Amran lapor Jokowi, harga pangan di Tanah Air relatif stabil
Merdeka.com - Menteri Pertanian, Amran Sulaiman menghadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan, Selasa (11/10). Dia melaporkan progres pangan dan irigasi di Tanah Air.
"Ada dua hal (yang dilaporkan), masalah pangan, harga pangan dan irigasi," ungkap Amran di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat.
Menurut Amran, saat ini harga pangan di Tanah Air relatif stabil. Sementara untuk irigasi, Kementerian Pertanian merencanakan membangun embung.
-
Bagaimana embung membantu petani di Wajo? “Bangunan air seperti embung akan bermanfaat meskipun debit air kecil, air masih bisa teralirkan ke sawah-sawah petani. Sehingga petani bisa menambah pertanaman dalam setahun, dari satu kali menjadi dua kali,“ jelas Mentan SYL, Kamis (24/8).
-
Bagaimana para petani mengatasi kekeringan di Embung Alastuwo? Ia mengatakan sudah ada kelompok tani yang menjalankan program pompanisasi.
-
Bagaimana Sleman percepat tanam di musim kemarau? Upaya berikutnya adalah gerakan percepatan tanam di semua Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Balai Penyuluhan Pertanian dan Perikanan (BP4).
-
Dimana program irigasi perpompaan Kementan? Kegiatan Irigasi Perpompaan dan Perpipaan diprioritaskan pada lokasi kawasan pertanian yang sering mengalami kendala atau kekurangan air irigasi terutama pada musim kemarau.
-
Bagaimana Mentan ingin mengembalikan lahan pertanian yang terkena banjir? Mentan mengatakan, pertanian adalah jantung masa depan bangsa yang perlu mendapat perhatian bersama baik di tingkat pusat maupun daerah. Dia ingin, sejumlah lokasi yang terdampak bencana dapat kemabli pulih dan berproduksi seperti sedia kala.
-
Bagaimana Kementan mengoptimalkan lahan kering? 'Optimasi lahan kering untuk pertanian dapat dikembangkan dalam upaya peningkatan produksi pertanian serta indeks pertanaman melalui perbaikan infrastruktur lahan dan air,' jelas Ali Jamil.
Dengan adanya embung, lanjut Amran, nantinya petani tak kesulitan mencari air di musim kemarau.
"Karena selama ini areal tadah hujan yang hanya produktif enam bulan. Enam bulan istirahat enam bulan produksi. Nah, enam bulan di saat musim kering ini petaninya tidur, lahannya tidur," jelas Amran.
"Kita bangunkan dengan membangun embung-embung. Sinergi dengan menteri PU, pedesaan, BUMN, dan perdagangan dan yang terkait. Insya Allah kita rancang tahun depan kita mulai (pembangunan embung)," sambungnya.
Adapun estimasi anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan embung, kata Amran, mencapai Rp 22 triliun. Anggaran ini akan dialokasikan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2017.
"(Anggarannya) Ada dari PU, pertanian, desa dan APBN 2017," tandasnya. (mdk/sho)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Amran mengatakan, saat ini Indonesia masih memasuki musim el nino dan harapannya bisa berakhir pada Juli atau Agustus.
Baca SelengkapnyaIni merupakan tanda musim kemarau kering yang sudah diwanti-wanti oleh BMKG sejak lama.
Baca SelengkapnyaMengatasi kekurangan pengairan dampak El Nino, Kementerian Pertanian (Kementan) maksimalkan fungsi embung menjadi solusi.
Baca SelengkapnyaBerbagai cara dilakukan mulai dari penyediaan sarana prasarana hingga meningkatkan kualitas petani
Baca SelengkapnyaKementan terus menggalakkan program bantuan pompanisasi, khususnya di lahan persawahan tadah hujan.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data dari Dinas Pertanian Banyuwangi, stok beras di Banyuwangi jumlahnya mencukupi sampai akhir tahun.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Plt Menteri Pertanian (Mentan) Arief Prasetyo Adi, melakukan panen raya padi di Desa Karanglayung.
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut, harga sejumlah bahan pokok di pasar masih dalam keadaan baik
Baca SelengkapnyaMentan Andi Amran Sulaiman meminta para petani di Provinsi Gorontalo menjaga semua fasilitas pompa.
Baca SelengkapnyaMenteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengambil langkah mitigasi untuk menghadapi dampak El Nino dengan mengoptimalkan sumber air melalui pompanisasi.
Baca SelengkapnyaMentan Andi Amran Sulaiman menyatakan pemerintah menganggarkan bantuan untuk petani Rp33 triliun. Ddia optimistis swasembada pangan tercapai dalam tiga tahun.
Baca SelengkapnyaPemkab Banyuwangi telah mengimbau kepada para petani untuk menunda penanaman komoditas pertanian yang membutuhkan air banyak.
Baca Selengkapnya