Anak tukang jahit diculik pelanggannya sendiri
Merdeka.com - Bayi 1,5 tahun, Rahmadana menjadi korban penculikan sejak seminggu lalu. Hingga kini, Sabtu (17/1) ibu bayi, Chusnul Chabiba (37) warga Jalan Masjid Barat RT 5/RW 5, Candi Rengkuh, Singosari kebingungan mencari keberadaan bayinya.
Chusnul yang berprofesi sebagai penjahit di Pasar Lawang itu mengaku, putrinya digendong dan dibawa pergi seorang perempuan sejak Minggu (11/1) lalu. Pelaku, kepada Chusnul, mengaku bernama Siti Zulaikha warga Pasuruan.
Pelaku selama ini sebagai pelanggan, kendati tidak begitu kenal secara dekat. Sehari sebelumnya pelaku datang ke kiosnya dan beberapa kali menggendong putrinya.
-
Siapa yang menjadi korban perundungan? Apalagi saat berkomunikasi melalui panggilan video, R mengaku pada Kak Seto bahwa ia sering menjadi korban perundungan dari teman-temannya maupun guru.
-
Apa dampaknya pada anak yang sering dipeluk? Anak yang sering dipeluk atau merasakan sentuhan fisik dari orang tua juga cenderung memiliki hati yang tenang dan dapat menularkan kebahagiaan kepada orang lain ketika mereka dewasa. Hal ini karena mereka tidak terpapar kekerasan dan merasa aman serta dicintai.
-
Mengapa orangtua menitipkan anak? Menitipkan anak kepada pengasuh, kerabat, atau di tempat penitipan seperti daycare sudah menjadi praktik umum di kalangan orangtua. Hal ini sering kali dilakukan karena tuntutan pekerjaan yang membuat orangtua tidak bisa selalu berada di rumah untuk mendampingi anak.
-
Kenapa pelaku melakukan perundungan? Berdasarkan hasil pemeriksaan, terungkap bahwa pelaku kesal karena korban mengaku sebagai anggota geng yang dipimpin pelaku. Padahal korban bukan menjadi bagian dari geng pelaku.
-
Kenapa orangtua menggendong bayi? Menggendong bayi bukan hanya sekadar cara untuk menenangkan tangisan, tetapi juga merupakan praktik yang memberikan banyak manfaat kesehatan bagi bayi dan orang tua.
-
Kenapa anak-anak merasa malu karena perjudian orang tua? Anak-anak yang berada dalam keluarga dengan masalah perjudian cenderung mengalami tekanan emosional. Mereka mungkin merasa terisolasi, malu, atau bahkan kehilangan kepercayaan diri akibat stigma dan dampak finansial yang sering kali menyertai perjudian.
"Saya sedang melayani pelanggan, guru TK yang menjahitkan gorden. Pas perempuan itu datang anak saya yang tidur menangis. Kemudian digendong sambil menenangkan, diajak katanya mau cari makan," ujar Biba di kiosnya, Sabtu (16/1).
Tidak muncul kecurigaan apapun, karena sebelumnya memang kenal dan sebelumnya juga datang ke kiosnya. Karena merasa dibantu, Chabiba tetap melanjutkan pekerjaan melayani pelanggan.
Dia baru curiga setelah beberapa lama anaknya belum juga diajak pulang. Padahal mulai diajak keluar sekitar pukul 11.00 WIB.
"Saya mulai khawatir sampai zuhur lewat, perempuan dan anak saya belum kembali. Padahal pamitnya mau cari makan dan ATM," ungkapnya.
Lantaran sampai malam anaknya belum juga kembali, Chabiba dan suaminya melaporkan ke Polsek Lawang.
Berikut kronologi hingga bayi Rahmadana diculik pelanggan Chabiba:
Sabtu (10/1): Sekitar pukul 09.00, pelaku penculikan (Siti Zulaikha) datang ke Kios Jahit Chabiba di Pasar Lawang. Pukul 10.00 sampai 14.00, pelaku beberapa kali menggendong bayi Rahmadana. Pukul 14.00, pelaku berpamitan pulang.
Minggu (11/1): pukul 10.00 WIB pelaku kembali mendatangi kios jahit Chabiba, saat itu Rahmadana sedang tidur. Pukul 11.00, bayi Rahmadana bangun dan langsung digendong pelaku. Pukul 11.10, pelaku menggendong Rahmadana keluar pasar, berpamitan akan mencarikan makanan dan ambil uang di ATM.
Pukyl 12.00, Chabiba mulai khawatir karena pelaku dan bayinya tidak juga kembali ke kios. Pukul 18.00, Chabiba dan suaminya melapor ke Polsek Lawang.
Senin (12/1) – Sabtu (15/1), Chabiba berusaha mencari jalan alternatif dengan meminta pertolongan pada paranormal dan kiai untuk membantu mencari.
Chabiba tetap membuka kios berharap anaknya sewaktu-waktu diantar pulang ke kios. Chabiba juga sudah mendatangi Mapolsek Lawang untuk menanyakan perkembangan hasil pencarian polisi. (mdk/tyo)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kapolsek Pasar Minggu, Kompol Anggiat Sinambela membenarkan adanya kejadian penyanderaan bocah itu. Kepolisian menyebut pelaku merupakan ayah korban sendiri.
Baca SelengkapnyaAksi biadab dilakukan seorang anak terhadap ibu kandungnya sendiri di Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat, Selasa (9/4/2024) lalu.
Baca SelengkapnyaPelaku penculikan dan pemerkosaan terhadap dua siswi SD di wilayah Kota Tangerang Selatan, diduga merupakan pelaku yang sama.
Baca SelengkapnyaTersangka penyanderaan merupakan ayah dari bocah perempuan tersebut.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkapkan orang tua korban inisial ZP (5) mengaku sempat tidak menaruh rasa curiga terhadap IJ (54) sebelum melakukan penyanderaan
Baca SelengkapnyaBocah perempuan tersebut bahkan sempat dikalungi pisau di leher oleh ayah kandungnya.
Baca SelengkapnyaMengetahui peristiwa itu, ibu korban melaporkan kepada keluarganya dan pihak kepolisian.
Baca SelengkapnyaPria itu terlihat memegang pisau dan ditempelkan ke leher bocah. Sang anak hanya bisa menangis ketakutan
Baca SelengkapnyaKorban SH juga dicekoki konten pornografi yang dipertontonkan pelaku melalui layar handphonenya.
Baca SelengkapnyaVideo anak perempuan diikat rantai pada bagian leher dengan luka lebam di wajah itu viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaSetelah diinterogasi, ternyata pelaku merupakan pelaku perampokan yang selama ini diburu polisi.
Baca SelengkapnyaKasus ini terungkap setelah ayah kandung korban mencari anaknya.
Baca Selengkapnya