warga negara Prancis, dilakukan Polsek Kuta Utara sesuai prosedur. Apalagi kejadian itu dianggap Amokrane membahayakan masyarakat.
"Dalam menangani sebuah tindakan yang dirasa itu sudah membahayakan warga, tentu dilakukan tindakan pengamanan. Saya rasa itu sudah sesuai dengan prosedur," kata Kapolda Bali di Mapolda Bali, Senin (2/5).
Dalam video dari kamera ponsel seorang warga yang tersebar luas, terlihat bagaimana bule berbadan kekar itu diberondong peluru. Polisi mendapat banyak cibiran atas kejadian itu. Mereka dinilai emosional hingga melakukan penembakan secara bertubi-tubi ke tubuh Amokrane, yang sebelumnya sempat menikam anggota polisi hingga tewas.
-
Dimana korban ditemukan? Jasad pria yang sehari-hari bekerja sebagai cleaning service itu pertama kali ditemukan kakaknya di dalam kamar dalam kondisi telentang tak bernyawa pada Selasa (28/11) sekitar pukul 01.30 WIB dini hari.
-
Apa yang dialami korban? 'Dia alami luka cukup serius. Setelah kejadian, korban kemudian dilarikan ke RSUD Dekai, guna mendapatkan penanganan medis,' kata Kapolres Yahukimo AKBP Heru Hidayanto.
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
-
Apa yang terjadi pada korban? Korban pun akan terpanggang di dalamnya. Sebagai bagian dari desain hukuman yang kejam, saat perunggu yang panas membakar korban dan membuatnya berteriak.
-
Siapa korban mutilasi? Identitas Korban Mutilasi Dirreskrimum Polda DIY Kombes Pol FX Endriadi mengatakan bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan, korban mutilasi adalah seorang mahasiswa berinisial R.
-
Siapa yang menemukan korban? Penemuan berawal saat dua saksi hendak mengantar cabe ke pasar dengan mengendarai mobil.
Bahkan pada video itu terlihat polisi sempat menghentikan tembakan. Namun, dalam hitungan lebih kurang empat detik, mereka kembali lepaskan tembakan terakhir yang diperkirakan terkena di bagian kepala.
Secara terpisah, tim kedokteran forensik RSUP Sanglah menemukan empat luka tusukan senjata tajam di beberapa tubuh anggota polisi yang ditikam Amokrane. Di antaranya, luka tusuk pada pipi kanan, dua tusukan pada bagian dada dan satu tusukan di paha.
"Selain empat luka tusukan, di beberapa tubuh korban juga ditemukan luka tangkisan," ungkap Kepala Instalasi Forensik RSUP Sanglah, dr. Dudut Rustyadi.
Ditanya soal hasil autopsi dari Amokrane Sabet, Dudut enggan untuk berkomentar banyak. Pihaknya menyarankan untuk lakukan konfirmasi kepada polisi. "Untuk yang bule silakan langsung ke pihak polisi," terangnya.
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Kami sudah mengambil keterangan dari 9 orang, 4 dari anggota Dit Polairud, 3 Masyarakat dan 2 dari pelaku," kata Kabid Propam Polda Sultra, Mochammad Sholeh.
Baca SelengkapnyaSeorang warga Kelurahan Tenda, Kecamatan Hulonthalangi, Kota Gorontalo inisial MH (47) meregang nyawa usai terkena peluru panas polisi.
Baca SelengkapnyaTerkait masih bersarangnya peluru saat dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Bangunrejo, Desa Saradan
Baca SelengkapnyaPolrestabes mengklaim bahwa kematian siswa SMKN 4 Semarang, karena hendak tawuran.
Baca SelengkapnyaKomnas HAM juga berkoordinasi dengan LPSK untuk memastikan tidak ada intervensi terhadap saksi yang diperiksa.
Baca SelengkapnyaPada saat kejadian, AKP Dadang memakai pistol jenis HS untuk menghabisi nyawa AKP Ryanto.
Baca SelengkapnyaKapolda Kalteng mengatakan bahwa oknum polisi tersebut positif zat amphetamine dan zat metapethamine.
Baca SelengkapnyaPelaku tiba-tiba mendatangi korban dan langsung menikamnya dengan menggunakan badik.
Baca SelengkapnyaTak hanya anggota polisi, OTK juga menembak seorang warga sipil.
Baca SelengkapnyaSenjata api rakitan ilegal tersebut merupakan milik tersangka IG yang kemudian dibawa oleh tersangka IMS ke Rusun Polri Cikeas.
Baca SelengkapnyaLima jenazah terduga Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) berhasil dievakuasi ke RSUD Dekai. Selanjutnya kelima jasad tersebut akan dilakukan autopsi.
Baca SelengkapnyaBripda Aske Mabel mengambil empat pucuk senjata api jenis AK milik Polres Yalimo pada 9 Juni lalu sekitar pukul 04.00 WIT.
Baca Selengkapnya