Anak SMA sudah mau ikut-ikutan pesta bikini, salah siapa?
Merdeka.com - Ibu kota dikejutkan dengan undangan pesta berbikini untuk anak SMA yang telah mengikuti Ujian Nasional. Undangan tersebut sempat tersebar di Youtube.
Undangan tersebut tentu sangat miris. Hal itu karena anak SMA sudah diajak untuk ikut pesta bikini.
Tentu pandangan negatif bermunculan terkait undangan tersebut. Banyak pihak yang mengkritik acara tersebut.
-
Kenapa anak sekolah menolak sekolah? Menolak bersekolah dapat disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari kecemasan, kelelahan, hingga masalah sosial atau emosional seperti bullying.
-
Bagaimana acara tersebut? Acara gender reveal diadakan serentak dengan ulang tahun Michael di Bali, yang membuat momen tersebut sangat menarik.
-
Mengapa pelajar terlibat perkelahian? Ciri remaja atau pelajar yang terlibat perkelahian antar sesamanya diduga dipengaruhi oleh beragam kondisi seperti lingkungan tempat tinggal, kedekatan dengan orangtua dan anggota keluarga lainnya, hubungan dengan peer group serta akses untuk melihat kekerasan di media visual seperti tayangan di media sosial.
-
Apa modus ratusan pelajar tersebut? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Apa yang ingin dilakukan anak muda? Berdasarkan survei Morning Consult tahun 2023, sebanyak 57 persen anak muda, dari 1.000 responden, ingin menjadi influencer media sosial.
-
Kapan anak tersebut izin tidak hadir? Dengan ini saya selaku orang tua/wali murid dari : Nama : Kelas : Alamat :NISN : Memberitahukan bahwa anak saya tersebut diatas tidak dapat mengikuti pelajaran seperti biasa pada hari ini, Senin, 09 Januari 2023 dikarenakan sakit. Oleh karena itu, kami memohon pada Bapak/Ibu Guru Wali Kelas XI-B agar memberikan izin.
Lalu salah siapa jika anak SMA sudah mau ikut-ikutan acara tersebut?
Pengamat pendidikan Darmanityas menganggap bahwa pesta tersebut itu merupakan hal yang wajar terjadi di Jakarta. "Itu hal yang wajar menurut saya. Secara metropolitan wajar lah, kan banyak fasilitas memadai di Jakarta, kalau diadakan di daerah baru hal yang tidak wajar," ujar Darmanityas saat berbincang dengan merdeka.com, Kamis (23/4).
Darmanityas mengungkapkan bahwa pesta tersebut sah-sah saja sebetulnya jika terjadi di Jakarta. Menurut dia, secara di Jakarta merupakan kota metropolitan, banyak uang, punya mobil, fasilitas di sana sini yang memadai.
"Saya menduga kasus ini mungkin bukan yang pertama kali terjadi, hanya baru ini saja yang terungkap. Sebelumnya pasti pernah terjadi juga, namun tidak terungkap," tuturnya.
Dia pun melihat kegiatan tersebut tidak ada hubungannya dengan guru ataupun sekolah. "Ini bukan kesalahan guru, kita tidak bisa menekankan masalah itu kepada pihak sekolahan. Saya kira ini lebih ke keluarga, lingkungan dan diri pribadi," ucapnya.
Namun, dia juga menyayangkan jika pelajar ikut-ikutan acara tersebut. Menurut dia, pelajar yang cerdas tentu tidak bakal mengikuti kegiatan seperti itu.
"Lagi pelajarnya kan belum ada kelulusan, kok sudah mau pesta? Kalau pelajar yang cerdas tentu tidak akan melakukan itu karena ujian saja belum lulus kenapa harus pesta? Pesta itu untuk merayakan suatu kemenangan," tutupnya.
Namun, Event Organizer Divine Production membantah jika acara 'GoodBye UN Pool Party Splash After Class' yang digelar di Pool Area The Media Hotel and Tower menggunakan kostum bikini. Menurut mereka, acara perpisahan tersebut sebenarnya akan menggunakan summer dress atau kostum musim panas.
"Tidak ada pakai bikini, konsepnya summer dress seperti kalau kita jalan-jalan ke pantai. Atasannya lengkap dan celana pendek saja," ungkap owner Divine Production, Emanuel Siregar dalam konferensi pers di Nine Restaurant, Jl Cakra No 7, Kemanggisan, Jakarta Barat, Kamis (23/4).
Lanjut Emanuel, pemberitaan media yang terlalu membesarkan selama ini sebenarnya tidak berdasar pada fakta yang benar. Video yang diunggah di Youtube adalah dari pesta sebelumnya, tanpa melibatkan anak SMA dan mayoritas berumur di atas dua puluh satu tahun.
"Media yang terlalu besarkan masalah ini. Video itu dari tahun lalu. Kami juga tak pernah unggah ke Youtube. Itu dari pesta tahun lalu yang pernah kami selenggarakan. Yang datang itu di atas dua puluh satu tahun, bukan anak SMA. Mereka juga tidak pakai bikini kok," lanjut Emanuel.
Mereka pun meminta maaf telah mencatut sejumlah sekolah. Mereka akhirnya membatalkan acara.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mayoritas warganet setuju dan mendukung aksi guru tersebut.
Baca SelengkapnyaDiketahui pemilik akun Instagram Nangkela yang mengunggah konten-konten tidak pantas itu dikelola pribadi oleh guru seni budaya bernama I Wayan Putra Ivantara.
Baca SelengkapnyaMeskipun guru tersebut mencoba untuk tetap tenang, siswa itu justru semakin keras kepala dan terus mengajak gurunya untuk berkelahi.
Baca SelengkapnyaSejumlah anak masih nekat berenang di area tanggul raksasa di kawasan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta.
Baca SelengkapnyaLima siswa sekolah dasar (SD) terseret ombak saat bermain bola di Pantai Bosowa Metro Tanjung Bunga Makassar pada libur Hari Kemerdekaan , Kamis (17/8) sore.
Baca SelengkapnyaMereka meminta untuk onani di lahan kosong pinggir jalan.
Baca SelengkapnyaPihak kampus menyebut acara itu merupakan bagian kecil dari rangkaian acara pagelaran seni.
Baca SelengkapnyaPelaku yang terdiri dari tujuh pria dan lima wanita itu, diketahui melakukan hubungan badan bersama-sama.
Baca SelengkapnyaSetiap peserta membayar pendaftaran sebesar Rp825 ribu untuk bisa mengikuti pesta seks tukar pasangan.
Baca SelengkapnyaBanyak dari siswa baru yang berasal dari keluarga ekonomi menengah ke bawah yang tidak mampu membeli seragam baru.
Baca Selengkapnya