Anaknya tak diterima, orang tua murid segel SMP 23 Kota Tangerang
Merdeka.com - Puluhan warga RW 04 Kelurahan Panunggangan Utara, Kota Tangerang mendatangi Sekolah Menengah Pertama Negeri 23 kota Tangerang, Senin (9/7/2018). Mereka mendemo kebijakan PPDB online yang tak memperhatikan zonasi calon siswa.
Beberapa pendaftar PPDB online dalam satu zonasi, yakni warga RW 04 kelurahan Panunggangan Utara tak lolos dalam proses pendaftaran. Orang tua murid yang kesal, melakukan penyegelan terhadap sekolah.
Kepala Dinas Pendidikan, Abduh Surahman yang kebetulan meninjau lokasi kemudian menemui ratusan orang tua siswa untuk berkomunikasi.
-
Apa yang dilakukan Pemprov DKI terhadap para pelajar? Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menggelar apel pengarahan kepada ratusan pelajar terindikasi hendak tawuran di Balai Kota DKI Jakarta.
-
Siapa yang membimbing siswa SDN 3 Kota Tangerang? Menariknya, inovasi kreatif itu mulanya merupakan tugas yang dikembangkan lebih lanjut bersama pembimbing.
-
Apa modus ratusan pelajar tersebut? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Dimana warga demo jalan rusak? Pada Minggu (17/3), warga di sepanjang Jalan Godean, tepatnya di Desa Sumberarum, Kecamatan Moyudan, Sleman, bersama satuan Jaga Warga mengadakan arak-arakan dengan membawa banner.
-
Bagaimana cara SD Negeri 20 Palembang menarik siswa baru? Tiga peserta yang tinggal di sekitar sekolah tersebut mendaftar secara offline. Sementara pada saat PPDB sistem online tak satu pun calon siswa yang mendaftar.
-
Siapa saja yang ikut demo? Aksi demo kali ini sangat besar, melibatkan tidak hanya mahasiswa tetapi juga para komika seperti Arie Kriting dan Mamat Alkatiri yang ikut turun berdemo.
Diungkapkan Abduh, masyarakat meminta agar difasilitasi menjadi siswa di sekolah tersebut. Namun dirinya menegaskan kepada warga bahwa dirinya, tetap mengacu kepada aturan dan sistem yang berjalan, dia tidak bisa asal memasukkan siswa di luar sistem dan aturan yang ada.
"Garis tegasnya kita tetap pada aturan main jadi tidak ada yang bisa kita akomodir," ujar Abduh.
Warga segel SMPN 23 Tangerang ©2018 Merdeka.com/Kirom
Meski begitu, dia pun akan melaporkan hasil pertemuan kepada wali kota. "Kami menawarkan solusi kepada warga agar masuk ke sekolah swasta terlebih dahulu selama satu tahun, kemudian pindah. Namun melalui mekanisme mutasi bukan sistem PPDB," bilang Abduh.
Sebab, di sekolah swasta berada di Kota Tangerang, terdapat program pemkot 'Tangerang Cerdas' yang dapat membantu BOP siswa. Bahkan iuran sekolah bulanannya pun ada yang digratiskan kepada siswa, alias dibayarkan oleh pemkot.
"Itu sebagai sebuah solusi agar sistem PPDB ini tidak rusak," kata Abduh.
Namun, solusi tersebut tidak diterima orang tua siswa yang mayoritas tinggal di belakang sekolah tersebut. Menurut Samnah, salah satu warga RW 04, dia menginginkan anaknya masuk sekolah tersebut lantaran anaknya tidak perlu naik angkutan umum untuk bersekolah.
"Nantinya banyak biaya lain-lain lagi yang harus dikeluarkan. Ya transport, seragam, dan biaya yang seharusnya gratis di negeri jadi bayar di swasta," tuturnya.
Akibat aksi protes tersebut, sejumlah orang tua dan calon siswa yang tengah daftar ulang, harus memanjat pagar untuk keluar dari sekolah tersebut. Sebab protes tersebut masih terus berjalan.
"Masa mau sampai sore di sini, mau enggak mau. Untung dipegangin anak saya," ujar Sumi, orang tua calon pendaftar.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Diduga kekurangan siswa terjadi karena masih adanya paradigma sekolah favorit.
Baca SelengkapnyaPuluhan orang tua dan siswa baru SMKN 1 Tambun Utara, Kabupaten Bekasi menggelar aksi dengan cara mengunci pintu gerbang sekolah, Senin (22/7).
Baca SelengkapnyaInspeksi dilakukan usai puluhan warga melakukan aksi protes di depan pintu gerbang SMA Negeri 5 Tangsel.
Baca SelengkapnyaLaman ppdb.jakarta.go.id yang harusnya bisa diakses sejak pukul 08.00 WIB saat ini tidak dapat diakses.
Baca SelengkapnyaHumas SMA Negeri 1 Depok Teguh mengatakan pendaftaran PPDB jalur zonasi dibuka mulai Senin (3/6).
Baca SelengkapnyaMassa yang tergabung dalam Dewan Kesehatan Rakyat (DKR) itu mempersoalkan 51 calon peserta didik (CPD) lulusan SMPN 19 Depok yang dianulir dari 8 SMA Negeri.
Baca SelengkapnyaSalah satu SMP swasta di Surabaya hanya diminati dua pelajar saat pendaftaran tahun ajaran baru. Namun, satu di antaranya justru mengundurkan diri.
Baca SelengkapnyaDinas Pendidikan Depok mencarikan sekolah agar 51 siswa itu dapat diterima di sekolah swasta.
Baca SelengkapnyaOrang tua murid SDN Pocin 1 merasa kecewa dengan putusan PTUN Bandung yang menolak gugatan mereka.
Baca SelengkapnyaSeorang orang tua mengaku pusing dengan alur Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Garut, Jawa Barat
Baca SelengkapnyaBeberapa sekolah kekurangan siswa. Namun kegiatan belajar mengajar tetap berjalan.
Baca SelengkapnyaOrang tua CPDB diimbau tak panik saat melakukan pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB)
Baca Selengkapnya