Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Analisis Ibu Kota Nusantara Rawan Serangan Militer

Analisis Ibu Kota Nusantara Rawan Serangan Militer Persemaian di Ibu Kota Negara Nusantara. ©sitinurbaya.com

Merdeka.com - Ibu Kota Nusantara di Kalimantan Timur (Kaltim) dianggap memiliki risiko besar terhadap pertahanan. Hal itu diungkap oleh Gubernur Lemhannas Andi Widjajanto.

Pengamat Pertahanan dari Binus University, Curie Maharani Savitri mengakui analisa tersebut. Bahkan, dia juga telah memiliki kajian terhadap pertahanan Ibu Kota Negara (IKN) tersebut.

Hasil kajian yang dilakukan Binus University dengan Lab45 tentang perspektif pertahanan IKN. "Hasilnya nanti diluncurkan minggu depan," katanya kepada merdeka.com, Senin (16/5).

Katanya, dalam kajian tersebut, ada ratusan peristiwa yang terjadi di IKN dalam kurun waktu ratusan tahun.

"Intinya kami mengkaji lebih dari 150 pertempuran (di) IKN dalam perang yang terjadi dalam periode 1914-2021," ujarnya.

Temuan pertama IKN rawan diserang, kata dia, terlepas dari kondisi geografi militer dan kedalaman strategisnya, kedua mayoritas IKN menggunakan model fortifikasi untuk pertahanan, dengan tingkat kegagalan tinggi.

"Artinya fortifikasi memang bukan pilihan yang efektif," jelas dia.

Curie melanjutkan, ketiga, IKN yang memiliki jarak dekat dengan perbatasan darat dan pelabuhan laut. Lebih rawan serangan.

Keempat tujuan serangan terhadap IKN tidak hanya untuk agresi/penaklukan, pemberontakan bersenjata untuk menumbangkan rezim.

"Tapi juga untuk diplomasi koersif," jelas dia.

Dalam hal ini, ia menilai hubungan negara tetangga masih cukup baik. Namun, pemerintah harus fokus terhadap negara dengan kemampuan ofensif tinggi yang mampu menaklukkan tirani jarak secara cepat dengan persenjataan udara.

"Kebanyakan strategi pertahanan IKN dibuat setelah kotanya dibangun, jadi strategi mengikuti kota (banyak limitasi),” terang Curie.

Dengan memindahkan IKN, lanjut dia, Indonesia punya kesempatan merencanakan strategi pertahanan dengan lebih baik. Dia menyaranankan, strategi pertahanan tersebut harus dipastikan bahwa pemerintah merencanakan dengan basis data yang kuat.

Kendati demikian, lanjutnya, keamanan dan kerawanan merupakan hal yang dinamis. Bisa naik dan turun dengan signifikan.

"Sepuluh tahun lalu Natuna Utara belum menjadi wilayah rawan peperangan hibrida dan intrusi asing. Sepuluh tahun yang lalu belum terbayang kalau kita akan jadi jalur tembak kapal selam dan rudal antara Tiongkok dan AUKUS," pungkasnya.

Peringatan Lemhannas

Gubernur Lemhannas Andi Widjajanto mewanti-wanti agar pemerintah menyiapkan kapasitas pertahanan negara tingkat tinggi untuk menjaga stabilitas di ibu kota baru atau ibu kota negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur (Kaltim), khususnya pertahanan udara. Dari segi topografi, kata dia, serangan udara yang paling mungkin jika terjadi perang.

"Kerawanan utama di IKN adalah udara. Entah nanti bandara atau pangkalan udara di nusantara dibangun dengan mekanisme fortifikasi (tambahan) untuk hanggarnya atau menyiapkan pasukan gerak cepatnya," kata Andi dalam webinar dengan tema 'IKN dalam dinamika keamanan regional dan refleksi identitas Global Indonesia,' Kamis (12/5).

Andi mengungkapkan kawasan IKN Nusantara juga berada dalam radius serangan rudal hipersonik milik negara yang memiliki persenjataan canggih, seperti India dan China. Perkembangan persenjataan dunia terbaru, adanya rudal gravitasi yang hanya ditempelkan di satelit, tanpa dibawa pakai pesawat atau yang lainnya.

"Rudal hipersonik ini bagi saya, ancaman utama untuk gelar pertahanan nusantara. Untuk rudal gravitasi, jangankan kita (Indonesia), Amerika Serikat, NATO, maupun China saja belum ada kemampuan untuk menangkal rudal itu," tutur Andi.

Berikut ini matrik analisa terhadap pemindahan IKN di Nusantara:

Tata KelolaVisi Kota Dunia untuk Semua untuk mewujudkannya dibutuhkan sistem pertahanan kuat untuk menjaga dan melindungi IKN Nusantara.

Risiko- Memiliki kerentanan udara tinggi, masuk dalam cakupan rudal balistik negara besar serta mendekati pengelolaan ruang udara negara tetangga.- Memiliki perbatasan darat yang memudahkan negara tetangga memobilisasi pasukan menyerang Nusantara.- Kawasan pusat persaingan negara adidaya, mendekati pangkalan militer AS dan Tiongkok, serta persaingan visi arsitektur negara besar.- Mendekati jalur pelayanan global berkontur laut yang mendukung gelar kekuatan kapal selam.

