Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ancaman teroris masih ada, Polda Jatim terus mengantisipasi

Ancaman teroris masih ada, Polda Jatim terus mengantisipasi Teroris dikawal ketat Densus 88. ©2016 merdeka.com/darmadi sasongko

Merdeka.com - Jumat lalu (19/2), Tim Densus 88 Mabes Polri menangkap enam terduga teroris di Malang, Jawa Timur. Terkait hal itu, Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Anton Setiaji membantah kecolongan. Sebab sejak Natal tahun 2015, polisi sudah melakukan antisipasi hingga saat ini.

Hal ini dikatakan Anton usai menghadiri acara Silaturahmi BEM Perguruan Tinggi dan Sekolah Tinggi se Jawa Timur di Balai Prajurit Kodam V Brawijaya, Selasa (23/2).

"Anda (wartawan) pasti tanya terus soal itu (teroris). Sejak malam Natal tahun lalu, jelang Tahun Baru, malam Tahun Baru sampai sekarang kita terus antisipasi. Anggota saya tidak pernah berhenti," dalih jenderal polisi bintang dua ini.

Lantas kenapa masih ada teroris yang tertangkap di Jawa Timur, dan yang terakhir penangkapan enam terduga di Malang? "Densus (88 Mabes Polri) kan terus bergerak, terus Gegana kita patroli tiap malam, termasuk rumahnya Panglima (Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Sumardi), rumahnya Gubernur (Soekarwo) kan juga kita patroli terus. Dan ini (juga) antisipasi," dalihnya lagi.

Dia juga menegaskan, patroli yang terus dilakukan pihaknya juga bagian dari antisipasi ancaman sianida yang ditebarkan kelompok teroris kepada polisi.

"Ya itu juga (ancaman sianida)," tegasnya.

Anton juga mengklaim, gelar acara di Balai Parjurit yang digagas Pangdam V Brawijaya juga bagian antisipasi menangkal bahaya teroris dan gerakan radikalisme di Jawa Timur.

"Mahasiswa ini, bisa sebagai subyek (ikut antisipasi) juga bisa sebagai obyek (sasaran rekrutmen terorisme). Ya kita perangi bersama-sama. Makanya kita bersyukur dengan Pangdam (Mayjen TNI Sumardi), kita bisa berkumpul bersma-sama di sini," tandasnya.

Seperti diketahui, Tim Densus 88 Mabes Polri kebali menangkap enam terduga teroris di Malang, Jumat lalu. Enam terduga itu antara lain; Badrodin alias Abu Gar, Ahmad Rdiho Wijaya, Romelan alias M Romly, Rudi Hadianto, Handoko dan Aidin Suryana.

Usai penangkapan, keenam terduga langsung digelandang ke Jakarta, untuk menjalani pemriksaan lebih lanjut di Mabes Polri.

Sementara itu, untuk menagkal tumbuh-kembangnya gerakan radikalisme, terorisme dan antisipasi peredaran narkoba di kampus-kampus, Pangdam V Brawijaya, hari ini mengumpulkan seluruh BEM Perguruan Tinggi dan Sekolah Tinggi se Jawa Timur.

Di acara yang juga dihadiri Gubernur Soekarwo, Ketua DPRD Abdul Halim Iskandara dan Kapolda Jawa Timur itu, TNI mengajak komponen muda untuk ikut memerangi bahaya terorisme, radikalisme dan narkoba yang bisa menghancurkan keutuhan NKRI. (mdk/cob)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Strategi Kapolri Antisipasi Teroris saat Pemilu 2024
Strategi Kapolri Antisipasi Teroris saat Pemilu 2024

Sigit menyebut bahwa ada kelompok yang terafiliasi dengan teroris menumpang aksi saat terjadi perbedaan pendapa

Baca Selengkapnya
Kapolri Minta Jajarannya Waspada Bangkitnya Teroris Imbas Konflik Israel-Palestina
Kapolri Minta Jajarannya Waspada Bangkitnya Teroris Imbas Konflik Israel-Palestina

"Dampak perang Israel-Palestina tentunya juga membangkitkan sel-sel yang terafiliasi dengan teroris,

Baca Selengkapnya
Jelang Pemilu 2024, BNPT Diminta Tetap Waspada Ancaman Terorisme
Jelang Pemilu 2024, BNPT Diminta Tetap Waspada Ancaman Terorisme

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyebut aksi teror di Indonesia terus menurun sejak tahun 2018.

