Anak sungai meluap, rumah dan sawah milik warga Belu terancam
Merdeka.com - Hujan deras mengguyur Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur, tiga hari terakhir membuat air dari dua anak sungai meluap hingga menutupi jalan raya. Selain aktivitas lalu lintas terganggu, rumah warga dan area persawahan di Desa Mandeu, Kecamatan Raimanuk terancam terendam banjir.
Akibat tertutupnya akses jalan oleh luapan banjir, banyak kendaraan roda empat dan roda dua melewati jalur itu harus ekstra hati-hati. Bahkan, tak sedikit kendaraan terjebak banjir dan membikin kemacetan panjang.
Petrus Seran, salah satu pengguna jalan, mengaku terpaksa harus turun dan mendorong kendaraannya karena macet. "Kalau lewat kita harus hati-hati karena luapan air lumayan deras," kata Petrus, Minggu (13/3).
-
Bagaimana cara mengatasi banjir? Sampai dengan sekarang, pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk melakukan normalisasi jalur KA di Stasiun Semarang Tawang. Selain itu, pihaknya juga mengerahkan peralatan dan material yang diperlukan serta ratusan petugas untuk memperbaiki jalur yang terdampak banjir supaya bisa dilewati kembali oleh perjalanan kereta api.
-
Bagaimana warga mengatasi kesulitan air di Jawa Tengah? Warga pun terpaksa mencari air di dalam hutan yang jaraknya mencapai satu kilometer dari desa mereka.'Kondisinya sudah berlangsung sebulan ini. Padahal kebutuhan air ini untuk memasak dan mandi,' kata Suratmi, salah seorang warga Desa Garangan yang terdampak kekeringan, dikutip dari kanal YouTube Liputan6 pada Rabu (18/9).
-
Apa yang dilakukan warga Majalengka untuk mengatasi kekeringan? Selain Abibah, warga lain juga turut memanfaatkan air sungai di desanya itu, salah satunya dengan membuat bendungan sederhana dari bebatuan.
-
Kenapa orang berdoa minta hujan? Doa meminta turun hujan terjadi ketika berada di musim kemarau panjang yang menyebabkan hujan tidak kunjung turun dan menyebabkan kekeringan.
-
Apa yang dilakukan Polisi saat banjir? Satlantas Polres Rohil terpaksa melakukan buka tutup arus lalu lintas agar kendaraan berjalan lancar.
Luapan banjir ini justru menjadi tontonan warga sekitar. Banyak pengguna roda dua terkejut dengan air menggenangi seluruh ruas jalan itu. Sehingga ada yang memilih jalan dan mendorong sepeda motor mereka guna menghindari kecelakaan.
Menurut warga, setiap musim hujan, luapan air dari anak sungai selalu membanjiri jalan serta pekarangan rumah.
"Kami minta pemerintah agar membuat pembatas atau terobosan seperti apa, untuk menghalau dan guna menghindari banjir merendam rumah serta area persawahan milik kami," kata Markus Bere.
Hingga kini, luapan air belum surut. Warga khawatir jika hujan masih terus mengguyur wilayah ini, maka dapat terjadi banjir susulan lebih besar dan bisa merendam rumah warga, serta membahayakan nyawa pengguna jalan utama itu.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Warga mengaku masih mengalami trauma dengan banjir susulan.
Baca SelengkapnyaSebelumnya warga sudah sempat memperbaiki jalan tersebut, namun akhirnya rusak kembali.
Baca SelengkapnyaTidak ada lagi jalan setapak menuju desa. Semua tenggelam dalam rob.
Baca SelengkapnyaGempa susulan masih terus terjadi di perairan Tuban Utara atau dekat Kepulauan Bawean
Baca SelengkapnyaSudah dua bulan, ratusan kepala keluarga di wilayah Desa Sukagalih, Jonggol mengalami krisis air bersih.
Baca SelengkapnyaBanjir melanda kota Depok sejak sore hingga menjelang malam.
Baca SelengkapnyaPembangunan saluran pembuangan banjir belum cukup menyelamatkan penduduk pesisir dari dampak perubahan iklim.
Baca SelengkapnyaBudi, salah seorang warga mengaku resah dan khawatir jika ada aktivitas tambang pasir
Baca SelengkapnyaKondisi ini sudah dialami warga selama sebulan terakhir.
Baca SelengkapnyaDitumbuhi semak belukar, warga mengaku hampir tiap malam membunuh ular.
Baca SelengkapnyaBendungan ini menjadi tumpuan utama warga Jatisari dan sekitarnya. Sehari-hari, air dimanfaatkan untuk keperluan mandi, mencuci bahkan memasak
Baca SelengkapnyaKrisis air bersih melanda sejumlah daerah di Indonesia akibat dampak musim kemarau berkepanjangan.
Baca Selengkapnya