Anak Buah Kontraktor Ungkap Penyerahan Uang Rp2,2 M ke Ajudan Nurdin Abdullah
Merdeka.com - Sidang perkara dugaan suap dan gratifikasi yang menyeret Gubernur nonaktif Sulawesi Selatan (Sulsel), Nurdin Abdullah dan eks Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Sulsel, Edy Rahmat kembali digelar di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) pada Pengadilan Negeri (PN) Makassar, Rabu (29/9).
Dalam sidang itu, anak buah kontraktor Ferry Tanriady, Yusman Yusuf mengaku pernah menyerahkan uang Rp2,2 miliar kepada ajudan Nurdin Abdullah, Syamsul Bahri.
Jaksa Penuntut Umum (JPU) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mencecar Yusman soal pertemuannya dengan Syamsul Bahri. Yusman mengaku pertemuan itu terjadi pada Februari 2021.
-
Kenapa Fajar Novianasyah kasih uang ke anak buah SYL? Fajar Novianasyah mengatakan dirinya pernah diminta sejumlah uang dalam bentuk dollar kepada anak buah SYL dikarenakan kondisi Biro Umum Kementerian Pertanian (Kementan) yang pada saat itu dalam kondisi yang tidak Baik-Baik saja.
-
Siapa saja tersangka dalam kasus suap ini? Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron mengatakan pihaknya juga menetapkan anggota DPRD Kabupaten Labuhanbatu Rudi Syahputra Ritonga, serta dua pihak swasta bernama Efendy Sahputra dan Fajar Syahputra sebagai tersangka.
-
Siapa yang memberikan sedekah 2 miliar? Di sisi lain, April juga kembali mendapat cibiran dan hujatan ketika ia memamerkan sang suami yang baru saja memberikan sedekah dengan nominal 2 miliar.
-
Siapa yang terlibat dalam kasus suap Harun Masiku? Harun Masiku akhirnya ditetapkan sebagai tersangka pada tahun 2020 bersama tiga orang tersangka lain
-
Siapa yang dituduh melakukan korupsi? 'Permintaan kebutuhan operasional Syahrul Yasin Limpo dan keluarganya yang juga didukung dengan petunjuk berupa barang bukti elektronik, chat WA antara terdakwa Syahrul Yasin Limpo dan Imam Mujahidin Fahmid, serta adanya barang bukti antara lain dokumen catatan staf Kementan RI dan bukti kwitansi serta transfer uang pembayaran kebutuhan menteri dan keluarganya.
-
Gimana cara Fajar kasih uang ke anak buah SYL? Kata Fajar mata uang dollar tersebut diberikan kepada sekretaris pribadi Kasdi, Herdian secara tunai dengan total 4 ribu dollar.
"Pernah satu kali Pak. Kalau tidak salah ingat kejadiannya pertengahan Februari 2021," ujarnya di depan majelis hakim yang diketuai Ibrahim Palino.
Yusman selanjutnya menjelaskan pertemuan antara dirinya dengan Syamsul atas perintah Ferry Tanriady. Ia mengaku pertemuan dirinya dengan Syamsul Bahri terjadi pada malam hari di kediaman Ferry di Jalan Boulevard Makassar .
"Itu hari, Pak Syamsul datang ke rumah dan mencari Pak Ferry. Dia bilang orangnya Pak Gubernur, lalu saya sampaikan ke Pak Ferry jika ada orang mau ketemu dan dia katakan dia orangnya Pak Gubernur," tuturnya.
Seusai menyampaikan informasi kedatangan Syamsul, selanjutnya Yusman mempersilakan ajudan Nurdin itu untuk naik bertemu dengan Bendahara DPW NasDem Sulsel itu. "Jadi Pak Ferry sampaikan ya sudah, suruh naik saja," kata dia.
Dalam pertemuan itu, Yusman mengungkapkan pembicaraan antara Ferry dengan Syamsul terkait pesanan Nurdin soal biaya operasional. Dari pertemuan itu, Ferry meminta Syamsul untuk berhubungan dengan dirinya.
"Lalu saya dikasih kenal dengan Pak Syamsul dan dia suruh janjian dengan saya. Lalu Pak Syamsul pulang," bebernya.
Yusman mengungkapkan seusai kedatangan Syamsul, Ferry langsung memanggilnya dan memberikan tiga kantong plastik berisi uang. "Setelah itu saya bawa ke kamar dan saya simpan. Paginya uang pecahan Rp50 dan 100 ribu itu saya kasih pindah ke dus Indomie dan Aqua sebanyak dua kardus," tuturnya.
Dia mengaku baru menyerahkan uang itu kepada Syamsul dua hari setelah pertemuan itu. Yusman mengatakan uang sebesar Rp2,2 miliar tersebut diambil langsung Syamsul.
