Anaknya tewas di sel Polsek Sleman, ibu ini ngadu ke LBH Yogyakarta
Merdeka.com - Tuginem M S Winarno, perempuan warga Klemut, Jebungan, Klaten, Jawa Tengah, mengadukan Polsek Seyegan, Sleman kepada Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Yogyakarta atas tudingan tidak profesional dalam menangani anaknya bernama Erniningsih. Akibat tindakan tak profesional anak perempuannya meninggal saat dititipkan di sel tahanan milik Polsek Sleman.
Meninggalnya Erni, panggilan akrab Erniningsih, bermula ketika dirinya dilaporkan karena dianggap melanggar Pasal 284 KUHP dan Pasal 279 KUHP tentang perzinahan dan pernikahan tidak sah. Erniningsih dilaporkan ke polisi setelah melakukan pernikahan siri dengan Suhadi. Erni dilaporkan seseorang yang mengaku sebagai istri sah dari Suhadi. Erni dilaporkan ke Polsek Seyegan pada 31 Mei 2016.
Berbekal laporan orang mengaku sebagai istri sah Suhadi, pihak Polsek Seyegan menindaklanjuti dan melakukan pemeriksaan terhadap Suhadi dan Erniningsih. Pada 9 Agustus, Suhadi ditetapkan sebagai tersangka dan kasusnya dilimpahkan ke Pengadilan Negeri Sleman.
-
Apa yang dilakukan Bhabinkamtibmas setelah anaknya tidak lolos? Dia menduga, ada permainan licik di balik tak diterimanya sang putra menjadi abdi negara. Hal itu diduganya lantaran Polda Bali secara spesifik memberikan kuota khusus kepada para putra-putri yang terpilih.
-
Kenapa Bhabinkamtibmas merasa anaknya tidak lolos polisi? Dia menduga, ada permainan licik di balik tak diterimanya sang putra menjadi abdi negara. Hal itu diduganya lantaran Polda Bali secara spesifik memberikan kuota khusus kepada para putra-putri yang terpilih.
-
Siapa yang diadukan ke DKPP? Dalam sidang pemeriksaan dugaan pelanggaran Kode Etik Penyelenggara Pemilu (KEPP) perkara nomor 19-PKE-DKPP/I/2024, Nus Wakerkwa mengadukan Ketua KPU Hasyim Asy’ari berserta anggota KPU Mochammad Afifuddin dan Parsadaan Harahap.
-
Siapa yang melaporkan kasus ini? Pembeli dan korban pengeroyokan saat saat jual beli mobil, Ahmad Paisal Siregar melaporkan penjual R Acoka ke Polres Metro Jakarta Timur karena diduga telah melakukan penipuan sekaligus penganiayaan massal.
-
Siapa yang menjadi korban perundungan? Apalagi saat berkomunikasi melalui panggilan video, R mengaku pada Kak Seto bahwa ia sering menjadi korban perundungan dari teman-temannya maupun guru.
-
Apa yang dilakukan Maruli Simanjuntak ke anak perempuan itu? Diajak tos dan dirangkul, seorang bocah perempuan bereaksi dengan begitu menggemaskan.
"Istrinya Suhadi yang melaporkan anak saya Erni itu sudah tujuh tahun meninggalkan rumah dan Suhadi. Erni dilaporkan ke polisi. Ketika itu anak saya sedang hamil 7 bulan. Saat diperiksa polisi harus bolak-balik Yogya-Klaten. Bayi di kandungannya pun gugur," ucap Tuginem saat ditemui Merdeka.com di Kantor LBH Yogyakarta, Jumat (28/10/2016).
Tuginem menambahkan akibat dari keguguran kandungannya itu, Erni mengalami depresi. Ketika diperiksa penyidik dari polisi, Erni masih depresi. Selain mengalami depresi, menurut Tuginem, anaknya itu juga memiliki riwayat sakit jantung.
Kematian Erni terjadi ketika pada Senin (17/10) lalu. Pihak penyidik Polsek Seyegan menjemput dan menahan Erni di rumahnya yang berada di Klaten. Erni ditahan karena akan diperiks kondisi kesehatan psikologinya ke RS Grhasia, Pakem, Sleman.