Krisis- Serangan militer di Kawasan IKN Nusantara.- Mendekati potensi lokus perang hegemoni masa depan.

Respons- Reorganisasi militer untuk mengakomodasi pemindahan IKN.- Mengubah paradigma pertahanan darat menjadi mobilitas strategis.- Memodernisasi alutsista, khususnya pertahanan udara.- Pengembangan sistem keamanan siber. 

(mdk/rnd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Badan Otorita IKN Jamin Keamanan Wilayah Ibu Kota Nusantara, Begini Strategi Dijalankan
Badan Otorita IKN Jamin Keamanan Wilayah Ibu Kota Nusantara, Begini Strategi Dijalankan

Badan Otorita IKN Jamin Keamanan Wilayah Ibu Kota Nusantara, Begini Strategi Dijalankan

Baca Selengkapnya
Kasad Maruli Simanjuntak ke IKN Lewat Jalur Perairan, Alasannya Bikin Penasaran
Kasad Maruli Simanjuntak ke IKN Lewat Jalur Perairan, Alasannya Bikin Penasaran

Ada alasan tersendiri bagi sang jenderal tak lewat jalur darat.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Kejutan Prabowo Curhat Momen Awal-Awal Menjabat Menteri Pertahanan
VIDEO: Kejutan Prabowo Curhat Momen Awal-Awal Menjabat Menteri Pertahanan

Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto memberikan, arahan pada acara Malam Keakraban Kadet Mahasiswa S1, mahasiswa S2 dan S3 UNHAN RI serta Kadet Mahasiswa D-3

Baca Selengkapnya
44 Ahli Dilibatkan Demi Keamanan Istana Garuda IKN
44 Ahli Dilibatkan Demi Keamanan Istana Garuda IKN

Nyoman menambahkan bahwa dalam proses desain, banyak aspek teknis yang memerlukan keahlian khusus.

Baca Selengkapnya
Menko PMK Yakin IKN akan Menjadi Pusat Gravitasi Indonesia
Menko PMK Yakin IKN akan Menjadi Pusat Gravitasi Indonesia

Menko PMK Muhadjir Effendy meyakini, Ibu Kota Nusantara (IKN) dapat menjadi pusatnya Indonesia di masa yang akan datang.

Baca Selengkapnya
Diam-Diam, Menteri Perhubungun Budi Karya Sumadi Sudah Berkantor di IKN
Diam-Diam, Menteri Perhubungun Budi Karya Sumadi Sudah Berkantor di IKN

Salah satu rapat yang dilakukan oleh Menhub adalah rapat dengan Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Otorita IKN Silvia Halim.

Baca Selengkapnya
Kebocoran Data Kerap Terjadi, Mayjen TNI Kunto: Perang Siber Dimulai, Indonesia Diserang
Kebocoran Data Kerap Terjadi, Mayjen TNI Kunto: Perang Siber Dimulai, Indonesia Diserang

Indonesia dilanda serangan siber dalam beberapa tahun terakhir. Yang paling membuat geger adalah diserangnya Pusat Data Nasional.

Baca Selengkapnya
Menlu Singapura Temui Menhan Prabowo, Bahas Kerja Sama Pertahanan
Menlu Singapura Temui Menhan Prabowo, Bahas Kerja Sama Pertahanan

Menlu Singapura Temui Menhan Prabowo, Bahas Kerja Sama Pertahanan

Baca Selengkapnya
VIDEO: Menhan Prabowo Sambut Kedatangan Menteri Pertahanan Singapura Bahas Isu-Isu Penting
VIDEO: Menhan Prabowo Sambut Kedatangan Menteri Pertahanan Singapura Bahas Isu-Isu Penting

Menteri Prabowo Subianto menyambut hangat kedatangan Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan di Kantor Kementerian Pertahanan, Selasa (23/4).

Baca Selengkapnya
Jokowi Tinjau Pusat Komando IKN, Ini Kecanggihan dan Fungsinya
Jokowi Tinjau Pusat Komando IKN, Ini Kecanggihan dan Fungsinya

Pusat Komando Nusantara juga merupakan salah satu infrastruktur utama pendukung kota cerdas Nusantara.

Baca Selengkapnya
Kesal Desainer Istana Garuda IKN: Mereka Nyangka Saya Kerjakan Segala Macam, Geblek Banget!
Kesal Desainer Istana Garuda IKN: Mereka Nyangka Saya Kerjakan Segala Macam, Geblek Banget!

Nyoman terang-terangan, ungkap ada 44 orang ahli terlibat dalam pembangunan Istana Garuda IKN

Baca Selengkapnya
Panglima TNI Petakan Ada 15 Provinsi Rawan dalam Pilkada 2024, Ini Daftarnya
Panglima TNI Petakan Ada 15 Provinsi Rawan dalam Pilkada 2024, Ini Daftarnya

Pelaksanaan Pilkada secara serentak nanti memiliki kerawanan yang lebih besar dibandingkan Pilpres maupun Pileg.

Baca Selengkapnya