"Dua hari kemudian Pak Syamsul datang malam hari sendiri, lalu dia cari saya. Setelah ketemu, saya ambil uang dan kasih naik di jok (kursi) belakang," ucapnya.
Sekadar diketahui, dalam sidang sebelumnya, Ferry mengungkapkan pernah menyerahkan uang Rp2,2 miliar melalui ajudan Nurdin, Syamsul Bahri. Ferry mengatakan dirinya pertama kali mengenal Nurdin melalui seorang patwal bernama Gatot pada awal tahun ini.
Melalui Gatot, Ferry minta diaturkan waktu untuk bertemu dengan Nurdin di kediaman pribadinya di Perumdos Unhas, Jalan Perintis Kemerdekaan, Makassar.
"Ada patwalnya Pak Nurdin, namanya Gatot yang memberikan informasi posisi Pak Nurdin. Dia mengarahkan saya bisa bertemu dengan Pak Nurdin di rumah pribadinya," ujarnya yang mengikuti sidang melalui virtual.
Ferry yang tak lain Bendahara DPW NasDem Sulsel itu menjelaskan pertemuan pertama itu sebatas silaturahmi. Tidak ada pembahasan terkait proyek yang ada di Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel. "Hanya silaturahmi Pak. Bincang-bincang soal kesehatan," bebernya.
Setelah pertemuan itu, Ferry mengaku tidak pernah lagi berkomunikasi dan bertemu dengan Nurdin. Ia beralasan saat itu dirinya sedang berada di Jakarta.
"Sampai ada teman sesama pengusaha memberitahukan kalau Pak Nurdin mencari saya," jelasnya.
Saat kembali ke Makassar, Ferry kembali menghubungi Gatot untuk menanyakan keberadaan Nurdin. Hanya, Ferry diarahkan Gatot untuk menghubungi Syamsul.
"Pak Gatot bilang dia lagi tidak bertugas dan mengarahkan saya ke Pak Syamsul Bahri," ungkapnya.
Meski sudah berkomunikasi dengan Syamsul, dirinya baru bisa menemui Nurdin tiga hari setelahnya. Mereka bertemu di rumah jabatan Gubernur Sulsel, Jalan Jenderal Sudirman Makassar.
"Waktu itu saya datang malam hari. Di situ saya diminta untuk membantu operasional," ucapnya.
Usai pertemuan itu, pada Februari dirinya dihubungi Syamsul untuk menanyakan soal dana operasional. Ia pun langsung menyanggupi dengan mengambil uang yang disimpan di brankas.
"Ada uang di brankas kalau tidak salah ingat Rp2,5 miliar Pak. Tapi saya kasihkan Rp2,2 miliar yang disimpan dalam kantong kresek warna hitam," ungkapnya.
Ferry mengatakan dirinya menugaskan anak buahnya bernama Yusman untuk menyerahkan uang itu kepada Syamsul. Setelah itu, dirinya tidak mengetahui, hingga akhirnya ada berita Nurdin terjaring OTT KPK.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Andi menyebutkan Panji menyampaikan ke dirinya untuk segera memenuhi permintaan SYL.
Baca SelengkapnyaBibie mengenal Nayunda dari organisasi sayap partai NasDem, Garnita Malahayati.
Baca SelengkapnyaBiduan dangdut Nayunda Nabila mengakui dikasih uang puluhan juta rupiah oleh SYL.
Baca SelengkapnyaKata Fajar mata uang dollar tersebut diberikan kepada sekretaris pribadi Kasdi, Herdian secara tunai.
Baca SelengkapnyaSYL mengakui ada penyerahan uang sebanyak dua kali kepada Firli Bahuri
Baca SelengkapnyaSYL Gaji ART di Makassar Rp35 Juta Hasil Patungan Pegawai Kementan
Baca SelengkapnyaNayunda Nabila menegaskan sudah mengembalikan uang Rp70 juta usai hadir sebagai saksi
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI ini pun menjelaskan, jumlah Rp40 juta tersebut tidak langsung dikirim secara full.
Baca SelengkapnyaSebagai informasi SYL divonis 10 tahun penjara karena terbukti melakukan pemerasan di lingkungan Kementan
Baca SelengkapnyaKuasa hukum ketua nonaktif KPK Firli Bahuri, Ian Iskandar membantah pernyataan SYL yang menyerahkan uang Rp1,3 miliar kepada kliennya
Baca SelengkapnyaIkut Nikmati Korupsi Kementan, Ini Besaran Uang yang Harus Dikembalikan Keluarga SYL ke Negara
Baca Selengkapnyaeru memberi perintah untuk menyelesaikan biaya renovasi kamar Redindo di rumahnya yang berada di Jakarta.
Baca Selengkapnya