Anak Tak Boleh Ikut Ujian Karena Uang Komite SD, Ayah di NTT Tusuk Kepala Sekolah
Merdeka.com - Seorang ayah di Nusa Tenggara Timur (NTT) menganiaya seorang kepala sekolah SD Inpres Ndora, Desa Ulupulu I, Kecamatan Nangaroro, Kabupaten Nagekeo. Hal itu dilakukan lantaran anaknya diusir pulang saat ujian kenaikan kelas.
Kabid Humas Polda NTT Kombes Rishian Krisna menyampaikan, peristiwa itu terjadi pada Selasa, 8 Juni 2021 di SD Inpres Ndora tersebut.
"Terjadi tindak pidana penganiayaan yaitu dengan cara melakukan penikaman menggunakan sebilah pisau sangkur, terhadap Kepala Sekolah SDI NDORA," tutur Rishian saat dikonfirmasi, Kamis (10/6/2021).
-
Siapa pelaku penganiayaan? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jendera Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat.
-
Kenapa pelaku menikam mahasiswa? 'Motifnya, pelaku merasa ditipu dan sakit hati kepada korban,' ungkapnya.
-
Kenapa anak SD di Jombang tega menganiaya temannya? Diduga korban takut karena di lokasi kejadian ada teman pelaku.
-
Kenapa pelaku melakukan perundungan? Berdasarkan hasil pemeriksaan, terungkap bahwa pelaku kesal karena korban mengaku sebagai anggota geng yang dipimpin pelaku. Padahal korban bukan menjadi bagian dari geng pelaku.
-
Siapa yang melakukan penganiayaan? Seorang bocah berusia 8 tahun di Semarang diduga dibakar teman sepermainannya.
-
Siapa yang diduga melakukan penganiayaan? Leon Dozan diduga melakukan penganiayaan terhadap Rinoa Aurora Senduk setelah foto dan video dalam tangkapan layar obrolan di Whatsapp terbongkar.
Menurut Rishian, pelaku DD (56) menganiaya korban berinisial DA (59) lantaran tersinggung karena sebelumnya mengusir anaknya untuk tidak mengikuti ujian semester II atau ujian kenaikan kelas.
"Dikarenakan yang bersangkutan belum membayar uang sumbangan Komite Sekolah sebesar Rp 1.743.000," jelas dia.
Adapun si anak berinisial ED (10) kini tengah mendudui bangku kelas 4 SD. Insiden tersebut kini masih dalam penanganan kepolisian setempat.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berang putranya diintimidasi oleh salah satu orang tua murid, Andika Mahesa ajak duel di ring.
Baca SelengkapnyaTim meminta Kepala sekolah SMP I Sindangbarang bertanggung jawab atas kejadian tersebut karena dianggap lalai.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal dunia setelah dianiaya pelaku. Diduga, penganiayaan dipicu pelaku merasa tersinggung.
Baca SelengkapnyaPadahal guru itu mengaku tidak sengaja karena murid itu sembunyi di balik pintu.
Baca SelengkapnyaDua guru di NTT dipolisikan karena kasus penganiayaan anak di bawah umur.
Baca SelengkapnyaPelaku sebelumnya dikabarkan tidak ditahan setelah ditetapkan tersangka.
Baca SelengkapnyaSelain berunjuk rasa mengawal perkara guru honorer Supriyani, PGRI Baito ramai-ramai menolak siswa D dan saksi kembali bersekolah.
Baca SelengkapnyaSeorang pelajar di Ambon tewas setelah dianiaya. Pelakunya diduga anak Ketua DPRD Ambon.
Baca SelengkapnyaD berulang kali melibas KGL menggunakan tali pinggang hingga membuat anak perempuan itu menjerit kesakitan
Baca Selengkapnyakorban minta polisi segera menindaklanjuti laporan dengan menangkap dan memenjarakan anaknya.
Baca SelengkapnyaUsman kini ditahan oleh Polres Metro Jakarta Utara.
Baca SelengkapnyaSejak kasus pelemparan kayu yang mengakibatkan kepala bocor, korban menyatakan tidak mau sekolah di tempatnya bersekolah dulu.
Baca Selengkapnya