Baca Selengkapnya
Menko Polhukam: Matra Siber Adalah Perang Pikiran
Menko Polhukam: Matra Siber Adalah Perang Pikiran

Hadi memastikan rencana pembentukan empat matra itu serius dilakukan. Prabowo juga sangat setuju.

Baca Selengkapnya
Kapolri Jenderal Sigit Bicara Bahaya Narkoterorisme: Begitu Ada Teman Ubah Kebiasaan, Tolong Ikuti
Kapolri Jenderal Sigit Bicara Bahaya Narkoterorisme: Begitu Ada Teman Ubah Kebiasaan, Tolong Ikuti

Jenderal Sigit mengatakan saat ini gerakan terorisme menjadi lebih berbahaya karena bergabung dengan jaringan narkoba atau narkotika.

Baca Selengkapnya
Persempit Aksi Kejahatan, Patroli Gabungan Skala Besar Digelar di Siak
Persempit Aksi Kejahatan, Patroli Gabungan Skala Besar Digelar di Siak

Kepolisian menggelar patroli gabungan skala besar bersama personel Kodim 0322 Siak dan Dinas Perhubungan Kabupaten Siak

Baca Selengkapnya
Anies ke Prabowo: Penting untuk Tenang dan Dingin, Jangan Emosional Menghadapi Persoalan Negara
Anies ke Prabowo: Penting untuk Tenang dan Dingin, Jangan Emosional Menghadapi Persoalan Negara

Kekurang yang dialami negara juga harus dibicarakan di ruang publik.

Baca Selengkapnya
Teroris JI Serang 2 Polisi di Malaysia, Densus 88 Siap Siaga Monitor Pergerakan
Teroris JI Serang 2 Polisi di Malaysia, Densus 88 Siap Siaga Monitor Pergerakan

Meski begitu, ia memastikan hingga kini belum ada peningkatan eskalasi ancaman teroris di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Densus 88 Tangkap Tukang Ojek Terduga Teroris di Sambas
Densus 88 Tangkap Tukang Ojek Terduga Teroris di Sambas

Hingga berita ini diturunkan belum diketahui apa peran yang bersangkutan hingga ditangkap.

Baca Selengkapnya
Kapolri Minta Daerah Rawan Diberi Perhatian Khusus Selama Pemilu 2024
Kapolri Minta Daerah Rawan Diberi Perhatian Khusus Selama Pemilu 2024

Listyo meminta jajarannya mengoptimalkan preventif strike agar pelaku teror bisa ditangkap sebelum melancarkan aksinya.

Baca Selengkapnya
Kapolri Blak-blakan Ungkap Indonesia Rentan Serangan Siber, Begini Upaya Pengamanan Berlapis Dilakukan Polri
Kapolri Blak-blakan Ungkap Indonesia Rentan Serangan Siber, Begini Upaya Pengamanan Berlapis Dilakukan Polri

Menurut Sigit, Polri perlu mempersiapkan seluruh jajaran untuk memperkuat pengamanan siber.

Baca Selengkapnya
Kebocoran Data Kerap Terjadi, Mayjen TNI Kunto: Perang Siber Dimulai, Indonesia Diserang
Kebocoran Data Kerap Terjadi, Mayjen TNI Kunto: Perang Siber Dimulai, Indonesia Diserang

Indonesia dilanda serangan siber dalam beberapa tahun terakhir. Yang paling membuat geger adalah diserangnya Pusat Data Nasional.

Baca Selengkapnya