Anak Menpora dipukul Jakmania, polisi bisa usut tanpa laporan korban
Merdeka.com - Menteri Pemuda dan Olahraga mengaku anaknya dipukul suporter Persija atau Jakmania saat menonton sepak bola di Stadion PTIK, Jakarta Selatan. Kabid Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Argo Yuwono mengaku masih menunggu korban membuat laporan polisi.
Oleh karena itu, Argo belum dapat berkomentar lebih jauh mengenai kasus tersebut. "Nanti saya cek dulu sudah masuk atau belum laporannya (kasus dugaan pemukulan). Nanti saya cek dulu. Ditunggu saja nanti ada LP atau tidak," kata Argo, Jumat (29/6).
Sementara itu, ketika disinggung apakah polisi dapat mengusut kasus tersebut tanpa adanya laporan, Argo mengatakan bisa saja. "Bisa. Kami sudah tahu. Pelakunya sudah tahu," tandas dia.
-
Dimana pemukulan itu terjadi? Ajang Porprov Jawa Timur 2023 yang digelar di Sidoarjo Jawa Timur terciderai insiden kekerasan.
-
Kapan kejadian pemukulan terjadi? Peristiwa itu terjadi saat pekan Porprov Jawa Timur 2023 di Sidoarjo.
-
Siapa yang terdampak membentak anak? 'Anak yang sering dibentak bisa tumbuh dengan harga diri yang rendah serta kekurangan rasa percaya diri,' jelas Dr. Mehta.
-
Siapa yang perlu tahu dampak buruk pukul anak? Saat anak-anak disiplin dengan kekerasan, mereka mempelajari bahwa tindakan kekerasan adalah cara yang sah untuk menyelesaikan konflik atau masalah.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
Dalam video yang tersebar di sosial media, putra Imam Nahrawi diusir dari tribun penonton. Hal itu lantaran ekspresi senang yang diluapkan saat penyerang Persebaya Rishadi Fauzi, mencetak gol ke gawang Persija pada menit ke-20.
Kepala putra Imam Nahrawi pun kena pukul. Sebelum semakin memanas, sejumlah suporter lain melerai perselisihan tersebut dan menenangkan suasana.
Namun, Wakapolri Komjen Syafruddin membantah anak Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi menjadi korban kekerasan anggota Jakmania. Malah, Syafruddin mengatakan yang menjadi korban pemukulan adalah ajudan Wakapolri bernama Rizky.
"Itu ajudan saya kena sikat kok bukan anaknya menteri yang kena. Ajudan saya yang kena karena melerai. Anak menteri enggak kena. Ajudan saya yang kena. Itu Rizki. Nggak ada masalah, tapi rizki enggak nuntut, tak apa-apa," ujar Syafruddin di Gedung Inasgoc, Jakarta, Jumat (29/6).
Syafruddin menjelaskan, pihak kepolisian sendiri sudah menangkap pelaku pemukulan. "Cuma satu orang kan, pelaku nya. (Sudah ditangkap) Sudah. Tapi anak menteri tidak kena pukul. Yang kena pukul ajudannya Wakapolri," jelasnya.
Reporter: Ady NugrahadiSumber: Liputan6.com
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kombes Ade mengatakan kasus tersebut sempat lama diproses, karena mediasi antara pelaku dan korban tak menemukan titik terang.
Baca SelengkapnyaPihak keluarga mendiang Kompol Ulil juga tak diberi informasi terkait putusan etik AKP Dadang Iskandar
Baca SelengkapnyaBripka M menjalani Patsus sembari menunggu sidang etik yang akan dilakukan Propam Polda Sulsel.
Baca Selengkapnya