Anak tewas dianiaya, nenek miskin ditagih RSUD Moewardi Solo Rp 40 juta
Merdeka.com - Bak sudah jatuh tertimpa tangga, sungguh memilukan beban yang harus ditanggung Mbah Paniyem. Belum kering air mata usai ditinggal mati anaknya, Warmin (35) yang tewas dianiaya, nenek renta berusia 75 tahun juga ditagih Rp 40 juta oleh rumah sakit.
Tagihan itu dikirim RSUD Moewardi Solo yang meminta Mbah Paniyem melunasi seluruh biaya pengobatan mendiang Warmin.
Warmin sendiri meregang nyawa usai dianiaya berat di WC Umum Pasar Colomadu, Selasa (28/8) lalu.
-
Kenapa rumah tersebut harus dijual? Meskipun rumah ini menyimpan kenangan indah dari 11 tahun perjalanan rumah tangga mereka, akhirnya rumah unik ini harus dijual.
-
Siapa yang menjual sebagian lahan rumah? Sebagai hasilnya, keduanya sepakat untuk memecah lahan yang mereka miliki dan menjual lebih dari sebagian lahan tersebut kepada keluarga yang sekarang menjadi tetangga.
-
Siapa pemilik rumah terbengkalai? Rumah ini dulunya dimiliki oleh almarhum artis Suzzanna.
-
Kenapa Rumah Pesik dijual? Karena berbagai macam perbedaan ekonomi keluarga, mereka tidak mampu mempertahankan warisan pendahulunya. Mereka bersepakat untuk menjual rumah itu agar tidak menjadi permasalahan di kemudian hari.
-
Kenapa Cak Kartolo menjual rumahnya? Sejak sebelum pandemi Covid-19, Cak Kartolo sudah berniat menjual rumahnya. Hasil penjualan rumah dua lantai seluas 440 meter itu bakal digunakan untuk biaya pendidikan para cucunya.
-
Siapa pemilik rumah sekarang? Penjaga rumah mengungkap bahwa rumah tersebut telah berpindah tangan ke Muzdalifah.
Praktis, kepedihan baru dirasakan nenek asal Dukuh Kacangan, Pagak, Sumberlawang, Sragen ini. Bagaimana tidak, diusia senjanya, Mbah Paniyem harus mendapatkan uang sebesar itu padahal ia sendiri tidak mempunyai penghasilan.
"Iya, barusaja tadi kami dilapori keluarga korban kalau mendapat surat dari RSUD Moewardi Solo kepada orangtua korban," papar Kades Pagak, Joko Purnomo, Senin (3/9).
Dalam surat itu intinya menyampaikan, biaya pengobatan almarhum selama di rumah sakit harus segera dibayar. Padahal, orangtua korban terbilang sudah tua dan kondisinya sangat miskin.
"Tadi orangtua dan keluarga korban datang meminta petunjuk ke kami. Kasihan memang, karena kondisi orangtuanya sudah tua dan bingung dari mana bisa dapat uang Rp 40 juta itu," kata Joko Purnomo.
Jual rumah gubuk, satu-satunya harta Mbah Paniyem
Untuk melunasi biaya rumah sakit, kata Joko, Mbah Paniyem berniat menjual rumah gubuk dan pekarangan yang dimiliki. Padahal, dua hal itu adalah harta satu-satunya yang dimiliki Mbah Paniyem.
Jika dijual, maka Mbah Paniyem dan anaknya yang merupakan adik Warmin tidak akan punya tempat tinggal.
Joko pun mencoba meringankan beban hidup Mbah Paniyem dengan mendorong Pemdes memperoleh keringanan biaya. Malah, kalau perlu dibebaskan saja dari tagihan.
"Kami akan membuat surat ke Bupati. Mudah-mudahan ada kebijakan yang membantu keringanan untuk orangtua korban karena benar-benar ekonominya tidak mampu," katanya.
Warmin ditemukan tewas bersimbah darah di WC UMUM Pasar Colomadu, Karanganyar. Pemuda yang belakangan diketahui juga sebagai petugas kebersihan pasar itu memang diduga tewas akibat penganiayaan berat.
Demikian diungkap Kasat Reskrim Polres Karanganyar, AKP Purbo Adjar Waskito, mewakili Kapolres Karanganyar, AKBP Henik Maryanto, Sabtu (1/9).
Meski belum menemukan penganiaya Warmin, hasil penyelidikan sementara mengarah pada fakta bahwa korban meninggal diduga karena penganiayaan kategori berat. Purbo menceritakan korban meninggal karena luka yang diderita pada bagian kepala. Tepatnya, bagian kepala antara dahi dan hidung.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peristiwa itu berawal ketika korban bermaksud menjual ruko itu dan uangnya untuk biaya kuliah anak bungsunya.
Baca SelengkapnyaSimak potret rumah Gunawan Dwi Cahyo mantan suami Okie Agustina yang sempat disorot karena diam-diam gadaikan mobil.
Baca SelengkapnyaSimak potret rumah Gunawan Dwi Cahyo mantan suami Okie Agustina yang sempat disorot karena diam-diam gadaikan mobil.
Baca SelengkapnyaEkspresi sedih dan bingung terlihat jelas di wajah perempuan berjilbab kuning itu.
Baca SelengkapnyaIntip penampakan rumah mewah yang dimiliki oleh almarhum Gogon
Baca SelengkapnyaRumah tersebut ternyata dulunya dimiliki oleh pasangan suami istri kaya raya. Akan tetapi kini sudah dalam kondisi tak terurus.
Baca SelengkapnyaDi usia yang sudah sangat renta dengan segala keterbatasan fisiknya, ia harus tetap mengais rezeki.
Baca SelengkapnyaKorban SP tewas di tempat dengan banyak luka dan SL turut mengalami luka yang kini dirawat di rumah sakit.
Baca SelengkapnyaSeorang pedagang ayam potong berinial P (53) ditemukan tewas gantung diri di kediamannya, Kelurahan Cirimekar, Cibinong, Bogor.
Baca SelengkapnyaIa tak ingin warga yang sedih kehilangan orang tersayang masih harus berjuang beli tanah makam.
Baca SelengkapnyaDia nekat kabur dari rumah demi menghindari tagihan utang. Di tanah perantauan, sosoknya tinggal di gubuk sederhana.
Baca SelengkapnyaPamuji salah satu tetangga korban mengatakan korban tinggal seorang diri di rumah. Dia melihat tidak ada masalah apapun antara bapak dan anak itu.
Baca Selengkapnya