Anak 12 tahun selamat di tengah bahaya lokasi jatuhnya Demonim Air
Merdeka.com - Tim gabungan saat ini masih berupaya mengevakuasi korban tewas jatuhnya pesawat Demonim Air PK-HVQ yang hilang kontak di Pegunungan Bintang, Oksibil, Papua pada Sabtu 11 Agustus kemarin.
Kasubbid Penmas Bidang Humas Polda Papua AKBP Suryadi Diaz mengatakan, pesawat pertama kali ditemukan oleh warga. Laporan tersebut pun langsung ditindaklanjuti oleh tim gabungan yang berjumlah 80 orang langsung menuju ke TKP.
"Jadi kita temukan pagi tadi pukul 08.15 Wit, telah diketemukan lokasi jatuhnya pesawat Demonim Air yang lost contact tepatnya di pegunungan Menuk, distrik aerambakon Kabupaten Pegunungan Bintang," kata Suryadi saat dihubungi dari Jakarta, Minggu (12/8) siang.
-
Di mana pesawat jet itu hilang? Pesawat itu hilang di daerah danau 50 tahun lalu.
-
Kapan pesawat jet itu hilang? Pesawat menghilang tak lama setelah berangkat dari Burlington pada 27 Januari 1971, dalam perjalanan menuju Providence, Rhode Island.
-
Di mana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pesawat AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Di mana lokasi kecelakaan helikopter? Kecelakaan ini terjadi di hutan Dizmar, yang berada di antara kota Varzaqan dan Jolva di Provinsi Azerbaijan Timur.
-
Apa nama pesawat yang dibajak? Kronologi Pembajakan Pesawat jenis Vicker Viscount bermesin empat dengan registrasi PK-MVM 'Merauke' ini akan menempuh perjalanan udara menuju Makassar, dilanjutkan ke Surabaya dan berakhir di Jakarta.
-
Dimana paus pilot terdampar? Lebih dari 30 paus pilot terdampar di pantai Selandia Baru dan berhasil diselamatkan pada 25 November 2024.
Suryadi menjelaskan, sebenarnya warga sudah menemukan pada Sabtu malam. Namun lokasi jatuhnya pesawat dinilai cukup berbahaya sehingga pencarian dilanjutkan keesokan harinya.
Saat tiba di lokasi, tim gabungan dan warga langsung menemukan 8 korban sudah tidak bernyawa. Tidak jauh dari 8 korban tewas, tim gabungan dan warga menemukan seorang anak berusia 12 tahun atas nama Jumaidi yang masih dalam keadaan sadar. Namun dalam kondisi luka, tangannya patah.
"Jadi anak itu masih sadar, tapi memang luka-luka ya," ungkap Suryadi.
Suryadi menjelaskan, tim gabungan agak kesulitan untuk mengevakuasi korban tewas dan selamat. Selain terjal, lokasi jatuhnya pesawat dan posisi korban juga berada di antara gunung-gunung.
"Ya namanya di Papua, banyak gunung, bukit. Kita usahakan maksimal. Korban selamat kita evakuasi ke RSUD Oksibil lewat jalan darat sedangkan korban yang meninggal dalam proses evakuasi," jelas dia.
Terakhir Suryadi pun memohon doa agar proses evakuasi berjalan lancar. Sebab rencananya, korban meninggal akan dibawa ke RS Bhayangkara. Di sana rencananya jenazah akan dikenali.
"Jika cuaca di Pegunungan Bintan mendukung rencananya kesembilan korban akan di terbangkan ke Jayapura dan dibawa ke RS Bhayangkara Polda Papua untuk di autopsi guna mengetahui identitas korban. Sedangkan korban yang selamat akan dilakukan perawatan medis lanjutan," beber Suryadi.
Kronologi Kecelakaan
Seperti diketahui bahwa pada hari Sabtu tanggal 11 Agustus 2018 Pukul 13.50 Wit, Pesawat Dimonim Air PK-HVQ terbang dari Bandara Tanah Merah Kabupaten Boven Diguel menuju Bandara Oksibil Kabupaten Pegunungan Bintang. Pukul 14.17 Wit, Pesawat Dimonim Air melakukan kontak komunikasi dengan pihak Tower Bandara Oksibil.
Keterangan dari pihak Tower Bandara Oksibil bahwa Pesawat Dimonim Air PK-HVQ seharusnya sudah mendarat di Bandara Oksibil pada Pukul 14.30 Wit, namun hingga saat ini pesawat hilang kotak dan belum diketahui keberadaannya.
Adapun nama-nama penumpang Pesawat Dimonim Air PK-HVQ sebagai berikut :1. Lessie (Pilot);2. Wayan Sugiarta (Co pilot);3. Sudir Zakana (Penumpang);4. Martina Uropmabin (Penumpang);5. Hendrikus Kamiw (Penumpang);6. Lidia Kamiw (Penumpang);7. Jamaludin (Penumpang);8. Naimus (Penumpang);9. Jumadi/CHL (Penumpang).
Tim SAR Jayapura mengirimkan 11 personel untuk membantu evakuasi korban jatuhnya pesawat dan untuk memudahkan proses evakuasi Tim SAR akan membuat 2 (Dua) Posko Utama yakni di Base Silas Papare Sentani Jayapura dan di Oksibil Kabupaten Pegunungan Bintang.
Reporter: Moch Harunsyah
Sumber: Liputan6.com
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penyebab kapal tenggelam belum diketahui. Satu penumpang yang hilang masih dalam pencarian.
Baca SelengkapnyaPilot pesawat kargo milik PT Smart Aviation ditemukan selamat di Hutan Long Liku, Nunukan, Kalimantan Utara.
Baca SelengkapnyaInformasi Basarnas, pesawat Smart Air diawaki pilot Kapten M. Yusuf serta seorang Engineer on Board (EOB) bernama Deni S.
Baca SelengkapnyaKereta gantung dengan 8 penumpang terjebak di atas jurang setelah salah satu talinya putus. Upaya penyelamatan yang menegangkan pun berlangsung hingga 15 jam.
Baca SelengkapnyaSebanyak 11 anak buah kapal (ABK) akhirnya ditemukan selamat setelah sempat terombang-ambing di Selat Malaka. Mereka ditemukan nelayan yang melintas.
Baca SelengkapnyaDua orang masih terperangkap di dalam badan pesawat. Satu orang tergeletak di tengah jalan.
Baca SelengkapnyaTim SAR Gabungan menghadapi kendala saat mengevakuasi korban pesawat kargo Smart Aviation di Hutan Kaltara.
Baca SelengkapnyaKM Lebanon tenggelam akibat dihantam ombak besar. Sebanyak 19 penumpang dilaporkan selamat setelah ditolong nelayan setempat.
Baca SelengkapnyaNamun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk.
Baca SelengkapnyaWarga dan petugas yang berjaga langsung melakukan evakuasi saat kecelakaan pesawat.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap dua pelajar berinisial MH dan GB atau GE
Baca SelengkapnyaPilot pesawat Smart Air yang jatuh di Hutan Kalimantan Utara ditemukan selamat di Binuang, Nunukan.
Baca Selengkapnya