Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Anaknya Tewas Diduga Akibat Kekerasan di Ponpes Gontor, Ibu Ini Mengadu ke Hotman

Anaknya Tewas Diduga Akibat Kekerasan di Ponpes Gontor, Ibu Ini Mengadu ke Hotman Hotman Paris. Instagram/hotmanparisofficial ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Seorang wanita berinisial SM, meminta keadilan atas tewasnya anaknya, AM (17), yang diduga korban tindak kekerasan di Pondok Modern Darussalam Gontor 1 Pusat, Ponorogo, Jawa Timur. Dia meminta polisi mengusut tuntas kasus tersebut.

Hal itu disampaikan SM saat bertemu dengan pengacara kondang, Hotman Paris di Palembang. Dia tidak terima anaknya tewas dengan mengenaskan yang diduga korban penganiayaan.

Dalam surat terbuka yang diterima merdeka.com, SM mengaku sangat kaget mendengar kabar dari pesantren bahwa anaknya meninggal dunia di pesantren, Senin (22/8) pukul 10.20 WIB. Dia tak percaya kabar itu karena anaknya tidak ada kabar sakit atau apapun.

"Karena mendengar berita itu kami sock dan tidak bisa berpikir apa-apa, yang kami harap adalah kedatangan ananda ke Palembang meskipun hanya tinggal mayat," ungkap SM, Senin (5/9).

Kecurigaan muncul begitu mendapatkan surat keterangan yang menyebutkan anaknya meninggal dunia pukul 06.45 WIB. SM curiga terjadi apa-apa karena rentang waktu meninggal dan kabar ke keluarga cukup lama."Ada apa ini? Rentang waktu itu menjadi pertanyaan keluarga kami," ujarnya.

Selasa (23/8) siang, jenazah tiba di Palembang yang diantar seorang perwakilan dari Gontor. Di hadapan pelayat, keluarga menyebut korban meninggal usai terjatuh akibat kelelahan mengikuti Perkemahan Kamis-Jumat (Perkajum), seperti yang diceritakan para wali santri yang lain.

Hingga akhirnya keluarga meminta kain kafan yang menutup jenazah dibuka. Keluarga kaget karena ditemukan beberapa luka lebam diduga akibat kekerasan, bahkan keluarga harus mengganti dua kali kain kafan karena banyaknya darah yang terus mengalir dari jenazah.

"Sungguh sebagai ibu saya tidak kuat melihat kondisi mayat anak saya. Amarah tak terbendung, kenapa laporan yang disampaikan berbeda dengan kenyataan yang diterima," kata SM.

Merasa ada kejanggalan, keluarga menghubungi pihak forensik dan rumah sakit untuk melakukan autopsi. Namun setelah didesak, akhirnya perwakilan Ponpes Gontor 1 yang mengantar jenazah mengakui bahwa korban meninggal akibat terjadi kekerasan.

"Saya pun tidak bisa membendung rasa penyesalan saya telah menitipkan anak saya di sebuah pondok pesantren yang notabene nomor satu di Indonesia," kata dia.

"Setelah ada pengakuan telah terjadi tindak kekerasan di dalam pondok, saya memutuskan untuk tidak jadi melakukan autopsi agar anak saya segera bisa dikubur mengingat sudah lebih dari satu hari perjalanan dan saya tidak rela tubuh anak saya diobrak-abrik," sambungnya.

Dikatakan, keluarga sudah berusaha menutup rapat penyebab kematian putra sulungnya itu. Dia beralasan, pihak Gontor berjanji akan menyelesaikan masalah ini.

Sepekan berselang, keluarga merasa pihak pondok pesantren tidak memiliki itikad baik dalam menyelesaikan masalah tersebut meski sudah berkirim surat hingga akhirnya keluarga memutuskan membuka kasus ini.

"Intinya kami ingin pelaku dan keluarganya untuk duduk satu meja, kami ingin tahu kronologi hingga meninggalnya anak kami. Tapi sampai sekarang, belum ada kabar dari surat yang kami sampaikan ke pondok pesantren selaku keluarga korban. Saya tidak ingin perjuangan anak saya siswa Kelas 5i Gontor 1 Ponorogo sia-sia," tegasnya.

"Jangan lagi ada korban-korban kekerasan bukan hanya di Gontor tetapi di pondok lainnya hingga menyebabkan nyawa melayang, tidak sebanding dengan harapan para orangtua dan wali santri untuk menitipkan anaknya di sebuah lembaga yang dapat mendidik akhlak para generasi berikutnya," tutupnya.

Saat bertemu dengan Hotman Paris, pengacara itu diminta segera melapor ke Polda Jawa Timur untuk ditindaklanjuti. Hotman berjanji akan mengawal kasus ini hingga tuntas.

"Saya akan mendampingi ibu SM, ibunda dari AM, setelah laporan dibuat," kata Hotman.

