Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Anas bantah Nazar: Tak ada duit e-KTP saat kongres Partai Demokrat

Anas bantah Nazar: Tak ada duit e-KTP saat kongres Partai Demokrat Anas dan Setnov di Sidang e-KTP. ©2017 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Anas Urbaningrum memberikan kesaksiannya di persidangan kasus korupsi proyek e-KTP dengan dua terdakwa Irman dan Sugiharto. Dalam kesempatan itu, Anas membantah tidak ada aliran uang panas e-KTP saat perhelatan kongres pencalonan dirinya sebagai ketua umum partai Demokrat 2010 silam.

"Tahu ada aliran uang pada pelaksanaan kongres?" Tanya ketua hakim John kepada Anas, Kamis (6/4).

"Dari e-KTP saya pastikan tidak ada," jawab Anas.

Anas mengakui sebelum adanya kongres di Bandung tahun 2010, ada konsolidasi relawan di Hotel Sahid. Sekitar 350 peserta hadir dalam acara tersebut. Peserta yang hadir, dipesankan kamar untuk menginap.

Uang pembayaran kamar tersebut-lah yang disebut Nazar merupakan uang panas dari proyek e-KTP, dan kemudian dibantah oleh mantan ketua umum Demokrat itu.

"Kalau ada yang sebut ada uang mengalir dengan sebutan detil pembayaran hotel dan sebagainya anda pernah dengar?" tanya hakim.

"Justru hal-hal detil itu sudah disampaikan di persidangan uang itu datang dari mana dibelanjakan apa sangat lengkap saudara Yulianis intinya adalah uang masuk uang keluar dari tempat saudara Nazar ujungnya ada sisa yang justru dipakai saudara Nazar. Jadi kalau itu jalan ceritanya sebetulnya bukan sumbangsih tapi jadi keuntungan," ucap Anas menjelaskan.

Sebelumnya saat Muhammad Nazaruddin hadir menjadi saksi di persidangan kasus korupsi proyek e-KTP di Pengadilan Negeri Tipikor, Jakarta Pusat, menyebut Anas Urbaningrum menerima Rp 500 miliar dan USD 3 juta dari Andi Agustinus alias Andi Narogong.

Nazar menjelaskan uang tersebut secara langsung tidak berkaitan dengan kegiatan partai Demokrat. Namun disebutkan terdapat alokasi sebesar USD 100.000 untuk Jafar Hafsah menjabat sebagai ketua Fraksi Demokrat di DPR, menggantikan Anas yang terpilih menjadi ketua umum Demokrat.

"Apa uang dari Andi Narogong terkait e-KTP?" tanya ketua hakim Jhon Halasan Butar Butar kepada Nazar, Senin (3/4).

"Iya yang mulia, ada," jawab Nazar.

"Apa uang itu ada keperluan juga untuk partai?" Kembali hakim bertanya.

"Keperluan partai secara langsung tidak ada, tapi waktu itu setelah mas Anas terpilih jadi Ketum, ganti ketua fraksi Jafar Hafsah, Mas Anas bilang bantulah USD 100.000," ucap mantan bendahara umum Demokrat itu.

Tidak sekedar menggelontorkan uang untuk "kontribusi" Jafar Hafsah sebagai ketua fraksi. Nazar menyebutkan Khatibul Umam Wiranu juga mendapat sokongan dana sebesar USD 400.000 untuk maju sebagai ketua GP Anshor yang mana kongres dilakukan di Surabaya, Jawa Timur.

(mdk/rhm)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
VIDEO: Kronologi Lengkap Kelompok Misterius Bubarkan Diskusi Kebangsaan di Kemang, Brutal Rusak Barang
VIDEO: Kronologi Lengkap Kelompok Misterius Bubarkan Diskusi Kebangsaan di Kemang, Brutal Rusak Barang

Sebelum acara dimulai sejak pukul 09.00 WIB, puluhan orang sudah berorasi di depan hotel dan menuntut diskusi dibubarkan

Baca Selengkapnya
VIDEO: Emak-Emak Pendukung AMIN: Gue Bukan Bayaran, Naik Pesawat Tidur di Hotel Mewah
VIDEO: Emak-Emak Pendukung AMIN: Gue Bukan Bayaran, Naik Pesawat Tidur di Hotel Mewah

Salah seorang emak-emak mengaku datang menggunakan pesawat ke Jakarta, dan menginap di hotel mewah

Baca Selengkapnya
Bukan Kaleng-kaleng, Emak-Emak Pro AMIN Ngaku Naik Pesawat & Tidur di Hotel Mewah saat di Jakarta
Bukan Kaleng-kaleng, Emak-Emak Pro AMIN Ngaku Naik Pesawat & Tidur di Hotel Mewah saat di Jakarta

Berikut pengakuan emak-emak pro AMIN yang mengatakan naik pesawat dan tidur di hotel mewah saat di Jakarta.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Kekesalan Eks Danjen Kopassus, Said Didu & Refly Kelompok Barbar Obrak-Abrik Diskusi
VIDEO: Kekesalan Eks Danjen Kopassus, Said Didu & Refly Kelompok Barbar Obrak-Abrik Diskusi

Dua orang itu terindikasi melakukan pidana perusakan hingga menganiaya sekuriti hotel.

Baca Selengkapnya
Kronologi Acara Diskusi Kebangsaan Dibubarkan Paksa Puluhan Orang Tak Dikenal
Kronologi Acara Diskusi Kebangsaan Dibubarkan Paksa Puluhan Orang Tak Dikenal

Pada saat anggota kepolisian tengah fokus berjaga di bagian depan hotel, tiba-tiba saja dilaporkan ada sekolompok orang tak dikenal masuk.

Baca Selengkapnya
Sekelompok Orang Tak Dikenal  Bubarkan Paksa Diskusi Silaturahmi Kebangsaan di Jakarta
Sekelompok Orang Tak Dikenal Bubarkan Paksa Diskusi Silaturahmi Kebangsaan di Jakarta

Acara itu sedianya dirancang sebagai dialog antara diaspora Indonesia di mancanegara dengan sejumlah tokoh atau aktivis.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Refly Marah Diskusi Dibubarkan
VIDEO: Refly Marah Diskusi Dibubarkan "Kalau Takut Rakyat Berpikir, Pemimpinya Pasti Primitif!"

Dua orang itu terindikasi melakukan pidana perusakan hingga menganiaya sekuriti hotel.

Baca Selengkapnya
Ternyata Ini Alasan Jokowi Tak Sapa Kaesang di Acara Relawan
Ternyata Ini Alasan Jokowi Tak Sapa Kaesang di Acara Relawan

Jokowi mulanya menyapa seluruh jaringan relawan yang hadir.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Jumpa Jokowi-Surya Paloh, Alasan Anies Berani Hadir Kongres Meski Dicoret NasDem di Pilkada Jakarta
VIDEO: Jumpa Jokowi-Surya Paloh, Alasan Anies Berani Hadir Kongres Meski Dicoret NasDem di Pilkada Jakarta

Tentu ada alasan khusus, Anies hadiri dalam Kongres Nasdem Minggu malam kemarin

Baca Selengkapnya