Anak Hanyut di Sungai Citarum Ditemukan Meninggal Dunia
Merdeka.com - Tim SAR gabungan menemukan seorang anak bernama Daryanti (14) yang hanyut di Sungai Citarum dalam kondisi meninggal dunia pada Sabtu (19/9) sekitar pukul 08.05 WIB pagi tadi. Tim menemukan korban dalam radius 2 KM dari lokasi hanyutnya korban pada Jumat (18/9) kemarin. Diketahui korban hanyut saat bermain bersama teman-temanya, namun ia terpeleset dan langsung terbawa arus sungai.
"Korban akhirnya ditemukan pagi ini berkat sinergi dan kerjasama tim SAR gabungan yang ada di lapangan, selanjutnya korban kita serahkan kepada pihak keluarga untuk dilakukan proses selanjutnya," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Jakarta selaku SAR Mission Coordinator (SMC), Hendra Sudirman dalam keterangannya.
Lebih lanjut, Hendra menyampaikan bahwa timnya telah berupaya mencari korban sejak kemarin sesaat laporan diterima sampai pada akhirnya jasad korban berhasil ditemukan.
-
Kapan korban ditemukan? Korban tergantung tali nilon warna biru yang ikatkan ke tiang penahan atap tenda terbuat dari besi ukuran 2x4 cm, Kamis (3/10) dini hari.
-
Dimana korban ditemukan? Jasad pria yang sehari-hari bekerja sebagai cleaning service itu pertama kali ditemukan kakaknya di dalam kamar dalam kondisi telentang tak bernyawa pada Selasa (28/11) sekitar pukul 01.30 WIB dini hari.
-
Siapa yang menemukan korban? Penemuan berawal saat dua saksi hendak mengantar cabe ke pasar dengan mengendarai mobil.
-
Bagaimana tim SAR menemukan korban? Seorang pendaki belum ditemukan. pencariannya akan dilanjutkan hari ini dengan menurunkan 50 tim gabungan untuk menyisir lokasi yang belum ditelusuri kemarin.
-
Siapa yang menemukan mayat? Mayat tersebut diduga merupakan korban pembunuhan lantaran terdapat luka-luka di tubuhnya. Mayat pertama kali ditemukan oleh petugas kehutanan, Suyitono.
Kemudian, Ia menjelaskan selama proses pencarian personel SAR gabungan melakukan upaya pencarian dengan membagi area menjadi tiga. Tim pertama melakukan pencarian dengan penyisiran menggunakan perahu karet menyusuri sungai Citarum sejauh 5 KM dari lokasi kejadian,
"Tim kedua melakukan penyisiran dengan pengamatan secara visual melalui jalur darat sejauh dua KM dari lokasi kejadian. Dan tim ketiga lakukan penyelaman apabila kondisi sungai Citarum memungkinkan untuk diselami dengan radius 10 meter dari lokasi kejadian," jelasnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebelumnya bocah tersebut dinyatakan hilang lebih dari sepekan atau sejak Kamis, 11 April 2024.
Baca SelengkapnyaSambil memanggil-manggil Azam, ibu ini ikut TIM SAR keliling laut untuk pencarian.
Baca SelengkapnyaKorban diduga dalam kondisi mabuk saat berada di pinggir sungai
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan harus bekerja ekstra untuk bisa mengevakuasi ketiga jasad korban yang berhasil ditemukan.
Baca SelengkapnyaBeberapa jam kemudian, mayat korban ditemukan tak jauh dari TKP.
Baca SelengkapnyaSaat kejadian, korban bersama anaknya. Melihat ayahnya diterkam buaya, anak korban langsung pergi melapor dan mencari bantuan kepada warga.
Baca SelengkapnyaPencarian dihentikan karena semua korban telah ditemukan.
Baca SelengkapnyaJasad pertama anak-anak berjenis kelamin perempuan ditemukan pukul 11.54 Wib
Baca SelengkapnyaDia menceritakan penemuan mayat bukan merupakan hal yang baru bagi penjaga Pintu Air Manggarai.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi pada Sabtu, 24 Agustus 2024 sekira pukul 22.00 WIB.
Baca SelengkapnyaNF awalnya berenang di Waduk Tanah Merah bersama empat temannya yang lain.
Baca SelengkapnyaAwalnya, korban bermain bersama kakaknya usia lima tahun dan temannya usia empat tahun di pinggir kali.
Baca Selengkapnya