Analisa Jokowi Tank Leopard akan hancurkan jalan tak terbukti
Merdeka.com - TNI menggelar seluruh persenjataannya saat perayaan HUT TNI 7 Oktober 2014 kemarin. Berbagai alat tempur terbaru dipamerkan di Dermaga Ujung Surabaya.
Salah satu yang menarik perhatian adalah Tank Leopard. Pembelian tank kelas berat ini sempat menuai polemik. Sejumlah pihak menganggap Tank Leopard yang berbobot 62 ton akan merusak jalan-jalan di Indonesia.
Soal Tank Leopard ini pun diangkat dalam debat calon presiden. Saat itu Jokowi menilai pembelian Tank Leopard tidak tepat.
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Kenapa Jokowi gerah dengan jalan rusak di Lampung? Kerusakan Jalan di Lampung cukup parah hingga viral di media sosial.
-
Dimana Tank Leopard dioperasikan? Tank kelas berat Leopard menjadi andalan kaveleri TNI-AD
-
Siapa yang mengkritik Jokowi? Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengkritik kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
-
Mengapa Presiden Joko Widodo membangun terowongan? Pembangunan terowongan ini tidak hanya sekedar fasilitas saja, melainkan menjadi ikon keharmonisan antar umat beragama di Indonesia. Lebih dari itu, keberadaan terowongan dapat menjaga serta mempererat tali silaturahmi dan toleransi yang mendukung semangat kebangsaan 'Bhinneka Tunggal Ika'.
-
Apa yang Jokowi ajak untuk ditanggulangi? 'Selain itu kejahatan maritim juga harus kita tanggulangi seperti perompakan, penyelundupan manusia, narkotika, dan juga ilegal unregulated unreported IUU Fishing,'
"Tank Leopard terlalu berat, sekitar 62 ton. Nggak cocok untuk jalan kita, jembatan. Kalau kita mau beli alutsista harus dihitung apakah wilayah kita cocok, apakah kondisi kita kuat," kata Jokowi saat debat Capres 22 Juni lalu.
Prabowo menyanggah komentar Jokowi. Menurutnya Tank Leopard dibutuhkan oleh Indonesia.
"Dalam sejarah perang di Vietnam, mereka pakai main battle tank buatan Rusia. Jadi ada anggapan tank 60 ton nggak cocok di wilayah-wilayah Indonesia nggak sepenuhnya benar. Saya sependapat dengan bapak kita harus memperkuat industri dalam negeri, dan saya sangat dukung untuk memperkuat industri dalam negeri tapi tank Leopard ini sudah keputusan TNI AD jadi harus kita manfaatkan gunakan," kata Prabowo.
Kini Tank Leopard terbukti mampu melintas di jalan-jalan. Kekhawatiran Jokowi pun tak terbukti.
Berikut kisah-kisah seputar Tank Leopard yang dipamerkan dari kota ke kota oleh TNI:
Jalan di Semarang tetap mulus dilindas Leopard
Empat Tank Leopard bersama sebuah Tank M113 dipamerkan bagi warga Semarang yang sedang berolahraga di Car Free Day (CFD) Lapangan Pancasila Simpang Lima.Warga pun antusias dan gembira berfoto-foto bersama si monster baja TNI AD ini.Kendaraan berat tersebut, keluar dari depan Markas Kodim 0733/BS kemudian menyusuri jalan raya depan Tugu Muda melewati Jalan Pandanaran dan berhenti di Simpang Lima.Saat bergerak pulang menuju Markas Kodim 0733/BS sekitar pukul 09.00 WIB, belasan warga yang antusias juga menaiki tank itu. Rombongan Tank Leopard yang dinaiki belasan orang tampak mudah menyusuri jalan raya kota Semarang.Terlihat, tidak ada kerusakan sedikit pun pada aspal jalan yang dilewati Tank Leopard tersebut. Padahal dulu kehadiran tank ini sempat menimbulkan polemik karena dikira terlalu berat dan akan merusak jalan-jalan di Indonesia.
