Anak Bakar Ibu Tiri di Asahan
Merdeka.com - Seorang pria di Asahan, Sumut, Jum (39), tega membakar ibu tirinya, Saminem alias Nek Inem (57). Akibat kejadian itu, korban mengalami luka bakar di seluruh tubuh dan dirawat intensif di rumah sakit.
Berdasarkan informasi dihimpun, pembakaran itu terjadi di rumah Nek Inem di Dusun III, Desa Sidomulyo, Kecamatan Pulau Bandring, Asahan, Selasa (25/6) sekitar pukul 09.00 Wib.
Kejadian itu diketahui warga setelah mendengar teriakan Nek Inem. Saat didatangi, perempuan itu ternyata sudah terbakar di selasar belakang rumahnya.
-
Kenapa Polwan tersebut membakar suaminya? Seorang Polwan ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan suaminya sendiri karena diduga mengalami baby blues.
-
Bagaimana Polwan tersebut membakar suaminya? Tersangka berinisial Briptu FN diketahui membakar suaminya secara hidup-hidup.
-
Kenapa Briptu FN membakar suaminya? Motif FN melakukan aksi itu karena diduga kesal korban kerap menghabiskan uang untuk judi online (judol).
-
Apa yang dibakar? Petugas Balai Taman Nasional Tesso Nillo menemukan pondok yang dibangun perambah kawasan dilindungi. Tanpa basa basi, pondok itu langsung dibakar.
-
Siapa yang terluka dalam kebakaran pernikahan? Korban selamat, seperti Raniaa Waad, seorang remaja berusia 17 tahun, menceritakan momen mengerikan tersebut. Dia menambahkan istrinya ‘tidak dapat berbicara’ setelah kejadian tragis itu. Peristiwa itu juga membuat ayahnya harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
-
Dimana rumah wartawan itu dibakar? Polisi menangkap R dan G, dua terduga pelaku pembakar rumah wartawan Tribrata TV bernama Sempurna Pasaribu hingga ludes dilalap api dan menewaskan korban serta tiga keluarga lainnya di Jalan Nabung Surbakti, Kecamatan Kabanjahe, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Kamis (27/6).
Warga langsung berupaya menolong perempuan itu. "Waktu itu Nek Inem sudah terbakar, api udah besar. Jadi kami langsung cari air, siramkan ke tubuh nenek itu," kata Ismiyati, tetangga korban.
Api berhasil dipadamkan. Namun, Saminem menderita luka bakar di sekujur tubuhnya. Warga langsung melarikan perempuan itu ke RS Abdul Manan Simatupang di Kota Kisaran.
Korban sempat mengatakan kepada warga bahwa dia dibakar anak tirinya, Jum. Saat pembakaran terjadi, perempuan itu sendirian di rumah. Suaminya, Suparman, sedang tidak di tempat.
Menurut warga, Jum langsung melarikan diri seusai membakar ibu tirinya. Dia meninggalkan botol yang sebelumnya diduga berisi bensin untuk membakar Nek Inem.
Polisi masih menyelidiki kasus ini. Mereka masih memburu pelaku untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, sekaligus membongkar motif di balik aksi itu.
"Masih dilakukan penyelidikan dan pengejaran pelaku," kata Kasat Reskrim Polres Asahan AKP Ricky Pripurna Atmaja.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Estimasi kerugian akibat kebakaran sekitar Rp500 juta.
Baca SelengkapnyaTak hanya istri, pelaku juga membakar rumahnya di Musi Rawas
Baca SelengkapnyaUsai kejadian, pelaku langsung diamankan ke Polres untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Baca SelengkapnyaSelain kesal mantan istri nikah lagi, pelaku marah lantaran tak diizinkan bertemu sang anak.
Baca SelengkapnyaSuami istri tersebut mengalami luka bakar. Sementara mertuanya tewas
Baca SelengkapnyaPelaku sempat diamankan pihak kepolisian, namun kini menjadi DPO lantaran kabur.
Baca SelengkapnyaSyahduddi menjelaskan, berdasarkan aturan yang tertuang dalam Hukum Acara Pidana (KUHAP), maka perkara ini pun resmi dihentikan.
Baca SelengkapnyaPelaku sering diusir-usir pihak keluarga istrinya bahkan tersinggung dengan kata-kata keluarga istrinya
Baca SelengkapnyaNyawanya tak tertolong karena kehabisan banyak darah akibat tusukan pisau yang dilayangkan mertuanya.
Baca SelengkapnyaSuami pelaku bernama Mario Agustinus Wendo mengalami luka bakar mencapai 80 persen.
Baca SelengkapnyaPelaku yang emosi menyiramkan satu botol bensin, kemudian membakar istrinya
Baca SelengkapnyaSaat kebakaran terjadi, pemilik rumah bersama orang tua kedua korban berangkat ke desa lain untuk mengikuti acara adat Tarik Batu.
Baca Selengkapnya