Anak Wiji Thukul minta Jokowi tepati janji temukan ayahnya
Merdeka.com - Film layar lebar bertajuk 'Istirahatlah Kata-Kata' menghidupkan kembali ingatan publik atas hilangnya sosok penyair sekaligus aktivis Wiji Thukul pada medio 1997-1998. Film ini membawa pesan khusus yakni mengingatkan pemerintah, termasuk Presiden Joko Widodo yang pernah berjanji menuntaskan kasus orang hilang dan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM).
Kasus orang hilang dan penculikan aktivis membuat Fajar Merah tak banyak mengenal lebih dalam sosok ayahnya, Wiji Thukul. Selama ini dia mencoba mengenal sosok ayahnya dari ibunya, serta sahabat Wiji Thukul. Film Istirahatlah Kata-Kata sedikitnya gambaran pada Fajar Merah mengenai pemikiran ayahnya hingga akhirnya dia diburu tentara dan harus berpindah-pindah tempat.
"Paling tidak saya sedikit lebih tahu lagi bahwa punya gambaran soal Wiji Thukul di luar cerita orang rumah (keluarga)," ujar Fajar Merah saat berada di kantor Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (25/1).
-
Siapa ayah Yanwar Jumowo? Melansir dari video unggahan saluran Youtube TNI AD, ia merupakan putra dari Tarman yang memiliki profesi sebagai Pegawai Negeri Sipil serta menjalankan pekerjaan sampingan sebagai tukang cukur.
-
Di mana Ibu Yayu saat penculikan? Didapatkan dari beberapa sumber, pada malam di mana Bapak Jendral Ahmad Yani diculik oleh para pasukan cakrabirawa, Ibu Yayu sedang pergi menyepi karena memiliki keturunan setengah Bali setengah Jawa di sekitaran Taman Suropati, Menteng.
-
Kenapa film biopik tentang Ahok berfokus pada hubungannya dengan ayahnya? Dalam cerita ini, kita akan melihat bagaimana Ahok menjadi sosok yang kita kenal sekarang dan hubungannya dengan ayahnya, Kim Nam, seorang pengusaha tambang di Belitung Timur.
-
Siapa yang menemukan Fajar? Saat kejadian, Namin yang berprofesi sebagai pengemudi ojek sedang duduk menunggu penumpang. Kemudian melihat korban nyangkut dikabel dan kemudian jatuh di TKP.
-
Bagaimana Kompol Syarif mengenal anak mantan komandannya? Rupanya, Ayah dari Althaf dan Ahnaf dulunya sempat menjadi Komandan dari Kompol Syarif. Saat itu, Kompol Syarif masih bertugas di Polres Metro Tangerang Kota.
-
Siapa yang menghilang selama 15 tahun? ‘Saya pernah hilang sekitar 15 tahun. Terutama ketika saya pulang dari Mesir. Ini benar-benar seperti hilang total ya,’ ungkapnya.
Kesedihan terbesar bagi hidup personel band Merah Bercerita itu bukan hanya ketidakjelasan nasib ayahnya, melainkan hilangnya keceriaan di wajah Sipon, ibunya dan Fitri Nganti Wani, kakak perempuannya.
"Saya tidak terlalu betul-betul merasa kehilangan sosok Wiji Thukul, karena saya sendiri tidak pernah bertemu secara langsung karena usia saya masih kecil. Tapi saya justru merasa kehilangan sosok ibu saya yang dulu ceria, dulu bahagia."
Fajar berharap Presiden Jokowi benar-benar memenuhi janjinya mengungkap kasus penghilangan paksa Wiji Thukul. "Semoga ini disampaikan pada hati beliau. Jadilah Presiden sebagaimana mestinya Presiden itu. Kalau dirasa punya janji ya ditepati," kata Fajar.
Wilson, sahabat Wiji Thukul, memberikan apresiasi pada film yang baru diputar di 37 bioskop di Tanah Air itu karena cukup berhasil menyedot perhatian kalangan anak muda. Menurutnya, sumbangan terbesar film ini adalah mengangkat kembali masalah orang hilang ke ranah publik.
"Sekaligus mengingatkan publik dan penguasa agar melawan lupa bahwa ada persoalan masa lalu yang perlu diselesaikan," kata Wilson.
Saat ini pihak keluarga korban penghilangan paksa yang tergabung dalam Ikatan Keluarga Orang Hilang Indonesia (IKOHI) masih terus menunggu tindak lanjut pemerintah menangani masalah pelanggaran HAM berat ini.
"Bola ada ditangan Presiden (Jokowi) sekarang apakah akan dijalankan atau tidak. Saya mengimbau pak Jokowi untuk menyelesaikan kasus orang hilang menuju Indonesia yang lebih baik," ujar Wilson.
Aktivis HAM Usman Hamid juga menaruh harapan sama. "Kita berharap bisa menggugah kesadaran banyak masyarakat yang menunggu komitmen Presiden Jokowi untuk memenuhi tuntutan para korban," singkatnya. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Budayawan Butet Kertaredjasa menyinggung penculikan penyair dan aktivis Wiji Thukul.
Baca SelengkapnyaAdik Wiji Thukul mengaku kecewa dengan masa kepemimpinan Jokowi.
Baca SelengkapnyaViral Ibu-ibu Korban Tragedi Kanjuruhan Dihadang Aparat Saat Bertemu Jokowi, Ini Penjelasan Istana
Baca SelengkapnyaDengan suara bergetar dan menangis, Rudi mengatakan terus mencari para tersangka yang telah mengambil nyawa sang anak
Baca SelengkapnyaJika terbukti menelantarkan keluarganya dan lebih memilih sang pelakor, akan memberikan sanksi pencopotan.
Baca SelengkapnyaAyah Pegi datang ke Polda Jabar untuk mengetahui kondisi anaknya
Baca SelengkapnyaGibran mempersilakan permintaan pemakzulan terhadap Presiden Joko Jokowi oleh sejumlah tokoh yang tergabung dalam Petisi 100.
Baca SelengkapnyaKepedihan tersebut seketika tergantikan dengan kebahagiaan lantaran si bungsu lolos Bintara Polri.
Baca SelengkapnyaHotman Paris pengacara keluarga Vina Dewi korban pembunuhan di Cirebon menyentil pihak kepolisian yang belum juga menangkap tiga orang pelaku.
Baca SelengkapnyaPegi Setiawan dijenguk orang tuanya, Rudi Setiawan dan Kartini bersama pengacaranya di Mapolda Jabar, Selasa (4/6).
Baca SelengkapnyaSaat bertemu, keduanya tak kuasa menahan haru.Rasa syukur pun memenuhi dadanya kala akhirnya dapat bertemu dengan sang ayah.
Baca SelengkapnyaDia berjanji akan mengajak ayahnya pergi ke masjid dekat rumah ketika pulang nanti.
Baca Selengkapnya