Anak tak diterima, orang tua segel sekolah
Merdeka.com - Sekolah Dasar (SD) Siyono 1 Glidak Desa Logandeng, Kecamatan Playen, Kabupaten Gunung Kidul, DIY disegel warga. Aksi tersebut dilakukan karena warga menganggap sekolah itu melakukan diskriminasi soal penerimaan siswa baru.
Aksi penyegelan itu dilakukan dengan menggunakan rantai dan kunci gembok yang dipasang pada pitu gerbang sekolah itu, serta diberi tulisan "Sekolah ini disegel warga" dengan menggunakan kertas berukuran 30 x 20 centimeter. Kejadian itu membuat guru piket tidak bisa masuk ke dalam sekolah.
Raminisi, salah satu warga yang menyegel sekolah, mengaku kesal karena anaknya tidak lolos menjadi siswa di sekolah itu. Padahal, usia anaknya sudah memenuhi kriteria yang ditetapkan, yakni 6 tahun 7 bulan.
-
Siapa yang mengantar anak-anak ke sekolah? Baru-baru ini, Celine Evangelista berbagi tentang rutinitas paginya saat ia menyiapkan anaknya untuk pergi ke sekolah.
-
Bagaimana gapura kuno itu menjadi gerbang sekolah? Kini, gapura yang berada di sisi utara itu jadi pintu gerbang sekolah dasar. Pihak sekolah menambahkan gerbang besi yang bisa dibuka tutup pada gapura kuno tersebut.
-
Siapa yang bisa bantu anak supaya aman di sekolah baru? Penting bagi anak-anak untuk mengembangkan keterampilan sosial dan emosional yang kuat agar mereka dapat berinteraksi dengan baik dengan teman-temannya dan mengatasi situasi sulit.
-
Siapa yang bisa bantu anak sekolah? 'Jika anak sering mengeluhkan sekolah, keluhan mereka harus dianggap serius,' kata Dr. Jenn Mann. Orangtua harus mendengarkan dan memahami apa yang dirasakan anak mereka.
-
Kenapa orang tua di desa mengirim anak mereka ke sekolah pencuri? Orang tua yang tinggal di desa tersebut mengirimkan anak mereka yang berusia rata-rata 12-13 tahun ke sekolah ini demi mendapatkan pelatihan geng kriminal.
-
Bagaimana cara anak-anak di sekolah pencuri mendapatkan uang? Setelah satu tahun bersekolah, para remaja itu bisa 'lulus', mencuri perhiasan di pesta pernikahan orang kaya.
"Tidak mungkin menunggu tahun depan karena anak saya sudah 2 tahun sekolah Taman Kanak-kanak (TK)," keluh Rasmi, Selasa (9/7), seperti dilansir dari Antara.
Salah seorang guru SD Siyono, Suwenti menduga aksi penyegelan itu terkait tidak diterimanya sejumlah calon murid yang mendaftar dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). Dia beralasan, jumlah pendaftar tak sepadan dengan kapasitas sekolah.
"Jumlah siswa yang mendaftarkan lebih dari tiga puluh siswa. Padahal menurut peraturan dinas, maksimal 28 siswa," katanya.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Gunung Kidul Sudodo mengatakan dinas belum menerima laporan terkait penyegelan tersebut.
"Kemungkinan hanya salah komunikasi saja, kami akan melakukan komunikasi dengan sekolah dan warga," tandasnya. (mdk/tyo)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Puluhan orang tua dan siswa baru SMKN 1 Tambun Utara, Kabupaten Bekasi menggelar aksi dengan cara mengunci pintu gerbang sekolah, Senin (22/7).
Baca SelengkapnyaSeorang orang tua mengaku pusing dengan alur Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Garut, Jawa Barat
Baca SelengkapnyaPara orang tua sepakat untuk menarik anak-anak dari Wensen School imbas kasus penganiayaan balita di daycare Depok itu.
Baca SelengkapnyaPeristiwa yang terjadi di dalam gang ini sontak membuat warga enggan terima. Para warga pun akhirnya terlihat cekcok dengan anggota polantas.
Baca SelengkapnyaDia pastikan pihak sekolah tidak melakukan DO terhadap para siswa terlibat aksi perundungan.
Baca SelengkapnyaMobil itu dimiliki seseorang kecewa karena anaknya tidak diterima di sekolah tersebut.
Baca SelengkapnyaBubarkan Tawuran Pelajar, Satpam SMP di Bantul Malah Disabet Pakai Sajam
Baca SelengkapnyaSekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Depok, Sutarno mengatakan Wensen School Indonesia dipastikan ditutup.
Baca SelengkapnyaPagar gerbang daycare tertutup dan digembok dari dalam
Baca SelengkapnyaTak mau sekolah, bocah tersebut justru tak mempan dinasehati orangtua hingga guru. Buntutnya, prajurit TNI turun tangan.
Baca SelengkapnyaMeski kerap di-bully oleh temannya karena tak mau bolos sekolah, pria ini ungkap alasannya.
Baca SelengkapnyaMeskipun guru tersebut mencoba untuk tetap tenang, siswa itu justru semakin keras kepala dan terus mengajak gurunya untuk berkelahi.
Baca Selengkapnya