Anak Bunuh Ayah, Mayat Dicor Semen di Septic Tank Rumah
Merdeka.com - Polisi amankan Wahudin (28) warga Desa Kendayakan, Kecamatan Warureja, Kabupaten Tegal usai membunuh ayahnya, Rahadi (58) dengan sadis. Wahudin usai menghabisi ayah kandungnya sendiri, jasadnya dicor semen di septic tank rumah.
"Jadi belum diketahui motifnya anak bunuh ayah kandung. Kami masih mengumpulkan saksi untuk dimintai keterangan," kata Kapolsek Warureja Iptu Nugroho saat dikonfirmasi, Rabu (30/10).
Terkait pelaku pernah mengalami gangguan jiwa, pihaknya belum mengetahui. Sementara masih didalami. "Kalau pelaku alami gangguan jiwa kita belum sampai ke situ. Yang pasti masih tahap didalami," terangnya.
-
Bagaimana pria itu membunuh anak tirinya? 'Mereka cekcok sehingga tersangka SE ini menusuk SR dan anaknya menggunakan pisau sehingga anak tidak tertolong lagi,' kata Kapolres Merangin AKBP Ruri Roberto.
-
Siapa yang dibunuh secara sadis? Hasil analisis menunjukkan, kedua mumi laki-laki ini mengalami kematian di tempat akibat tindakan kekerasan yang disengaja.
-
Di mana pembunuhan keluarga itu terjadi? Arkeolog menemukan situs pemakaman massal ini di Desa Koszyce, Polandia. Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada sampel DNA kerangka tersebut mengungkap sebuah keluarga besar tewas secara brutal di lokasi ini.
-
Bagaimana pelaku membunuh bapak dan nenek? Kejadian itu mengudang perhatian yang kemudian neneknya keluar dari kamar.'Juga ditusuk oleh terduga pelaku saat keluar. (Urutannya) Bapaknya. Bapaknya, neneknya, baru ibunya,' ujar dia.
-
Siapa pelaku pembunuhan itu? 'Diduga korban ditusuk ketika dalam keadaan sedang tidur. Ini masih kita dalami,' ujar dia kepada wartawan, Sabtu (30/11).Gogo menjelaskan, terduga pelaku awalnya menikam ayahnya.
-
Kapan pembunuhan keluarga itu terjadi? Kejadian mengerikan ini berlangsung pada Zaman Batu sekitar 5.000 tahun lalu.
Dia menyebut kejadian pembunuhan tersebut diketahui pada Selasa (29/10) setelah adanya laporan warga sekitar tentang anak bunuh ayah kandung.
"Warga membawa anak untuk menyerahkan ke kantor polisi. Sekarang masih dalam penyelidikan. Sedangkan barang bukti kampak yang diduga digunakan bacok sudah kami sita," ungkapnya.
Dari keterangan pelaku bahwa habis dibacok dengan kampak. Pelaku juga sempat membungkus jasad ayahnya pakai karpet dalam keadaan meninggal. Tidak sampai di situ, korban pun lalu dibuang ke septic tank rumah dan disemen oleh anaknya sendiri.
"Jasad itu digulung pakai karpet langsung kemudian rencana buang dalam septic tank langsung terpikir dicor pakai semen," jelasnya.
Usai melancarkan aksinya, pelaku berusaha menyembunyikan kampak yang digunakannya untuk membacok ayah di makam desa setempat. "Habis itu, tiba-tiba dia menyerahkan diri ke warga. Pelaku disangkakan pasal 338 KUHP tentang pembunuhan," tutupnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang ayah di Jagakarsa, Jakarta Selatan tega membunuh 4 anaknya sendiri.
Baca SelengkapnyaSaat ditangkap, baju yang dikenakan pelaku MAS tampak masih berlumuran darah.
Baca SelengkapnyaWarga menduga sebelum insiden itu, sempat terjadi Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) antar Panca dengan istrinya.
Baca SelengkapnyaMenurut penuturan satpam kompleks, ibunda pelaku juga mengalami pendarahan hebat karena luka di bagian pundak diduga ditusuk pelaku.
Baca SelengkapnyaPembunuhan terhadap S terjadi saat korban terlelap tidur, Rabu (19/6).
Baca SelengkapnyaDi rumah cat putih itu memang hanya dihuni empat orang. Garis polisi sudah dipasang.
Baca SelengkapnyaWarga awalnya hanya mencium bau busuk dan tak mencurigai rumah korban menjadi sumber aroma tersebut.
Baca SelengkapnyaSeorang ayah di Jagakarsa diduga ingin mengakhiri hidupnya setelah mengetahui empat anak yang dikunci di kamar mandi tewas.
Baca SelengkapnyaKorban dan pelaku hanya tinggal berdua serumah. Para saksi menyebut usai ditinggal ibunya, SPN kurang kasih sayang.
Baca SelengkapnyaDiduga orangtuanya melakukan penganiayaan hingga tewas terhadap anaknya inisial AF (3)
Baca Selengkapnyapembunuhan terjadi di rumahnya, Kamis (11/1) pukul 21.30 WIB. Saat itu, korban, SR, sedang tidur sendirian di kamar belakang
Baca SelengkapnyaIbu HR (28) yang terbangun akibat terkena percikan darah korban dan melihat anaknya telah digorok oleh suaminya.
Baca Selengkapnya