Pemeriksaan kondisi psikologis karena adanya permintaan dari Jaksa Penuntun Umum, Dudi Herdian, untuk memastikan kondisi psikologis Erni yang tengah depresi. Sepulang dari pemeriksaan kondisi psikologi, Erni kemudian dititipkan Polsek Seyegan ke sel tahanan khusus perempuan di Polsek Sleman.
Penitipan ini dilalukan karena Polsek Seyegan tidak memiliki sel khusus perempuan. Kemudian keesokan harinya saat dititipkan, Erni ditemukan meninggal dunia di dalam sel tahanan.
Penasihat hukum keluarga Erni, Hanif Kurniawan, menyesalkan kematian kliennya di dalam sel tahanan. Ini dikarenakan pihak pengacara sudah memeringatkan penyidik bahwa Erni sedang dalam kondisi depresi dan memiliki penyakit jantung.
"Keluarga sudah tidak memermasalahkan kematian korban yang memang meninggal karena sakit jantung. Yang disayangkan dari pihak keluarga adalah pihak kepolisian tidak mengindahkan keterangan keluarga Erni yang mengatakan Erni sedang dalam kondisi depresi berat dan punya riwayat jantung. Harusnya kan bisa diantisipasi sehingga Erni tidak meninggal di dalam sel tahanan," jelas Hanif.
Menanggapi tudingan ketidak profesionalan dalam melakukan kerja, Kapolsek Seyegan, AKP Ngadiran menolak tudingan itu. Menurutnya pihak kepolisian sudah menjalankan kerja sesuai dengan prosedur.
"Erni tidak pernah bilang kalau memiliki riwayat penyakit jantung. Setahu saya dia cuma sedang sakit radang tenggorokan. Tidak ada yang memberi tahu kami tentang penyakit jantung Erni," jelas Ngadiran kepada merdeka.com.
Ngadiran menambahkan bahwa jika pihaknya diberitahu tentu akan bisa mengantisipasi. "Kalau diberitahu ya akan kami antisipasilah," ujar Ngadiran.
Menanggapi aduan dari pihak Tuginem, Direktur LBH Yogyakarta, Hamzal Wahyudin akan segera melaporkan pihak penyidik Polsek Seyegan ke Propam Polda DIY. Menurutnya, dilakukan penyidik Polsek Seyegan tidak profesional dan abai sehingga menyebabkan hilangnya nyawa seseorang. (mdk/ang)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
TY (35) seorang ibu tega membanting bayinya AK (usia 1,5 tahun) sampai tewas.
Baca SelengkapnyaMereka tidak melaporkan kasus ini ke Propam karena Iptu Rudiana pada 2016 membuat laporan polisi model B, sehingga dianggap sebagai masyarakat biasa.
Baca SelengkapnyaBeredar informasi jika penyebab penganiayaan ini dilatarbelakangi persoalan keluarga.
Baca SelengkapnyaSalah seorang tersangka kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang ditempatkan di rumah perlindungan.
Baca SelengkapnyaKorban dan pelaku hanya tinggal berdua serumah. Para saksi menyebut usai ditinggal ibunya, SPN kurang kasih sayang.
Baca SelengkapnyaPengacara menilai perubahan pasal yang diterapkan menunjukkan ada proses yang tidak benar.
Baca SelengkapnyaPelaku kini telah mendekam di balik jeruji guna mempertanggung jawabkan perbuatan kejinya
Baca SelengkapnyaSetelah Pegi Setiawan dibebaskan, Iptu Rudiana seperti hilang ditelan bumi.
Baca SelengkapnyaAipda Robig dikawal empat anggota Provos masuki ruang sidang Bidang Propam Mapolda Jateng
Baca SelengkapnyaSeorang ibu akhirnya laporkan anaknya kepada polisi.
Baca Selengkapnyatim investigasi Kemenkes sudah memberikan datanya kepada penyidik kepolisian.
Baca SelengkapnyaSelain GRO, ada dua pelajar SMKN4 lainnya yang disebut-sebut menjadi korban namun masih menjalani perawatan.
Baca Selengkapnya