Panglima TNI pamerkan Tank Leopard pada warga
Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko ikut naik kendaraan tempur jenis Tank Leopard bersama dengan petinggi angkatan darat dan juga Wakil Gubernur Jawa Timur Saifulah Yusuf dalam rangka gelar alat utama sistem persenjataan (alutsista) milik TNI."Alutsista ini dibeli menggunakan uang rakyat, dan masyarakat juga bisa mengetahui secara langsung apa yang sudah diberi dengan uang rakyat tersebut," kata Jenderal Moeldoko di Surabaya, Rabu (8/10).Ia mengemukakan, sedikitnya ada sekitar 90 alutsista yang dipamerkan dalam kegiatan kali ini, dan itu semua gabungan dari kesatuan TNI yang ada."Kegiatan ini merupakan rangkaian hari jadi yang Ke-69 TNI, dan masyarakat bisa melihat dari dekat secara langsung alat persenjataan yang dimiliki oleh TNI," ujarnya.Masyarakat dipersilakan merasakan naik di atas Tank Leopard. Walau ditambahi puluhan orang, tank berbobot 62 ton itu tidak amblas ke dalam tanah seperti ditakutkan.
Paving block Monas saja kuat
Seorang perwira kavaleri TNI AD menjelaskan beban Tank Leopard dibagi ke seluruh rantai rodanya. Karena itu walau berbobot 62 ton, Leopard tak akan merusak jalan raya."Bandingkan dengan truk kontainer. Dia angkut beban puluhan ton dan beratnya dibagi ke enam titik roda. Bayangkan betapa berat tekanan di satu titiknya. Sebenarnya itu lebih merusak jalan," kata perwira tersebut saat berbincang dengan merdeka.com.Dia menjelaskan waktu Tank Leopard pertama kali dipamerkan di Monas. Paving block Monas tak rusak digilas rantai Leopard."Paving block saja tak rusak. Kalau jalan raya yang dibangun secara benar tentu lebih kuat. Nah seringnya kan, proyek jalan raya itu nggak bener. Aspalnya ditipisin," kata dia.
Menhan sebut Tank Leopard sudah teruji
Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menyatakan pembelian Main Battle Tank jenis Leopard dari Jerman sangat penting bagi strategi pertahanan di Indonesia. Tak hanya itu, tank yang memiliki bobot 65 ton ini sudah menjalani serangkaian uji coba, termasuk pengaruhnya terhadap kekuatan jalan maupun medan di Tanah Air."Enggak ada masalah, lewat jembatan tidak masalah. Main Battle Tank itu beratnya 60 ton, kita juga medium battle tank jenis Marder, itu sudah dilakukan pilot project, kita jalankan dulu. Itu diketahui setelah hari TNI, mereka menuju ke markasnya, jalan biasa ternyata enggak masalah. Jadi sudah terbukti, jadi tidak ada masalah dan itu dilakukan Angkatan Darat," ungkap Purnomo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (24/6).Purnomo menjelaskan, hampir semua negara, kecuali Indonesia sudah memiliki Main Battle Tank (MBT) untuk strategi pertahanan mereka, termasuk Singapura dan Malaysia."Indonesia belum punya Main Battle Tank pada waktu itu, kita punya AMX 12, Scorpion, bahkan tank medium kita juga tidak punya itu. Kita putuskan bangun kekuatan darat siapkan main battle tank, soal apanya itu diproses bottom-up," katanya.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jembatan lengkung LRT dari Gatot Subroto menuju ke Kuningan disebut salah desain.
Baca SelengkapnyaJokowi merasa sudah bertahun-tahun diperbaiki selalu cepat rusak tapi tidak pernah beres.
Baca SelengkapnyaJalan rusak yang dimaksud Jokowi terletak di Solo-Purwodadi, Jawa Tengah
Baca SelengkapnyaDesain yang salah diduga terletak pada jembatan lengkung bentang panjang LRT Jabodebek.
Baca SelengkapnyaJalan Solo-Purwodadi Jateng disebut Jokowi sudah lama rusak selama bertahun-tahun
Baca SelengkapnyaSaling serang dalam debat tidak masalah, tetapi yang diserang adalah kebijakannya.
Baca SelengkapnyaGanjar mengaku semasa menjabat Gubernur Jawa Tengah pernah melakukan inspeksi bersama Presiden Jokowi dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
Baca SelengkapnyaSeharusnya jalan yang bergelombang memang semestinya dibeton.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi mengkritik buruknya jalan di Solo-Purwodadi, Jawa Tengah
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menegaskan agar pemerintah tidak alergi terhadap berbagai macam kritik
Baca Selengkapnya