Anak Korban Pemerkosaan & Bullying di Malang Mengeluh Perut Sakit & Pandangan Kabur
Merdeka.com - HN (13), siswi Sekolah Dasar (SD) korban kekerasan seksual dan penganiayaan di Kota Malang, Jawa Timur, mengeluhkan sakit di perut. Korban kemudian dibawa kuasa hukum menjalani pemeriksaan di rumah sakit.
"Sejak semalam korban merasakan perutnya sakit. Kemudian hari ini menjalani pemeriksaan medis di salah satu rumah sakit yang ada di Kabupaten Malang," kata kuasa hukum korban Do Merda Al Romdhoni di Kota Malang, Jumat.
Merda menjelaskan bahwa korban sebelumnya menjalani pemeriksaan mata karena mengeluh pandangannya kabur dan menurut dokter mata korban minus.
-
Kenapa anak korban bullying sering sakit kepala atau perut? Hal ini akibat dari stres yang dialami oleh anak. Perlu diketahui, stres bisa menyebabkan sakit secara fisik seperti sakit kepala atau sakit perut.
-
Kenapa anak korban bullying sering mengeluh fisik? Keluhan Fisik Tanda anak jadi korban bullying selanjutnya yaitu adanya keluhan fisik. Jika anak Anda mengalami tindakan bullying di sekolah, mungkin akan mengeluhkan rasa sakit pada bagian fisik tertentu. Misalnya sakit pada bagian perut, tangan, kaki, kepala, dan lain sebagainya. Selain itu, Anda juga perlu memperhatikan jika terdapat luka, memar, atau bekas cakaran pada tubuh anak. Dalam hal ini, orang tua dianjurkan untuk mendengarkan keluhan anak dengan cara terbuka dan penuh kasih sayang. Hindari pertanyaan yang menyudutkan. Sebaliknya, Anda perlu menggali keadaan dengan sikap empati dan pertanyaan yang membuat anak nyaman untuk bercerita.
-
Siapa yang menjadi korban bullying? Korban dan pelakunya sendiri berada pada satu lingkungan yang sama.
-
Dimana aksi bullying itu terjadi? Sebuah video aksi perundungan terhadap seorang remaja berinisial R (18) oleh tiga pemuda di Pasar Borong Rappoa, Kindang, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan viral.
-
Dimana bullying itu terjadi? Kasie Humas Polres Tangsel, Iptu Wendi Afrianto menuturkan proses penyidikan polisi terkait laporan perundungan di warung depan Binus School Serpong, masih terus berlanjut.
-
Siapa yang mengalami kekerasan? Kekerasan ekonomi terjadi ketika pelaku KDRT menguasai aspek keuangan korban untuk mengendalikan dan merugikannya.
"Ada indikasi itu juga karena penganiayaan. Untuk keluhan hari ini sakit di perutnya," kata dia.
Menurut dia, luka luar pada tubuh korban saat ini sudah mulai pulih namun korban belum menjalani pemeriksaan untuk mengetahui apakah ada bagian di dalam tubuhnya yang terluka akibat kekerasan dan penganiayaan yang dia alami.
Kondisi psikologis korban, menurut dia, juga sudah membaik meski belum pulih 100 persen.
"Korban sudah mulai ceria saat bertemu orang, tidak seperti awal. Akan tetapi, kalau diajak bicara terkait permasalahan, pelaku, dia masih belum mau diajak bicara," katanya. Dikutip Antara.
Pada 18 November 2021, korban dianiaya oleh sekelompok temannya dan video penganiayaan tersebut viral di media sosial.
Satu dari anggota kelompok itu kemudian membawa korban ke satu tempat dan melakukan kekerasan seksual pada korban.
Istri pelaku kejahatan itu kemudian membawa beberapa orang untuk menginterogasi korban dan melakukan kekerasan kepadanya.
Polisi telah memeriksa sepuluh orang saksi yang masih berstatus anak-anak dan tujuh di antaranya sudah ditetapkan sebagai pelaku kekerasan seksual dan penganiayaan.
Satu dari ketujuh orang itu ditetapkan sebagai pelaku kekerasan seksual dan enam orang lainnya sebagai pelaku tindak kekerasan.
Enam dari tujuh tersangka ditahan di sel tahanan anak di Markas Polresta Malang Kota dan satu lainnya tidak ditahan karena usianya di bawah 14 tahun.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban diketahui inisial M, siswa kelas V di salah satu SD di Palembang. Sementara pelaku adalah siswa kelas VI di sekolah yang sama.
Baca SelengkapnyaPolisi masih menyelidiki kasus meninggalnya DKW siswi SD berusia 12 tahun di Semarang lantaran diduga korban pelecehan seksual.
Baca SelengkapnyaKondisi psikis itu diketahui usai KPAI bertemu korban di kantor P2TP2A Tangerang Selatan.
Baca SelengkapnyaSebelum meninggal dunia, anaknya sempat merasa bahagia setelah kelulusan.
Baca SelengkapnyaKepolisian akan menindak tegas jika benar ditemukan adanya pembiaran dalam kasus bullying tersebut.
Baca SelengkapnyaTim meminta Kepala sekolah SMP I Sindangbarang bertanggung jawab atas kejadian tersebut karena dianggap lalai.
Baca SelengkapnyaKeluarga korban melaporkan kasus dugaan perundungan tersebut ke polisi.
Baca SelengkapnyaDalam perkara ini, keluarga korban tidak melaporkan pelaku karena sudah berdamai.
Baca SelengkapnyaKorban sempat dibawa pihak sekolah ke puskesmas terdekat. Namun, karena kendala peralatan yang dianggap kurang lengkap.
Baca SelengkapnyaAksi perundungan itu terjadi pada Agustus 2024 setelah orangtua korban melihat gelagat aneh anaknya.
Baca SelengkapnyaSejak kasus pelemparan kayu yang mengakibatkan kepala bocor, korban menyatakan tidak mau sekolah di tempatnya bersekolah dulu.
Baca SelengkapnyaKasus siswi SD di Gresik yang mengaku menjadi korban colok mata menggunakan tusuk bakso, menyedot perhatian publik.
Baca Selengkapnya