Anak sebut Jenderal Tito dari dulu jadi incaran penjahat dan teroris
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo resmi melantik Jenderal Pol Tito Karnavian menjadi Kapolri menggantikan Jenderal Badrodin Haiti yang memasuki masa pensiun. Prosesi pelantikan digelar di Istana Negara, Jakarta.
Selain didampingi istri, dalam pelantikan tersebut Tito Karnavian didampingi oleh anak bungsunya, Oktofan Tito. Namun, anak pertama dan keduanya tak terlihat hadir karena tidak dapat meninggalkan studinya di Singapura. Sementara, Oktofan dapat hadir karena mengaku membolos.
"Mereka sibuk belajar, saya bisa bolos sekolah. Kalau mereka nggak bisa, sibuk," kata Oktofan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (13/7).
-
Kapan Tjokropranolo jadi Gubernur DKI Jakarta? Hingga pada tahun 1977, ia dilantik menjadi Gubernur DKI Jakarta periode 1977-1982..
-
Bagaimana Kapolri merespon pilihan Theodore Gomgom? 'Selamat ya, jarang biasanya Adhi Makayasa mau masuk Brimob. Saya kira kamu harus bisa mewarnai,'
-
Kapan Jenderal Soekanto menjabat sebagai Kapolri? Jenderal Raden Said Soekanto menjadi Kapolri dari tahun 1945 hingga 1959.
-
Siapa yang diusulkan Jokowi jadi Panglima TNI? Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengusulkan Jenderal TNI Agus Subiyanto sebagai calon Panglima TNI.
-
Siapa Kapolri tersingkat? Kapolri dengan masa jabatan tersingkat ada Chairuddin Ismail.
-
Kenapa Jokowi memanggil Kapolri dan Jaksa Agung? Pemanggilan tersebut, buntut insiden personel Datasemen Khusus Antiteror (Densus 88) dikabarkan menguntit Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Febrie Adriansyah.
Oktofan mengaku pada awalnya cukup takut ketika ayahnya dipilih oleh Presiden Joko Widodo menjadi Kapolri. Sebab, jabatan Kapolri memang tergolong dekat dengan bahaya karena bersinggungan dengan keamanan di negara ini.
Meski begitu, ia mengaku sudah biasa dikarenakan sang ayah disebutnya telah biasa menjadi incaran oleh penjahat dan teroris.
"Ya lumayan tegang. Tapi sekarang enggak apa-apa. Memang sejak dulu itu Bapak sering diincar penjahat dan teroris. Namun sekarang sudah terbiasa dengan aspek itu. Jadi nggak kenapa-kenapa," katanya.
Sementara itu, pria berkacamata ini pada awalnya cukup kaget ketika mengetahui ayahnya dipilih oleh Presiden Jokowi sebagai Kapolri. Sebab, ia sendiri mengaku sang ayah tak memberitahunya. Malahan, ia mengaku mengetahuinya dari media massa.
"Agak terkejut sih waktu mendengar pertama. Pertama dengar dari televisi," ujarnya.
Usai sang Ayah dilantik menjadi Kapolri, Oktofan berharap agar ayahnya itu tak terlalu sibuk sampai melupakan keluarga. "Saya berharap bapak tidak melupakan keluarga kita. Karena pekerjaan ini sangat sibuk dan tegang. Jadi saya berharap bapak saya tidak melupakan keluarga kita. Itu yang saya harapkan."
Tito Karnavian memiliki tiga orang anak. Ketiganya menimba ilmu di Singapura. (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Joko Widodo ternyata bernama asli Mulyono. Mengapa kini berubah? Simak informasi berikut.
Baca SelengkapnyaAnggota DPR Komisi III Trimedya Panjaitan membahas soal netralitas Polri dalam Rapat Dengar Pendapat soal Pemilu, Rabu (15/11).
Baca SelengkapnyaGibran dideklarasikan Partai Golkar melalui Rapimnas untuk maju dengan Prabowo di Pemilihan Presiden 2024
Baca SelengkapnyaPDIP menyindir satu-satunya Presiden dalam sejarah Indonesia yang anak hingga menantunya terlibat politik praktis.
Baca SelengkapnyaRibka Tjiptaning menilai Jokowi menampakkan kesombongan setelah berkuasa.
Baca SelengkapnyaSigit merupakan Kapolres Solo saat Jokowi menjadi wali kota. Ia juga merupakan mantan ajudan Jokowi.
Baca SelengkapnyaTerungkap fakta menarik nama asli Jokowi ketika lahir. Jokowi mengaku orangtuanya memberi nama Mulyono.
Baca SelengkapnyaLetda Kinan ternyata putra Mayjen Kunto Arief yang berdinas di Brigif Para Raider 18/Trisula Jabung Malang.
Baca SelengkapnyaBerikut pengakuan Kompol Syarif yang ternyata anak dari seorang Kowad.
Baca SelengkapnyaPolitikus PDIP, Adian Napitupulu menyatakan, pemberian pangkat jenderal kehormatan kepada Prabowo Subianto menyakiti korban pelanggaran HAM masa lalu.
Baca SelengkapnyaRudy dan Seno pulang pergi Solo-Jakarta selama bertahun-tahun untuk memberikan dukungan kepada Jokowi.
Baca SelengkapnyaHasto menjelaskan, PDIP berani mencalonkan Gibran kala itu lantaran melihat kepemimpinan Presiden Jokowi yang dinilai telah memberikan dampak baik bagi RI.
Baca Selengkapnya