Analisis Ahli Vulkanologi Soal Sumber Dentuman di Jakarta & Bogor Dini Hari Tadi
Merdeka.com - Dentuman keras terdengar jelas di wilayah di Jakarta hingga Depok, Jawa Barat, pada Sabtu (11/4) dini hari. Suara tersebut sampai membuat kaca rumah bergetar.
Ahli vulkanologi yang juga mantan Kepala Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Surono, suara gemuruh dan dentuman itu kemungkinan berasal Gunung Anak Krakatau (GAK). Pada saat bersamaan, gunung di Selat Sunda itu memang mengalami erupsi.
"Pada saat masyarakat mendengar dentuman, bersamaan dengan letusan anak krakatau. Bisa terjadi bahwa suara dentuman dari Gunung Anak Krakatau," ujar Surono saat dihubungi Liputan6.com, Sabtu (11/4) pagi.
-
Kapan Gunung Krakatau meletus? Letusan dahsyat Gunung Krakatau terjadi pada 27 Agustus 1883.
-
Dimana suara ledakan terdengar? Di Ganges Delta dan Teluk Bengal, fenomena ini dikenal sebagai Barisal guns, di Shikoku Jepang disebut 'yan', dan di Belgia dinamai 'mistpouffers' atau letusan kabut.
-
Bagaimana Gunung Batutara meletus? Letusan tersebut berupa abu vulkanik yang dimuntahkan ke dalam laut maupun letusan asap yang terus terjadi.
-
Dimana letusan gunung berapi terjadi? Pertanyaan tersebut menjadi fokus perhatian para peneliti yang mengunjungi dataran tinggi luas dan berbatu di India Barat yang terbentuk oleh lava cair, di mana mereka melakukan pengeboran batu dan mengumpulkan sampel untuk dianalisis.
-
Kapan gunung meletus? Dengan adanya faktor-faktor tersebut, terjadilah letusan gunung meletus yang dapat berdampak pada kerusakan lingkungan dan ancaman terhadap kehidupan manusia.
Pria yang akrab disapa Mbah Rono ini menambahkan, suara dentuman bisa terjadi lantaran didukung suasana yang sepi. Sehingga suara itu bisa terdengar jauh dari titik lokasi gunung anak krakatau.
"Apalagi saat ini kondisi sepi, tidak ada kendaraan lalu lalang, tidak ada kegiatan manusia di luaran. Sepiiiii. Bisa terjadi suara tersebut dari letusan Gunung Anak Krakatau," ujar dia.
Lalu mengapa suara dentuman itu terdengar di kejauhan sementara di lokasi terdekat gunung tidak merasakan hal tersebut? Surono menjelaskan hal ini lantaran gelombang suara sampai di suatu daerah bergantung tekanan udara.
"Bisa jadi tekanan udara tersebut berbeda-beda. Bila ledakan tidak keras, dini hari, jika juga tidak terdengar karena tidur atau sedang kegiatan lain bisa terjadi," jelas Mbah Rono.
PVMBG Sebut Letusan Bukan dari Gunung Anak Krakatau
Sementara itu, Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) menyebut suara dentuman tersebut bukan berasal dari erupsi Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda.
"Saya sudah konfirmasi petugas pos pengamatan, mereka tidak mendengar karena letusannya juga kecil," kata Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api Hendra Gunawan dihubungi di Jakarta, Sabtu (11/4).
Menurut dia, erupsi gunung yang terletak di Selat Sunda dalam wilayah Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung itu hanya mengeluarkan semburan ketinggian berkisar 500 meter.
Dia menyebut letusan yang terjadi pada Jumat (10/4) malam juga bukan merupakan letusan eksplosif dan hanya semburan.
Warga Depok, Bogor dan Jaksel Dengar Dentuman
Dentuman itu terjadi sekitar pukul 02.00 WIB hingga pukul 04.00 WIB. Warga Sawangan, Depok, Amir bisa mendengarnya dengan jelas.
Saya pikir ini petir, tapi pas dilihat langit cerah. Suara dentuman berkali-kali terdengar," ujar Amir.
Dentuman itu terdengar cukup menyeramkan bagi warga sekitar Jakarta Selatan. Ayu, warga Pondok Labu, merasa ketakutan suara mendengar suara dentuman itu.
Sempat dikira ada pembangunan sekitar rumahnya, namun lebih dalam didengar terasa beda. Suara dari arah Banten itu bak gemuruh.
"Takut malam-malam dengar suara itu. Apalagi anak Gunung Krakatau dikabarkan erupsi tadi malam," ungkap dia.
Suara dentuman juga terdengar hingga daerah Bojong Gede, Kabupaten Bogor. Rama, warga setempat, baru menyadari ketika rekannya ramai mempertanyakan itu di grup WhatsApp.
Reporter: Muhammad Ali
Sumber: Liputan6.com
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
warga dan pemilik rumah panik, sehingga petugas terpaksa mengungsikan kelima penghuni rumah tersebut ke tempat yang lebih aman.
Baca SelengkapnyaApi yang diduga berasal dari diskotek di lantai tujuh telah berkobar selama sepuluh jam.
Baca SelengkapnyaKemudian, terlihat adanya api yang menyala pada rumah kontrakan tersebut
Baca SelengkapnyaLedakan di bangunan barang rongsokan itu terjadi sekitar pukul 09.00 WIB.
Baca SelengkapnyaGlodok Plaza, yang dibuka pada tahun 1977, mengalami kebakaran yang diduga berasal dari sebuah diskotek pada malam Rabu, 15 Januari 2025.
Baca SelengkapnyaHeboh Asap Hitam di Langit Depok, Ternyata Dari Sini Sumbernya
Baca SelengkapnyaKebakaran terjadi di Glodok Plaza. Kebakaran melanda gedung di Glodok Plaza, Tamansari di Jakarta Barat pada Rabu malam, 15 Januari 2025.
Baca Selengkapnyawarga sipil berada di lokasi telah dievakuasi ke tempat lebih aman
Baca SelengkapnyaMenurut BMKG, gempa bumi terjadi pada hari Minggu 25 Februari 2024 sekitar pukul 20.07 WIB.
Baca SelengkapnyaKebakaran terjadi di Glodok Plaza. Kebakaran melanda gedung di Glodok Plaza, Tamansari di Jakarta Barat pada Rabu malam (15/1/2024). Api diduga dari Lantai 7.
Baca SelengkapnyaKebakaran dahsyat melanda kawasan permukiman padar penduduk di dekat RSUD Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Api berkobar pada Rabu (4/10/2023) sore.
Baca SelengkapnyaKejadian itu terjadi saat para pekerja galian sedang menggali tanah di sekitar area.
Baca Selengkapnya