Anak buah kelompok teror Santoso dibekuk di Wajo
Merdeka.com - Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror menangkap seorang buronan terduga terorisme, Ambo Ece (36). Di dibekuk di Bulutironge, Kecamatan Pitumpanua, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan.
"Iya benar ada penangkapan yang dilakukan oleh Densus 88 di Kabupaten Wajo. Penangkapan itu berlangsung Selasa pagi sekitar pukul 06.30 WITA. Tim Densus 88 itu berjumlah 14 orang saat penangkapan," kata Kepala Seksi Penerangan Masyarakat Polda Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat, AKBP Andi Masmini di Makassar, seperti dilansir dari Antara, Selasa (21/4).
Dikatakan Andi, Ambo Ece masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) Densus 88. Dia diduga salah satu anggota kelompok teror jaringan Santoso. Densus sampai saat ini masih melakukan pendalaman dan pengembangan terhadap pelaku.
-
Siapa yang ditangkap Densus 88? Aswin mengatakan, Densus 88 Antiteror akan menggali lebih jauh keterangan dari para pelaku, termasuk mencari barang-barang lain yang berhubungan dengan aksi teror.
-
Kenapa polisi ini disekap? 'Kejadian itu berawal dari rasa sakit hati pelaku AI terhadap istri korban. Karena telah memberitahukan tempat tinggal dan alamat bekerja tersangka terhadap orang yang mencarinya,' ujar Kasat Reskrim Polrestro Tangerang, Rabu (8/11). Kemudian, AI menceritakan hal ini kepada N dan S dan disepakati oleh para pelaku untuk melakukan tindakan percobaan pembunuhan terhadap korban.
-
Kenapa polisi belum bisa pastikan motif pembunuhan? Awaluddin mengaku belum bisa memastikan kasus tersebut apakah pembunuhan atau perampokan. Ia menegaskan saat ini personel sedang melakukan penyelidikan.
-
Apa yang dilakukan polisi tersebut? Penyidik menetapkan Bripka ED, pengemudi mobil Toyota Alphard putih yang viral, sebagai tersangka karena melakukan pengancaman dengan pisau terhadap warga.
-
Siapa yang menyekap polisi? Tiga pelaku diamankan. AI, N dan S diduga pelaku percobaan pembunuhan terhadap anggota Pam Obvit Polda Metro Jaya, Bripka Topan Febriyanto.
-
Siapa yang menangkap Popo? Ia pun akhirnya ditangkap pihak kepolisian Polda Jambi.
Berdasarkan informasi, Ambo Ece terlibat dalam aksi-aksi teror serta terlibat pembunuhan dua anggota Polres Poso, Aiptu Sudirman dan Brigadir Andi Sapa, di Tamanjeka, Poso, Sulawesi Tengah. Ambo adalah warga Bangsalae, Kecamatan Pitumpanua, Kabupaten Wajo.
Ambo Ece juga masuk jaringan kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Daeng Koro dan Santoso. Ambo Ece pernah mengikuti pelatihan militer di Kecamatan Walenrang, Kabupaten Luwu, Sulsel serta di Poso, Sulawesi Tengah.
Dikonfirmasi terpisah, Kapolres Wajo AKBP Masrur membenarkan penangkapan DPO terorisme itu di wilayah hukumnya. Tetapi, dia tidak ingin menjelaskan rinci soal penangkapan itu.
"Bukan kewenangan kami di Polres yang memberikan pernyataan. Tugas kami di Polres hanya sebatas koordinasi saja," kata Masrur.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dua Terduga Teroris Perakit Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar Ditangkap
Baca SelengkapnyaIa menegaskan bahwa kasus ini masih terus berlanjut.
Baca SelengkapnyaDua oknum anggota TNI Kodam IX/Udayana ditangkap karena diduga terlibat dalam penyerangan Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kota Denpasar, Bali.
Baca SelengkapnyaKata Susno masyarakat pasti bertanya-tanya dengan kasus Vina ini, bagaimana polisi bisa menangani kasus-kasus besar, sedang kasus Vina tidak terungkap.
Baca SelengkapnyaDua di antara lima anggota Polri, yang ditangkap karena diduga menggunakan narkoba di Depok ternyata kakak beradik.
Baca SelengkapnyaPenangkapan tiga anggota polisi karena diduga terkait terorisme, menyusul pengembangan tersangka pegawai KAI.
Baca SelengkapnyaBerikut 2 sosok eks Kapolres Cirebon di awal kasus pembunuhan Vina yang belakangan disorot.
Baca SelengkapnyaKlarifikasi dilakukan Kompolnas dengan menemui langsung penyidik Polda Jawa Barat.
Baca Selengkapnya"Kami tegaskan, dari hasil pemeriksaan, peristiwa penembakan ini tidak ditemukan motif politik dan tidak ada kaitan dengan politik."
Baca SelengkapnyaPolda Sumatera Barat (Sumbar) masih mengusut kasus polisi tembak polisi yang terjadi di Polres Solok Selatan.
Baca SelengkapnyaPelaku harus ditindak tegas karena kasus tersebut telah mencederai institusi Korps Bhayangkara.
Baca SelengkapnyaKompolnas akan mengecek bagaimana proses penangan kasus yang dimulai dari Polres Cirebon Kota.
Baca Selengkapnya