Anaknya disiram air keras, Ida desak polisi tangkap para pelaku
Merdeka.com - Penderitaan Ida Royani (32) lengkap sudah akibat luka bakar yang dialami anaknya, Ratih Devita Sari (6) yang belum juga sembuh meski enam kali operasi. Ida juga belum puas karena semua pelaku belum berhasil ditangkap polisi.
Untuk mencari keadilan, ibu rumah tangga asal Desa Bangsal, Kecamatan Pampangan, Kabupaten Ogan Komering Ilir, itu mendatangi Propam Polda Sumsel. Dia mendesak polisi menindaklanjuti laporannya dengan nomor SP2HP/137A.1/IX/2012/Reskrim Polsek Pampangan OKI yang diadukan tiga tahun lalu.
Kepada petugas, Ida menuturkan, peristiwa itu terjadi saat dia berboncengan sepeda motor bersama suami, Aris (32) dan korban dalam perjalanan pulang dari kebun karet di desanya Oktober 2012 silam. Tiba-tiba tiga pelaku melempar air keras (cuka para) dan mengenai anaknya yang saat itu masih berusia tiga tahun duduk di bagian depan.
-
Apa yang membuat anak terluka? 'Sayangku, ibu minta maaf jika ucapan dan tindakan ibu sebelumnya membuat hatimu terluka. Ibu ingin kamu tahu bahwa ibu selalu mencintaimu tanpa syarat, dan ibu berjanji akan berusaha lebih baik lagi untuk memahami perasaanmu.'
-
Apa dampak pukul anak? Mereka juga memiliki risiko lebih tinggi mengalami gangguan kesehatan mental dan harga diri yang lebih rendah. Jadi, pemukulan tidak hanya tidak efektif dalam mengubah perilaku anak, tetapi juga dapat merusak kesejahteraan mental dan emosional mereka.
-
Apa dampak kekerasan pada anak? Menurut American Psychological Association (APA), anak-anak yang mengalami kekerasan lebih rentan terhadap depresi, kecemasan, agresi, dan perilaku antisosial di kemudian hari.
-
Bagaimana korban mengalami luka bakar? Bocah malang itu diduga dianiaya dan dibakar teman sepermainannya dalam perjalanan menuju warung yang tak jauh dari rumah.
-
Bagaimana jika anak digigit ular di kaki? Arti Mimpi Anak Digigit Ular di Kaki Arti Mimpi Anak Digigit Ular Banyak
-
Kenapa kekerasan bisa merugikan anak? Mereka berisiko mengalami masalah fisik dan mental, penyalahgunaan narkoba, serta penurunan kualitas hidup yang dapat berlangsung hingga dewasa, bahkan seumur hidup.
Usai kejadian, Ida dan suaminya melapor ke polisi. Selang beberapa lama, salah satu pelaku berinisial AJ diringkus dan divonis empat tahun penjara. Sementara dua pelaku lain dengan inisial IQ dan KS masih berkeliaran.
"Tiga tahun anak saya menderita tapi pelakunya baru satu ditangkap, dua yang lain belum juga ditangkap sampai sekarang. Saya minta keadilan," ungkap Ida, di OKI Senin (4/4).
Dia mengungkapkan, akibat lemparan air keras itu membuat luka bakar di sekujur tubuh anaknya. Meski sudah enam kali menjalani operasi di Rumah Sakit Muhammad Husin (RSMH) Palembang, tubuh Ratih belum bisa normal seperti biasa.
Hingga saat ini, Ida sudah menghabiskan uang sebanyak Rp 92 juta untuk mengobati anaknya. Bahkan, Ida harus menjual rumahnya karena tak lagi memiliki tabungan.
"Semuanya habis, rumah dijual anak saya belum juga sembuh. Tapi sampai kapan pun saya obati," ungkapnya.
Ida mengaku baru puas jika semua pelaku ditangkap dan dihukum yang setimpal. Sebab, ketiga pelaku telah menghancurkan masa depan anaknya.
"Saya minta polisi tangkap mereka, jangan diam saja. Ini sudah tiga tahun, anak saya seumur hidup menderita," harapnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kini, dua pelaku sudah diamankan polisi. Pelaku lainnya masih diburu.
Baca Selengkapnya"Yang terlibat penyiraman air keras ini untuk menyerahkan diri kepada kami," kata Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Gidion Arif.
Baca SelengkapnyaTetangga mengaku sempat mendengar adanya benturan ke dinding dan guyuran air dari dalam kontrakan yang dihuni oleh pelaku.
Baca SelengkapnyaPelaku penyiraman air keras ke empat siswa SMP berkendara secara berboncengan.
Baca SelengkapnyaSeorang pemuda berinisial PL (20), ditangkap polisi karena menyiram air keras ke temannya sendiri, AA (26), hingga tewas.
Baca SelengkapnyaDua anggota yang mengalami luka atas nama Bripda Muhammad Zulfan Satria Wicaksana dan Gerald D' Hargado.
Baca SelengkapnyaDua orang pelaku ditangkap, satu pelaku lagi buron.
Baca SelengkapnyaDetik-detik penyiraman air keras terekam kamera CCTV dan videonya viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaHasil autopsi menunjukkan bahwa kakak beradik MB (14) dan BN (7) mengalami luka yang mengerikan.
Baca SelengkapnyaDiduga penganiayaan yang dialami kedua korban sudah berulang. Hal itu terlihat dari kondisi luka yang cukup serius pada kedua korban.
Baca SelengkapnyaPelaku mengaku membeli bahan kimia itu memakai uang jajan sebesar Rp25 ribu.
Baca SelengkapnyaStanlly belum menjelaskan secara gamblang penangkapan pelaku, termasuk motif penyiraman air keras.
Baca Selengkapnya