Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Analisis Badan Geologi Penyebab Penurunan Tanah di Pantura Jateng

Analisis Badan Geologi Penyebab Penurunan Tanah di Pantura Jateng Banjir Rob di Demak. ©2021 AFP/AFP/DASRIL ROSZANDI

Merdeka.com - Kepala Pusat Air Tanah dan Geologi Tata Lingkungan, Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Rita Susilawati mengatakan salah satu penyebab seluruh wilayah kabupaten dan kota di sepanjang pesisir Pantai Utara (Pantura) Jawa Tengah dilanda banjir rob ialah penurunan tanah. Selain karena adanya perubahan iklim.

Badan Geologi telah melakukan studi pemicu terjadinya penurunan tanah di Pantura Jawa Tengah. Hasil studi menunjukkan, penurunan muka tanah terjadi akibat konsolidasi alamiah.

"Penurunan muka tanah di Pantura Jateng lebih disebabkan karena karakteristik tanah atau batuannya (konsolidasi alamiah)," kata Rita, Selasa (31/5).

Rita menyebut, tanah pada 30 titik banjir rob di Pantura Jawa Tengah masuk kategori aluvial berusia muda. Artinya, tanah tersebut belum mengalami konsolidasi atau pemadatan. Selain itu, lokasi terkena banjir memiliki nilai indeks kompresibilitas yang tinggi.

"Hal ini mengandung arti, daerah yang mengalami kompresibilitas tinggi lapisan tanah akan lebih mudah mengalami pemadatan," ujar dia.

Penurunan Per Tahun

Menurut Rita, Badan Geologi telah melakukan monitoring penurunan tanah, seperti di Kota Semarang, Kabupaten Demak, dan Pekalongan. Hasil monitoring pada Maret 2020 hingga September 2021 menunjukkan, rata-rata penurunan tanah mencapai 5,6 cm per tahunnya."Ada memang beberapa wilayah kami mencermati ada yang memang 10 cm, ada yang 8,4 cm. Tapi rata-rata 5,6 cm per tahun," ucapnya.

Rita belum bisa mengaitkan penurunan tanah di Pantura Jawa Tengah dengan pengambilan air tanah. Sebab, data sementara menunjukkan dampak pengambilan air tanah di sejumlah lokasi berbeda-beda.

Dia mengambil contoh Pekalongan. Berdasarkan pengamatan pada 2010 dan 2020, pengambilan air tanah di wilayah tersebut tidak signifikan menyebabkan penurunan tanah.

"Tetapi sebaliknya di wilayah selatan, itu penurunan tanahnya rendah. Tetapi perubahan muka air tanahnya lebih besar," jelasnya.

Sementara di Semarang, pengambilan air tanah kemungkinan berpengaruh pada penurunan muka tanah. Namun demikian, menurut Rita, perlu penelitian lebih dalam untuk mengetahui dampak pengambilan air tanah terhadap penurunan muka tanah.

"Pengaruh penurunan muka tanah karena pengambilan air tanah masih membutuhkan studi komprehensif," tutup dia.

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tanah di Kota Semarang Turun 7-13 Cm per Tahun, Ini Penyebabnya
Tanah di Kota Semarang Turun 7-13 Cm per Tahun, Ini Penyebabnya

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) mencatat penurunan muka tanah atau land subsidence di pesisir Kota Semarang berkisar 7-13 cm per tahun.

Baca Selengkapnya
ESDM: Permukaan Tanah Jakarta Turun 6,3 Cm per Tahun
ESDM: Permukaan Tanah Jakarta Turun 6,3 Cm per Tahun

Tren penurunan muka tanah di wilayah DKI Jakarta tersebut terus mengalami perbaikan  dibandingkan tahun 1997 hingga 2005.

Baca Selengkapnya
Waspada! Permukaan Tanah di Selatan Jakarta Menurun, Begini Kondisinya
Waspada! Permukaan Tanah di Selatan Jakarta Menurun, Begini Kondisinya

Penurunan muka tanah di selatan Jakarta ini karena penggunaan air tanah.

Baca Selengkapnya
Empat Wilayah di Pantura Alami Abrasi, Garis Pantai Mundur sampai 5 Kilometer
Empat Wilayah di Pantura Alami Abrasi, Garis Pantai Mundur sampai 5 Kilometer

Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Tengah mengungkap garis pantai utara Jawa Tengah mengalami pergeseran dampak abrasi sejauh 5 kilometer dari titik awal.

Baca Selengkapnya
Fakta-Fakta Gempa Darat di Batang, Magnitudo Kecil tapi Merusak Banyak Bangunan
Fakta-Fakta Gempa Darat di Batang, Magnitudo Kecil tapi Merusak Banyak Bangunan

Gempa tersebut merusak 49 rumah, sekolah, hingga masjid.

Baca Selengkapnya
Menko Airlangga Tekankan Pentingnya Antisipasi Bencana Secara Efektif dan Berkesinambungan
Menko Airlangga Tekankan Pentingnya Antisipasi Bencana Secara Efektif dan Berkesinambungan

Dampak besar dari Karhutla pernah dialami Provinsi Sumatera Selatan pada tahun 2022.

Baca Selengkapnya
Adu Solusi Andika vs Luthfi soal Penurunan Tanah di Kendal & Demak, Siapa Paling Logis?
Adu Solusi Andika vs Luthfi soal Penurunan Tanah di Kendal & Demak, Siapa Paling Logis?

Setiap tahunnya, penurunan tanah mencapai 10 cm terjadi di Kendal dan Demak.

Baca Selengkapnya
BMKG Ungkap Rentetan Getaran Gempa Perbesar Kerawanan Longsor di Sumbar
BMKG Ungkap Rentetan Getaran Gempa Perbesar Kerawanan Longsor di Sumbar

BMKG mencatat selama periode tersebut lebih dari 35 kali gempa dangkal yang berpusat di daratan Sumatera Barat dengan rata-rata berkekuatan 3 magnitudo.

Baca Selengkapnya
BMKG Minta Warga Sumedang Waspada Gempa Susulan Sepekan ke Depan
BMKG Minta Warga Sumedang Waspada Gempa Susulan Sepekan ke Depan

BMKG masih belum bisa memastikan aktivitas sesar yang menyebabkan gempa di Sumedang.

Baca Selengkapnya
BMKG Wajibkan Warga Batang-Pekalongan Beralih Gunakan Rumah Tahan Gempa
BMKG Wajibkan Warga Batang-Pekalongan Beralih Gunakan Rumah Tahan Gempa

BMKG mewajibkan masyarakat di Kota Pekalongan dan Kabupaten Batan gunakan rumah tahan gempa

Baca Selengkapnya
5 RT di Jakarta Selatan Terendam, Kawasan Kemang Banjir Hingga 40 Centimeter
5 RT di Jakarta Selatan Terendam, Kawasan Kemang Banjir Hingga 40 Centimeter

Upaya penanggulangan banjir juga telah dilakukan dengan bekerja sama dengan pihak terkait.

Baca Selengkapnya
Penurunan Permukaan Tanah Buat Jakarta Rugi Rp10 Triliun per Tahun
Penurunan Permukaan Tanah Buat Jakarta Rugi Rp10 Triliun per Tahun

Selain ekonomi, nasib 50 juta masyarakat di kawasan pesisir juga dipertaruhkan.

Baca Selengkapnya