Anak panti asuhan di Palembang diculik buat diajak maling di toko elektronik
Merdeka.com - Kasus penculikan anak panti asuhan Fathurrahman Al Barokah Palembang berinisial MB (10) terungkap. Korban dijadikan umpan bagi pelaku untuk mencuri televisi.
Kanit Reskrim Polsek Sako Palembang, Ipda Yahya Roni mengatakan, penculikan itu diketahui setelah pegawai Toko Mahkota yang menjual barang elektronik membawa korban ke kantor polisi. Sebelumnya, kedua pelaku mengajak korban ke toko tersebut untuk membeli televisi.
Begitu pegawai toko lengah, kedua pelaku membawa kabur satu unit televisi di depan toko, sedangkan korban ditinggal sendirian. Lantaran korban datang bersama pelaku, pegawai toko menginterogasinya. Tak menemukan titik terang, dia pun digiring ke kantor polisi.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Bagaimana pelaku ditangkap? Pelaku ditangkap di tempat dan waktu berbeda. Pelaku LL warga Kelurahan Kefamenanu Selatan ditangkap di Weain, Kecamatan Rinhat, Kabupaten Malaka pada Selasa (18/10) kemarin.
-
Apa yang dilakukan pelaku kepada korban? Mereka melakukan tindakan kekerasan fisik kepada korban.
-
Siapa yang menjadi korban pencurian? Mereka kemudia berbagi tugas untuk menjalankan aksi pencurian satu unit kursi roda milik kakek disabilitas itu.'Tega, dua pelaku pencuri menggondol kursi roda seorang kakek disabilitas,' tulis keterangan di dalam video tersebut.
-
Siapa yang ditangkap? Personel Brimob menangkap pria berinisial I, P, G yang diduga sebagai pemakai dan WA sebagai bandar dan perempuan N sebagai pemakai pada Rabu (19/6) dini hari.
"Modusnya pelaku pura-pura beli TV di sana, biar tidak terlalu dicurigai mereka bawa anak kecil. Setelah barang dapat, korban ditinggal pergi, otomatis korban disangka pelakunya juga," ungkap Yahya, Selasa (7/11).
Hasil interogasi korban tidak mengenal pelaku. Justru korban sengaja diculik dengan modus mendampingi mengambil game playstation yang akan disumbangkan ke panti.
"Tadinya dua korban diculik, yang satunya ditinggal di jalan. Nah, korban MB ini akhirnya dijadikan umpan untuk mencuri," kata dia.
"Kedua pelaku sedang kita buru, ciri-cirinya sudah diketahui. Apakah mereka sindikat dalam kejahatan serupa belum tahu," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, seorang anak panti asuhan Fathurrahman Al Barokah, berinisial MB (10) hilang diduga diculik. Peristiwa itu terjadi saat dua orang tak dikenal mendatangi panti asuhan tempatnya menginap di Jalan Letnan Simanjuntak, Kelurahan Pahlawan, Kecamatan Kemuning, Palembang, Senin (6/11) sore.
Mereka menggunakan modus memberikan tiga perangkat alat game ke panti tersebut. Lalu, korban dan rekannya SY (10) yang kebetulan berada di lokasi diajak ke kediaman pelaku untuk mengambil barang tersebut. Belum jauh dari panti, SY justru diturunkan dari mobil dan MB diculik.
Lalu, SY pulang ke panti untuk mengabarkan kejadian itu. Alhasil, pengurus panti mencoba mencari korban dengan cara menghubungi nomor telponnya, namun tak aktif. Tak ingin posisinya semakin jauh, pengelola melaporkan ke polisi. Lantaran tak memenuhi syarat, laporan belum diterima.
Ibu panti, Idawati (40) menjelaskan, sebelum anak asuhnya diculik, dirinya dihubungi seseorang untuk memesan baju pengantin. Tak lama, kedua pelaku datang ke panti dengan modus ingin menyumbang playstation.
"Mungkin mereka tahu saya di luar jadi berani ke panti. Namanya masih
anak-anak, jadi nurut saja apa yang mereka mau," ungkap Idawati, Selasa (7/11).
Setelah melakukan pencarian, korban akhirnya ditemukan di Polsek Sako Palembang dan kembali ke panti. Dari keterangan polisi, korban dijaminkan pelaku di salah satu toko elektronik. Pasalnya, pelaku yang masih dalam perburuan polisi kekurangan uang untuk membeli televisi.
"Kami belum jelas cerita pastinya, tapi dia (korban) dijaminkan pelaku, katanya buat beli TV," kata dia.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Setelah diinterogasi, ternyata pelaku merupakan pelaku perampokan yang selama ini diburu polisi.
Baca SelengkapnyaPenculikan itu terekam kamera CCTV. Dari video yang diunggah di media sosial tampak seorang pria pengendara sepeda motor membonceng korban.
Baca SelengkapnyaKorban berinisial ANA ditemukan pada Senin (23/9) malam, setelah dikembalikan pelaku penculian yan mengendarai motor.
Baca SelengkapnyaPria tak dikenal itu membawa mereka ke suatu tempat dan diancam agar tidak teriak.
Baca SelengkapnyaRonny menuturkan, dari tangan para tersangka tersebut penyidik berhasil mengamankan tujuh kendaraan.
Baca SelengkapnyaSementara itu, satu pelaku berinisial YS kini masih berstatus buronan.
Baca SelengkapnyaSaat melintas di jalanan sepi, muncul niat jahat pelaku. MS membelokkan motornya ke semak-semak dan terjadilah perkosaan.
Baca SelengkapnyaSeorang anak perempuan berinisial S (4) menjadi korban penyanderaan oleh seorang pria tua.
Baca SelengkapnyaAksi penganiayaan terhadap bocah tersebut diduga dipicu kekesalan warga atas ulah sang bocah yang ketahuan mencuri uang milik warga.
Baca SelengkapnyaSelama melarikan diri, Yandi rupanya sempat berupaya mengganti identitas dan kerap berpindah-pindah tempat. Upaya itu dilakukan untuk lepas dari kejaran polisi.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap pelaku inisial FA (24) dan menjebloskannya ke jeruji besi.
Baca SelengkapnyaKasus dugaan penculikan dan pencabulan itu kemudian ditangani unit PPA Polres Tangsel.
Baca Selengkapnya