Analisis Polisi soal Penyebab Kecelakaan Truk di Bekasi yang Menewaskan 10 Orang
Merdeka.com - Polisi masih menyelidiki kecelakaan truk trailer yang menabrak tiang telekomunikasi dan menimpa mobil pikap serta halte SDN Kota Baru II dan III di Jalan Sultan Agung, Bekasi, Rabu (31/8). Peristiwa itu menewaskan 10 orang dengan korban di antaranya tujuh di antaranya siswa SD.
Polisi akan melakukan penyelidikan dengan mengukur kecepatan dan kapasitas truk trailer terlibat kecelakaan tersebut. Polisi enggan berspekulasi mengenai penyebab kecelakaan lantaran proses penyelidikan masih berjalan.
"Kami evaluasi penyebab kecelakaan. Kita ukur berapa muatannya, dan berapa kecepatan kendaraan," kata Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes Latif Usman di lokasi, Rabu (31/8).
-
Siapa yang menyebabkan kecelakaan truk? Penetapan tersangka terhadap MI sesuai Pasal 311 ayat 1 Undang-Undang Nomor 22 tahun 2009 tentang LLAJ. Ditlantas Polda Metro Jaya telah menetapkan pengendara sopir truk inisial MI (17) sebagai tersangka.
-
Bagaimana truk itu bisa kecelakaan? Sebelumnya, kecelakaan beruntun terjadi di Gerbang Tol Halim Utama diduga akibat Truk Engkel (light truck) berkendara secara ugal-ugalan pada Rabu (27/3) pagi.
-
Siapa sopir truk penyebab kecelakaan? Polisi resmi menetapkan sopir truk berinisial MI (18) yang merupakan penyebab tabrakan beruntun di Gerbang Tol (GT) Halim Utama sebagai tersangka.
-
Apa kasus yang sedang diselidiki? Pemerasan itu berkaitan dengan penanganan kasus dugaan korupsi di Kementan tahun 2021 yang tengah ditangani KPK.
-
Kasus apa yang sedang diselidiki? Kejagung melakukan pemeriksaan terhadap adik dari tersangka Harvey Moeis (HM) terkait kasus dugaan tindak pidana korupsi dalam pengelolaan tata niaga komoditas timah di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) di PT Timah Tbk tahun 2015 sampai dengan 2022.
-
Siapa yang meneliti bahaya di dalam mobil? Studi ini dilakukan oleh para ilmuwan dari Amerika dan Kanada yang menemukan bahwa bahan yang digunakan untuk memenuhi persyaratan keselamatan tahan api sebenarnya bisa berbahaya karena bahan kimia yang terkandung di dalamnya.
Menurut Latif, kecil kemungkinan kecelakaan diakibatkan karena rem kendaraan mengalami blong. Sebab kondisi ruas jalan yang mendatar.
"Sedang kami lakukan penyelidikan, karena juga kalau rem blong jalan cukup datar," ujar dia.
Latif menambahkan, hasil pemeriksaan sementara kecelakaan itu diduga akibat sopir memacu kendaraan dengan kecepatannya tinggi. Adapun kecepataan saat itu masih di atas 60 kilometer per jam.
"Ini masih kita duga. Kita hanya melihat di TKP bahwa letak personeling ada di gigi 3. Lebih lanjut, akan kami lakukan penyelidikan lebih lanjut," ujar dia.
Reporter: Ady Anugrahadi/Liputan6.com
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Meskipun telah naik ke penyidikan, polisi belum menetapkan tersangka.
Baca SelengkapnyaKondisi sopir bus masih dalam perawatan di rumah sakit.
Baca SelengkapnyaPolisi sedang mendalami terus kasus ini dengan mencari alat-alat bukti.
Baca SelengkapnyaFakta tersebut didapatkan usai tim Korlantas Polri menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP) kecelakaan.
Baca SelengkapnyaBelasan kendaraan terlibat kecelakaan beruntun di KM 92 Tol Cipularang arah Jakarta.
Baca SelengkapnyaTruk mengalami rem blong diduga karena membawa muatan berlebih.
Baca SelengkapnyaAda tujuh kendaraan yang terlibat kecelakaan truk tersebut, yaitu satu kendaraan roda empat, kemudian sisanya enam sepeda motor.
Baca SelengkapnyaKecelakaan ini membuat seorang anak 13 tahun meninggal dunia. Selain itu, 28 orang mengalami luka-luka.
Baca SelengkapnyaKecelakaan tersebut dipicu sopir kurang konsentrasi mengemudikan kendaraannya
Baca SelengkapnyaTotal ada 17 kendaraan yang terlibat kecelakaan di Tol Cipularang.
Baca SelengkapnyaTujuh saksi lainnya merupakan orang-orang yang berada di sekitar korban, mengingat korban berstatus anak di bawah umur.
Baca SelengkapnyaData terbaru, kecelakaan merenggut 1 orang korban jiwa dan 24 orang lain luka-luka.
Baca Selengkapnya