(mdk/cob)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Santri di Jambi Meninggal Tak Wajar, Ayah dan Ibu Mengadu ke Hotman Paris
Santri di Jambi Meninggal Tak Wajar, Ayah dan Ibu Mengadu ke Hotman Paris

Santri Meninggal Tak Wajar, Ayah dan Ibu di Jambi Mengadu ke Hotman Paris

Baca Selengkapnya
Santri di Tebo Jambi Meninggal Tak Wajar, Polisi Periksa 47 Saksi
Santri di Tebo Jambi Meninggal Tak Wajar, Polisi Periksa 47 Saksi

Kasus kematian santri pondok pesantren Raudhatul Mujawwidin di Rimbo Bujang, Kabupaten Tebo, Jambi, yang bernama Airul Harapan masih penuh misteri.

Baca Selengkapnya
Update Kasus Penganiayaan Santri Sukoharjo, Tim Hotman Paris Beri Bantuan Hukum Kepada Keluarga Korban
Update Kasus Penganiayaan Santri Sukoharjo, Tim Hotman Paris Beri Bantuan Hukum Kepada Keluarga Korban

Anggota tim Hotman 911 Thomas mengatakan tim Hotman 911 segera mendalami perkara tersebut setelah orangtua korban meminta bantuan mengawal kasus ini.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Tragis Santri Asal Banyuwangi Tewas Diduga Dianiaya di Pesantren Kediri
VIDEO: Tragis Santri Asal Banyuwangi Tewas Diduga Dianiaya di Pesantren Kediri

Korban atas nama BM, 14 tahun, siswa kelas 8 yang beralamat di Desa Karangharjo, Kabupaten Banyuwangi.

Baca Selengkapnya
Suara Benturan ke Tembok dan Pukulan Kursi Iringi Embusan Napas Terakhir Sutrisno
Suara Benturan ke Tembok dan Pukulan Kursi Iringi Embusan Napas Terakhir Sutrisno

Beredar informasi jika penyebab penganiayaan ini dilatarbelakangi persoalan keluarga.

Baca Selengkapnya
TOP NEWS: Fakta Santri Tewas di Kediri, Hotman Paris Turun Tangan | Jokowi Wanti Wanti Semua Menteri
TOP NEWS: Fakta Santri Tewas di Kediri, Hotman Paris Turun Tangan | Jokowi Wanti Wanti Semua Menteri

Santri Pondok pesantren di Dusun Mayan, Desa Kranding, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, menjadi korban dugaan penganiayaan hingga tewas.

Baca Selengkapnya
Ibu Santri yang Tewas Dianiaya di Kediri Tolak Damai dengan Pelaku, Ini Alasannya
Ibu Santri yang Tewas Dianiaya di Kediri Tolak Damai dengan Pelaku, Ini Alasannya

Keluarga santri BBM (14) yang tewas dianiaya di Kediri menolak berdamai atas pengajuan restoratif justice kuasa hukum keempat tersangka.

Baca Selengkapnya
Menteri HAM Minta Anak Buah Kawal Sampai Tuntas Kasus Siswa SMKN 4 Semarang Tewas Ditembak Polisi
Menteri HAM Minta Anak Buah Kawal Sampai Tuntas Kasus Siswa SMKN 4 Semarang Tewas Ditembak Polisi

Menteri Hak Asasi Manusia (MenHAM) Natalius Pigai prihatin dengan peristiwa itu.

Baca Selengkapnya
Penantian Empat Tahun Tak Berujung Keluarga Harun Al Rasyid, Korban Tewas Tragedi Pilpres 2019
Penantian Empat Tahun Tak Berujung Keluarga Harun Al Rasyid, Korban Tewas Tragedi Pilpres 2019

Nama Harun Al Rasyid belakangan kembali mencuat saat debat perdana Capres yang digelar KPU RI, Selasa (12/12) malam.

Baca Selengkapnya
Ibu Pembunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Bilang ke Suami ‘Sebentar Lagi Kiamat’
Ibu Pembunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Bilang ke Suami ‘Sebentar Lagi Kiamat’

Suami tidak pernah membawa istri berobat karena hanya menganggap mengalami gangguan pikiran sesaat.

Baca Selengkapnya
Komnas HAM Kirim Tim Usut Kasus Polisi Tembak Siswa SMKN 4 Semarang
Komnas HAM Kirim Tim Usut Kasus Polisi Tembak Siswa SMKN 4 Semarang

Uli enggan membeberkan perkembangan penyelidikan yang tengah dilakukan oleh Komnas HAM.

Baca Selengkapnya
Diduga Meninggal Tak Wajar, Polisi Bongkar Makam Pemuda di Jepara
Diduga Meninggal Tak Wajar, Polisi Bongkar Makam Pemuda di Jepara

Pemuda berinisial MA diduga meninggal dunia tidak wajar akibat penganiayaan.

Baca Selengkapnya