Analisa BMKG Soal Dugaan Kebakaran Kilang Pertamina di Cilacap Akibat Petir
Merdeka.com - Kebakaran menimpa Tangki Kilang Pertamina di sekitar Kelurahan Donan, Cilacap pada Sabtu pukul 19:20 WIB, 13 November 2021. Kebakaran melanda satu Tangki Kilang 36T berisi produk Pertalite.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Prof Dwikorita Karnawati mengatakan, berdasarkan analisis data citra satelit dan radar cuaca dapat diidentifikasi bahwa pada periode pukul 17.00 WIB hingga 21.00 WIB terdapat pertumbuhan awan konvektif di wilayah Kabupaten Cilacap. Awan itu memiliki suhu puncak mencapai kisaran -62.5 hingga -75.1 derajat celcius.
"Mengindikasikan adanya pertumbuhan awan konvektif dengan jenis Cumulonimbus (Cb) yang memiliki karakteristik menyebabkan terjadinya potensi hujan intensitas ringan hingga lebat yang dapat disertai potensi kilat/petir dan angin kencang," katanya dalam keterangan tulis, Minggu (14/11).
-
Dimana hujan terberat? Rekor curah hujan tertinggi tercatat di Cherrapunji, India, yang menerima lebih dari 11.871 mm hujan per tahun.
-
Dimana kekeringan di Cilacap terjadi? Berdasarkan hasil pemetaan, di Kabupaten Cilacap terdapat 105 desa di 20 kecamatan yang rawan kekeringan pada musim kemarau.
-
Apa itu hujan? Hujan adalah fenomena alam yang sangat penting bagi kehidupan di bumi.
-
Bagaimana kebakaran kapal di Cilacap terjadi? Akan tetapi berdasarkan informasi dari sejumlah saksi mata, tiba-tiba saja terlihat kobaran api di Kapal Mulia 16 GT 50 dan selanjutnya merambat ke kapal-kapal lainnya.
-
Kenapa Cilacap berpotensi kekeringan? Ia menjelaskan, kekeringan meteorologis merupakan kondisi kekeringan akibat curah hujan yang kurang.
-
Apa jenis kekeringan di Cilacap? Salah satu wilayah yang berpotensi terjadi kekeringan meteorologis adalah Kabupaten Cilacap.
Berdasarkan alat pengukuran curah hujan di Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap, dapat diidentifikasi bahwa telah terjadi hujan dengan intensitas mencapai 47 micrometer selama periode pukul 16.00 hingga 19.00 WIB.
Sementara berdasarkan analisis data dari alat monitoring kelistrikan udara BMKG yang terdapat di Stasiun Geofisika Banjarnegara, pada tanggal 13 November 2021 pukul 18.00 – 19.30 WIB terdeteksi dua kejadian sambaran petir (jam 18.47.27 WIB dan jam 19.23.32 WIB).
"Peristiwa sambaran petir terdekat dengan kilang minyak RU IV Cilacap adalah untuk event jam 18. 47.27 WIB (koordinat 7.67942574 LS, 109.1110952 BT) dengan jarak kurang lebih 12 kilometer sebelah timur laut kilang Minyak RU IV Cilacap (masuk Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap)," jelasnya.
Sedangkan untuk peristiwa sambaran petir jam 19.23.32 WIB (koordinat 7.437264713 LS, 108.7736507 BT), menurut Dwikorita berlokasi di Kecamatan Sidareja, dengan jarak kurang lebih 43 kilometer barat laut dari kilang minyak RU IV Cilacap.
BMKG wilayah Jawa Tengah, kata dia telah mengeluarkan informasi peringatan dini cuaca ekstrem (Potensi hujan lebat disertai kilat/petir/angin kencang) untuk wilayah Propinsi Jawa Tengah pada tanggal 13 November 2021 sebagai berikut:
1). Peringatan Dini Berbasis Dampak (IBF) yang dikeluarkan tanggal 12 November 2021.
2). Prakiraan Cuaca Jawa Tengah yang berlaku pukul 07.00 - 19.00 WIB yang dikeluarkan pada 13 November 2021 yang dikeluarkan jam 07.00 WIB.
3). Prakiraan Cuaca 24 jam yang dikeluarkan tanggal 13 November 2021, pada jam 07.00 WIB hingga 14 November 2021 jam 07.00 WIB.
4). Prospek Cuaca 3-6 jam ke depan yang dikeluarkan tanggal 13 November 2021 jam 10.00 WIB dan;
5). Peringatan dini cuaca ekstrem provinsi Jawa Tengah yang dikeluarkan tanggal 13 November sejak 12.05 WIB dan berakhir pada Jam 22.00 WIB.
Untuk peringatan Dini berbasis Dampak yang berlaku 13 November 2021 pukul 07.00 WIB sampai dengan 14 November 2021 pukul 07.00 disampaikan bahwa Jawa Tengah dalam Level Siaga. Di mana potensi hujan lebat dengan dampak banjir/bandang dapat terjadi di wilayah Jawa Tengah meliputi: Kabupaten/Kota Cilacap, Banyumas, Brebes, Magelang dan Purworejo.
"Sedangkan Peringatan Dini Cuaca Ekstrim disertai kilat/petir telah dikeluarkan sebanyak lima kali sejak pukul 12.05 WIB hingga periode akhir peringatan dini pada pukul 22.00 WIB," katanya.
Reporter: Yopi MSumber: Liputan6.com
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banjir melanda 18 RT di Jakarta Timur akibat luapan Kali Ciliwung
Baca SelengkapnyaPos jaga Bendung Katulampa Kota Bogor, Jawa Barat mencatat peningkatan debit tinggi muka air (TMA) hingga siaga 2.
Baca SelengkapnyaKarena itu, semua pihak diminta mewaspadai potensi yang dapat menyertainya.
Baca SelengkapnyaBanjir satu meter di kawasan Pejaten membuat warga beraktivitas menggunakan perahu.
Baca SelengkapnyaSalah satu wilayah yang berpotensi terjadi kekeringan meteorologis adalah Kabupaten Cilacap.
Baca SelengkapnyaSampai saat ini pihak kepolisian belum menjelaskan penyebab kebakaran pabrik PT Pura yang ada di Kudus
Baca SelengkapnyaLuas lahan tani terdampak kemarau meningkat di Cilacap.
Baca SelengkapnyaLaporan sementara, kebakaran berada di beberapa blok TN Gunung Ciremai yang berlokasi di Desa Pasawahan, Kecamatan Pasawahan.
Baca SelengkapnyaAsap hitam pekat menghiasi langit akibat kebakaran di gudang kabel di Cibubur.
Baca SelengkapnyaSeluruh wilayah Jakarta diprakirakan hujan ringan, sedang hingga tengah malam semua hujan disertai petir
Baca SelengkapnyaHujan dengan intensitas sedang hingga lebat melanda wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya
Baca SelengkapnyaWilayah di DKI Jakarta tergenang karena hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang terjadi dari Rabu (29/11) malam hingga Kamis (30/11).
Baca Selengkapnya