Anas Urbaningrum akui bertemu Setnov dua kali, bantah bahas e-KTP
Merdeka.com - Anas Urbaningrum memberikan kesaksiannya pada persidangan kasus korupsi proyek e-KTP dengan terdakwa Andi Agustinus alias Andi Narogong di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat. Dalam kesaksiannya, Anas mengaku pernah bertemu dengan Setya Novanto sebanyak dua kali.
Namun dia membantah pertemuan tersebut membahas proyek e-KTP. Dua pertemuan yang tidak disebutkan waktunya, mantan ketua umum Partai Demokrat itu juga menegaskan tidak ada Muhammad Nazaruddin.
Padahal, kesaksian Nazar pada persidangan sebelumnya dengan terdakwa yang sama, ada pertemuan diikuti Anas terkait pembahasan proyek senilai Rp 5,9 triliun tersebut.
-
Mengapa Anas Urbaningrum tidak ingin dipaksakan untuk bertemu SBY? “Begini, jadi silaturahim itu sesuatu yang baik, tetapi silaturahim itu juga tidak harus dipaksakan waktunya, tempatnya kan begitu,“
-
Kenapa Dewas KPK sidang etik mantan Kamtib dan Karutan? Dewan Pengawas (Dewas) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali menggelar sidang etik buntut dari kasus pungli di rumah tahanan (Rutan) KPK.
-
Kenapa Anies-Cak Imin datang ke KPU? 'Ini sebuah proses bernegara dan kita menghormati proses bernegara ini hingga tuntas. Karena itulah kami bersama di sini menghormati proses dan ini semua kami kerjakan dengan tanpa melupakan dan ingin mengingatkan pada semua bahwa pada sidang MK kemarin,' kata Anies.
-
Mengapa Anas Urbaningrum menilai tudingan penjegalan capres tidak tepat? “Kalau terjegal karena tidak mampu melahirkan koalisi yang cukup, bukan penjegalan namanya,“ ucap Anas.
-
Siapa yang diperiksa KPK? Mantan Ketua Ferrari Owners Club Indonesia (FOCI), Hanan Supangkat akhirnya terlihat batang hidungnya ke gedung Merah Putih, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (25/3) kemarin.
"Saya bertemu dengan Setya Novanto di dua tempat. Di Cikeas untuk konsolidasi partai politik, kedua di kantor Set Demokrat di jalan Imam Bondjol dan saya pastikan di dua tempat itu tidak ada Nazaruddin," ujar Anas, Kamis (23/11).
Mengenai proyek e-KTP, Anas mengklaim tidak tahu menahu pembahasannya. Pun halnya dengan adanya bagi-bagi uang di DPR. Dia juga mengklaim tidak mengenal Andi Narogong saat proses pembahasan hingga pengerjaan proyek dilakukan.
"Saya tidak pernah mengenal terdakwa saya tidak pernah bertemu dengan terdakwa bagaimana bisa saya melakukan pertemuan dengan terdakwa apalagi dapat uang dari terdakwa," tukasnya.
Sementara itu, Jaksa Irene Putri menimpali Anas dengan pertanyaan koalisi partai politik. Hal itu didasari kesaksian Anas tentang pertemuannya dengan Setya Novanto sebanyak dua kali.
Terpidana kasus korupsi proyek wisma atlet di Hambalang itu mengatakan ada dua partai politik yang memiliki anggota terbanyak di parlemen; Demokrat dan Golkar.
Namun saat disinggung dukungan koalisi partai politik terhadap program e-KTP, Anas menjawab secara diplomatis. Dia menuturkan setiap fraksi di DPR tidak seluruhnya satu suara mendukung program yang akhirnya merugikan negara Rp 2,3 triliun.
"Ada dinamika dinamika kadang ada yang kontra ada yang dukung program pemerintah. Bahkan ada fraksi partai koalisi lebih keras dibanding (partai politik) oposisi," ujarnya. (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anas belum memutuskan arah dukungan pada Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaMenurut Koordinator Stafus Presiden Ari Dwipayana, Presiden Jokowi sudah menjelaskan kasus korupsi yang menyeret mantan Ketua DPR Setya Novanto.
Baca SelengkapnyaAgus Rahardjo yang mengaku sempat diminta Presiden untuk menghentikan kasus korupsi KTP elektronik
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) buka suara terkait pernyataan mantan Ketua KPK Agus Rahardjo yang diminta di untuk memberhentikan kasus e-KTP.
Baca SelengkapnyaAnas Urbaningrum sudah bebas murni setelah menjalani hukuman atas kasus korupsi. Ia pun berencana kembali aktif di dunia politik.
Baca SelengkapnyaHal itu diungkap Alexander saat hadir di Polda Metro Jaya. Alexander diperiksa sebagai saksi terkait pertemuan itu hari ini, Selasa (15/10).
Baca SelengkapnyaPidato Anas nantinya bukan sebagai deklarasi perang terhadap Presiden Keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Katanya, Anas bukan orang yang pendendam.
Baca SelengkapnyaKamhar mengungkapkan Anies dan Susi punya hubungan baik. Sebagai sama kolega ketika menjadi menteri di kabinet pertama Presiden Joko Widodo.
Baca SelengkapnyaPertemuan Ketum Nasdem Surya Paloh dan Presiden Jokowi tidak membahas pencapresan Anies Baswedan
Baca SelengkapnyaSaat itu, TNI tak terima KPK menetapkan Henri Alfiandi sebagai tersangka
Baca SelengkapnyaAnas mengatakan silahturahmi menjadi tak baik apabila dipaksakan.
Baca SelengkapnyaAnies berlanjut menemui Ketua Majelis Syuro PKS Habib Salim Segaf Al-Jufri besok.
Baca Selengkapnya