Anak Bisa Pahami Covid-19 karena Terbiasa
Merdeka.com - Maret 2020, pandemi menyerang Tanah Air. Aktivitas yang awalnya biasa saja menjadi serba dibatasi.
Alka (4) pun harus berhenti latihan menari balet bersama teman-temannya di Flamingo Studi, Jakarta Pusat. Selama masa PSBB, kegiatan tersebut mau tidak mau harus dilakukan melalui aplikasi zoom.
Pertanyaan pun bermunculan. Satu per satu diutarakan dari mulut bocah yang gemar berkunjung ke tempat bermain.
-
Bagaimana cara menjelaskan aturan kepada anak? Orang tua juga bisa memberikan penjelasan dan pemahaman kepada si kecil alasan dibangunnya aturan tersebut.
-
Kenapa penting bagi anak untuk terbuka? Membangun komunikasi yang baik dan terbuka dengan anak-anak sering kali menjadi tantangan bagi banyak orang tua. Seiring bertambahnya usia, anak-anak mengalami berbagai perubahan emosional dan menghadapi tekanan dari lingkungan, baik di sekolah maupun dari teman-teman mereka. Tantangan ini sering kali membuat anak merasa enggan atau kesulitan untuk berbagi cerita, pikiran, atau perasaan secara jujur kepada orang tua.
-
Kapan anak stres karena perubahan? Perubahan lingkungan, seperti pindah ke sekolah baru, pindah rumah, atau berganti pengasuh, dapat membuat anak-anak merasa stres.
-
Bagaimana cara mengenalkan aneka ragam makanan pada anak? 'Jadi anak-anak diharapkan memiliki pola makan dan jenis bahan makanannya beraneka ragam, tidak hanya terbatas pada satu jenis makanan seperti karbohidrat, protein, atau lemak saja,' kata Ariek beberapa waktu lalu dilansir dari Antara.
-
Apa yang perlu dijelaskan ke anak tentang berbagi? Jelaskan Konsep 'Milik Orang Lain'
-
Mengapa kanker menyerang anak? Penyebab kanker pada anak-anak belum sepenuhnya diketahui, tetapi ada beberapa faktor yang diduga berperan dalam memicu perkembangan sel kanker pada anak-anak. Beberapa faktor tersebut antara lain:
Ibunya, Riana mengaku, pertanyaan yang dilontarkan sangat beragam. Ada rasa penasaran di benak Alka ihwal alasan mengapa dia tidak bisa berlatih menari. Riana juga melarang Alka bermain walau hanya di beranda.
"Dia sempat bertanya-tanya kenapa ya kenapa?" cerita Riana kepada merdeka.com, Rabu (27/11).
Riana putar otak untuk bisa menjelaskan virus yang sudah memapar masyarakat Indonesia bahkan dunia. Dia pun mencari tahu, mulai dari artikel hingga pengalaman dari orang lain.
Tidak mudah menjelaskan segala hal tentang pandemi Covid-19 pada Alka yang masih anak-anak. Mulai dari penjelasan dengan praktik Riana lakoni agar putrinya memahami bahaya virus Corona. Namun Alka masih kelihatan bingung. Riana pun memutuskan untuk memulai dari hal mendasar, yakni tentang menjaga kebersihan.
"Secara umumnya ya tentang itu juga, bahwa nanti kalau enggak cuci tangan dan kamu tetep keluar-keluar rumah nanti bisa kena kuman," ungkap Riana.
Tetapi, Alka masih kebingungan dengan penjelasan yang diberikan Riana. Gairah bermainnya sebagai anak-anak tak bisa menerima alasan tersebut. Tak henti, Riana terus mencari solusi. Dia perlu menjelaskan agar putrinya memahami dan mau tetap tinggal di dalam rumah.
Riana akhirnya menerima kiriman sebuah buku bergambar dari seorang kerabat melalui pesan Whatsapp. Buku tersebut menjelaskan secara rinci soal corona.
Alka yang gemar membaca komik pun menjadi tertarik mencari tahu melalui buku itu. Sambil membacakan buku tersebut, Riana juga menyisipkan pesan dan penjelasan pada Alka. Mulai dari gejala jika terpapar corona. Alka pun kini mengerti.
Alka sadar. Penyebaran virus tersebut bisa dicegah dengan selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak. Riana pun mulai berani sesekali mengajak Alka ke luar rumah meski cuma ke minimarket.
Riana juga mencoba menenangkan Alka hanya jika putrinya tersebut terpapar corona, "...kamu enggak perlu khawatir karena ada mamah, ada papah pasti jagain dia," ucap Riana, dibalas anggukan putrinya.
Suatu hari, gejala terlihat pada Alka. Dia harus dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan rontgen thorax. Pada paru-parunya terdapat bercak. Riana kemudian meminta rumah sakit melakukan swab test. Pada masa itu, Alka makin mengerti. Jika teridentifikasi Covid-19, mesti melakukan serangkaian tahapan. Mulai dari disuntik hingga swab.
"Itu dia ngerti lagi bahwa 'oh iya ya aku harus tertib lagi,' walaupun diswab dia enggak nangis tapi enggak enak sebenarnya, jadi aku enggak mau lagi kayak gitu," kata Riana menceritakan pengalaman pertama Alka melakukan swab.
Dari kejadian itu, Alka menjadi tertib jalani protokol kesehatan. Kadang Riana yang diingatkan Alka untuk tetap menggunakan masker.
"Jadi susah-susah gampang ya, awalnya susah tapi lama-lama justru anak-anak ini jadi memberikan contoh ke kita," ungkap Riana.
Alka mengerti karena terbiasa. Kini, kata Riana, Alkalah yang selalu mengingatkan dia untuk tetap mematuhi protokol kesehatan walaupun hanya berkunjung ke minimarket.
"Dia mengingatkan kita pakai masker, sulit sih enggak sulit-sulit banget karena mungkin sejak awal soal cuci tangan udah terbiasa, yang agak berat itu pakai masker," ungkap Riana.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anak memiliki kecepatan belajar yang luar biasa cepat, orangtua memiliki tugas agar anak bisa memaksimalkan kemampuan belajar mereka.
Baca SelengkapnyaSebelum memutuskan untuk mengajari anak bahasa lain, penting untuk mengetahui terlebih dahulu kemampuan mereka.
Baca SelengkapnyaKetakutan anak terhadap hantu perlu disikapi secara tepat oleh orangtua dengan berbagai cara berikut.
Baca SelengkapnyaOrang tua bisa melatih anak sebisa mungkin untuk belajar memakai masker.
Baca SelengkapnyaBiasanya, orang dewasa kerap mencium balita saat kumpul bersama keluarga di momen Lebaran.
Baca SelengkapnyaCara mendidik anak laki-laki usia 2 tahun dapat dikatakan penuh tantangan. Sebab, anak di usia ini sedang aktif-aktifnya.
Baca SelengkapnyaPenyakit menular disebabkan oleh mikroorganisme seperti virus, bakteri, jamur, atau parasit yang dapat menyebar dari satu orang ke lainnya, termasuk anak-anak.
Baca SelengkapnyaAnak memiliki rasa penasaran yang tinggi sehingga mereka bisa melontarkan banyak pertanyaan.
Baca SelengkapnyaDalam membiasakan anak untuk beradaptasi di sekolah baru, pola pikir positif sangat penting.
Baca Selengkapnya