Anak Bunuh Bapak di Bekasi Diduga Gangguan Jiwa Usai Cerai dan Usaha Bangkrut
Merdeka.com - Suherman, pria usia 35 tahun di Bekasi, Jawa Barat tega menghabisi nyawa bapaknya menggunakan linggis. Korban dipukul tiga kali di kepala sampai tidak sadarkan diri dan meninggal dunia. Diduga Suherman mengalami gangguan jiwa.
Peristiwa itu terjadi di rumah korban Kampung Kobak Sumur 01 RW 04 Desa Sukamakmur, Kecamatan Sukakarya, Kabupaten Bekasi pada Sabtu (31/8) dini hari. Hasil pemeriksaan sementara, motifnya karena pelaku risih dengan suara dengkuran korban ketika tidur.
Kapolsek Sukatani AKP Taifur mengatakan korban dihabisi ketika tidur di ruang tengah depan televisi sekitar pukul 03.00 WIB.
-
Bagaimana pelaku melakukan penikaman? Korban sempat melihat pelaku mengambil senjata tajam jenis badik dari kamar kekasihnya. Kemudian terjadi perkelahian antara pelaku dan korban, namun pelaku berhasil mengambil senjata tajam miliknya dari saku jaketnya dan langsung menikam korban secara berulang kali yang mengakibatkan korban meninggal dunia,' kata mantan Kapolresta Palembang ini.
-
Siapa pelaku pembunuhan mutilasi di Sleman? Pelaku adalah W, warga Magelang, dan RD, warga Jakarta. Berdasarkan hasil penyelidikan, pelaku dan korban sudah saling mengenal. Hingga kini polisi masih mendalami motif pelaku.
-
Siapa pelaku pembunuhan itu? 'Diduga korban ditusuk ketika dalam keadaan sedang tidur. Ini masih kita dalami,' ujar dia kepada wartawan, Sabtu (30/11).Gogo menjelaskan, terduga pelaku awalnya menikam ayahnya.
-
Bagaimana pria itu membunuh anak tirinya? 'Mereka cekcok sehingga tersangka SE ini menusuk SR dan anaknya menggunakan pisau sehingga anak tidak tertolong lagi,' kata Kapolres Merangin AKBP Ruri Roberto.
-
Siapa yang ditikam mantan ayah tiri? Seorang remaja putri M (19) tewas setelah ditikam mantan ayah tirinya, SE (53). Sang ibu SR (53) juga terluka parah ditusuk mantan suaminya itu.
-
Siapa yang dibunuh secara sadis? Hasil analisis menunjukkan, kedua mumi laki-laki ini mengalami kematian di tempat akibat tindakan kekerasan yang disengaja.
"Alasan dia kesal, kalau tidur mendengkur, memang dia labil, tapi kita belum bisa menentukan kejiwaan karena itu ranah medis," ujar Taifur ketika dikonfirmasi, Minggu (1/9).
Taifur mengatakan, korban diduga mengalami gangguan kejiwaan setelah usaha lapak barang bekasnya bangkrut. Belum lagi persoalan rumah tangganya bubar, tersangka diceraikan oleh istri. "Intinya dia banyak pikiran," ujar dia.
Selama ini, kata dia, tersangka mendapatkan pengawasan dari puskesmas setempat lantaran sering mengamuk tanpa alasan yang jelas baik di rumah maupun lingkungan tempat tinggal. Pihak puskesmas juga menyarankan agar tersangka dibawa ke rumah sakit jiwa untuk mendapatkan penanganan medis.
"Tapi keluarga selalu menutupi, mungkin karena aib, jadi mungkin malu atau alasan lain belum tahu," ujar dia.
Ia menambahkan, selama ini korban dan pelaku tinggal satu rumah. Adapun mantan istri korban, Sarni dan satu anak perempuannya tinggal di rumah lain namun masih satu lingkungan. Keduanya sering menjenguk kalau pagi hari.
"Terakhir kemarin pagi, ketika ditengok sudah meninggal dalam kondisi luka parah di kepala dan rahang. Tersangka pergi ke rumah kakaknya usai melakukan perbuatannya," ujar dia.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebelum terjadi pemukulan, korban dan pelaku diketahui sempat terlibat cekcok mulut
Baca SelengkapnyaKorban ditikam saat selesai berwudu untuk melaksanakan salat Duha.
Baca SelengkapnyaPeristiwa tersebut terjadi saat korban dan ibunya tidur di kamar rumahnya, Selasa (19/11) dini hari
Baca SelengkapnyaTersangka FO sempat membantah dan mengaku jika dirinya tidak melakukan penikaman terhadap korban CR.
Baca SelengkapnyaUsai melakukan mencekik korban di dalam kamar, pelaku sempat keluar rumah dan merokok.
Baca SelengkapnyaM, pelaku dan ibu korban merupakan pasangan baru. Mereka baru menjalin biduk rumah tangga sekira 5 bulan.
Baca SelengkapnyaIbu HR (28) yang terbangun akibat terkena percikan darah korban dan melihat anaknya telah digorok oleh suaminya.
Baca SelengkapnyaKeluarga besar Asep Saepudin (43) tak menyangka istri, anaknya dan pacar putrinya bersekongkol menghabisi nyawa korban.
Baca SelengkapnyaKorban dan pelaku hanya tinggal berdua serumah. Para saksi menyebut usai ditinggal ibunya, SPN kurang kasih sayang.
Baca SelengkapnyaSeorang suami bunuh istri terjadi di sebuah rumah kontrakan, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi.
Baca SelengkapnyaJoktan Bani (67) tewas mengenaskan setelah lehernya ditebas putra kandungnya YB alias Yosit (35). Sang anak juga tewas, diduga bunuh diri.
Baca SelengkapnyaKecurigaan bahwa kematian Asep tidak wajar semakin kuat setelah adanya tagihan pinjaman online atas nama korban yang diajukan di hari dia meninggal dunia.
Baca Selengkapnya