Ancaman Separatis di Papua Nyata, Diharapkan Bisa Diatasi Panglima TNI yang Baru
Merdeka.com - Persoalan keamanan di Pulau Papua diharapkan kembali jadi perhatian calon panglima TNI yang baru, pengganti Jenderal Andika Perkasa. Pengamat Komunikasi Politik dan Militer Universitas Nasional (Unas), Selamat Ginting menilai ancaman separatis di Papua nyata.
Selain itu, Selamat Ginting juga berharap panglima TNI nantinya bisa menangani persoalan instabilitas politik. Hal ini berkaitan dengan pelaksanaan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Terkait bursa calon Panglima TNI, Selamat Ginting mengungkap peluang Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dudung Abdurachman. Menurutnya, Dudung sangat berpeluang.
-
Siapa yang memimpin pasukan TNI di Papua? Danrem 173/PVB Brigjen TNI Frits Wilem Rizard Pelamonia menjelaskan bahwa Bandara di Agandugume tersebut telah dikuasai oleh OPM sejak awal Maret.
-
Bagaimana Andika Perkasa jadi Panglima TNI? Perjalanan karirnya mencapai puncak saat diangkat sebagai Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) pada tahun 2018, dan karier militernya mencapai puncak dengan penunjukan sebagai Panglima TNI pada tahun 2021.
-
Kenapa TNI butuh pasukan besar di Papua? Butuh ada satu pasukan besar yang diterjunkan serentak untuk mengikat pasukan Belanda di wilayah Merauke.
-
Siapa yang pimpin operasi TNI AL di Papua? Pelaksanaan operasi tersebut dipimpin Komandan Guspurla Koarmada III Laksamana Pertama TNI Wawan Trisatya Atmaja.
-
Bagaimana Panglima TNI memperkuat hubungan pertahanan? Di bawah kepemimpinan Jenderal TNI Agus Subiyanto, kedua angkatan bersenjata memperluas interaksi profesional dan hubungan antar masyarakat melalui kunjungan tingkat tinggi secara berkala, mengikuti kursus, pertukaran profesional, dan latihan bilateral dan multilateral.
-
Siapa yang terlibat dalam konflik Papua? Gerakan Papua Merdeka semakin terorganisir melalui budaya, sosial, politik luar negeri, senjata, bahkan berhasil menarik perhatian aktivis NGO.
"Kalau kita melihat dinamika politik yang berkembang, apalagi menjelang Pemilu dan potensi instabilitas politiknya tinggi, maka yang dapat dipercaya menangani persoalan instabilitas politik menjelang peralihan kekuasaan itu yang paling memungkinkan adalah Kasad," ujar Ginting saat dihubungi wartawan, Selasa (22/11).
Dia melanjutkan, jika dipilih menjadi Panglima TNI, Dudung tidak hanya bisa mengatasi potensi terjadinya instabilitas politik, tapi juga ancaman nyata dari separatis di Papua. Sebab, kata dia, Dudung mampu menguasai dan memahami wilayah untuk mengatasi ancaman nyata dari separatis tersebut.
"Maka Kasad yang paling bisa dipercaya memegang amanah menjadi Panglima TNI. Tapi ini kembali lagi bagaimana presiden melihat perspektifnya dari sisi mana," lanjutnya.
Tidak hanya itu, Dudung juga dianggap memiliki kemampuan komunikasi militer dan menjaga hubungan baik dengan militer negara lain. Misalnya, Dudung mendapatkan dua penghargaan dari Angkatan Darat Singapura. Hubungan diplolasi Dudung dengan Amerika Serikat juga tidak bisa diragukan.
"Dalam beberapa kasus presiden memberikan kepercayaan yang begitu besar kepada Jenderal Dudung karena termasuk orang yang paling berani mengambil risiko, keputusan, peran dan tanggung jawab. Kalau dari sisi itu pastilah Kasad Jenderal Dudung yang paling layak," tandasnya.
Lebih lanjut, Ginting menambahkan bahwa ancaman nyata Indonesia saat ini adalah separatisme. Kaum separatis tersebut, lanjut Ginting, berada di Papua bukan di Natuna.
"Kalau separatis ini kan sudah ancaman, sudah lama," tambahnya.
Sebelumnya diberitakan, teka-teki tentang siapa sosok Panglima TNI pengganti Jenderal Andika Perkasa semakin terlihat. Nama tersebut tertuang dalam Surat Presiden (Surpres) yang saat ini tengah berada di Istana.
Jika melihat rentang waktu masa dinas Panglima TNI, Jenderal Andika akan mengakhiri masa dinas keprajuritannya pada 21 Desember 2022. Hal itu merujuk pada Pasal 53 UU No. 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia.
Aturan itu menyebut, prajurit TNI dapat melaksanakan dinas keprajuritan sampai usia paling tinggi 58 (lima puluh delapan) tahun bagi perwira dan 53 (lima puluh tiga) tahun bagi bintara dan tamtama.
Diketahui, usia Andika saat ini sudah memasuki 57 tahun dan akan genap memasuki usia ke-58 pada 21 Desember mendatang. Artinya tinggal satu bulan lagi tenggat waktu Istana berkirim surat presiden atau Surpres kepada DPR RI.
Terkait Surpres, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden, Ali Mochtar Ngabalin mengatakan, surat tersebut tinggal menunggu waktu yang tepat dikirim ke DPR. Menurutnya, sejauh ini Surpres tersebut telah ada di Istana.
"Presiden tahu karena semua jadwal di Istana, baik di Sekretariat Negara, di Sekretariat Kabinet ada, maupun di Kantor Staf Presiden juga ada. Sudah ada jadwalnya kapan presiden (ngirim surpres ke DPR). Jadi surat presiden dalam rangka pergantian panglima itu, sudah ada, tinggal soal waktu saja," katanya di Hotel Grand Sahid Jakarta, Selasa (22/11).
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Panglima Agus mengatakan separatis Papua, semakin lama semakin berbahaya.
Baca SelengkapnyaSelain Papua, yang menjadi konsen TNI dalam pengamanan pada Pilkada nanti yakni di Aceh.
Baca SelengkapnyaHal itu dikatakan Prabowo menjawab pertanyaan panelis terkait strategi yang disiapkan untuk menyelesaikan masalah HAM di Papua
Baca SelengkapnyaDalam kajian Percepatan pembangunan Papua tersebut, TNI telah mendapat amanah untuk menjalankan tiga tugas.
Baca SelengkapnyaTerkait pernyataan Panglima TNI tersebut, nampaknya dinilai bukan untuk menyelesaikan masalah, melainkan memperpanjang konflik di Papua.
Baca SelengkapnyaMenurut Panglima TNI, aksi teror pihak separatis di Papua harus segera diberantas.
Baca SelengkapnyaJelang hari pencoblosan Pemilu 2024, TNI AD menyiapkan sejumlah rangkaian antisipasi pengamanan
Baca SelengkapnyaPelaksanaan Pilkada secara serentak nanti memiliki kerawanan yang lebih besar dibandingkan Pilpres maupun Pileg.
Baca SelengkapnyaAgus diusulkan Presiden Jokowi sebagai calon tunggal penggangi Panglima Yudo Margono.
Baca SelengkapnyaApalagi, ia telah memaparkan visi dan misi saat menjalani fit and proper test di DPR RI beberapa waktu lalu.
Baca SelengkapnyaPDIP memiliki kriteria calon yang bisa diusung, termasuk di wilayah Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaBeberapa yang dibahas terkait sinergitas TNI-Polri dalam menghadapi Pemilu 2024.
Baca Selengkapnya