Andai dibajak, MH370 bisa mendarat di 634 landasan pacu ini
Merdeka.com - Setelah sepekan lebih hilang, kini muncul dugaan pesawat Malaysia Airlines MH370 yang mengangkut 239 penumpang itu dibajak. Ada sebuah laporan tentang landasan potensial di mana MH370 bisa mendarat.
Dikutip dari straitstimes.com, seorang sumber di Inggris melaporkan, dengan bahan bakar cukup pesawat yang hilang (MH370) bisa terbang ke mana saja, misalnya dari Pakistan ke Australia Barat dan bila benar dibajak pesawat itu juga bisa mendarat di 634 landasan pacu.
Hal ini didasarkan pada peta dari WNYC, situs non-profit, non-komersial. Menurut WNYC, pesawat yang hilang (MH370) bisa mendarat di 634 landasan pacu di 26 negara berbeda.
-
Dimana MH370 diperkirakan hilang? Untuk studi mereka, Kadri dan rekan-rekan timnya menganalisis data dari stasiun hidroakustik di wilayah di mana MH370 diyakini telah hilang – dengan fokus pada Cape Leeuwin di Australia Barat dan Diego Garcia, sebuah pulau di Samudra Hindia.
-
Di mana pesawat jet itu hilang? Pesawat itu hilang di daerah danau 50 tahun lalu.
-
Kapan pesawat jet itu hilang? Pesawat menghilang tak lama setelah berangkat dari Burlington pada 27 Januari 1971, dalam perjalanan menuju Providence, Rhode Island.
-
Bagaimana para peneliti mencari jawaban tentang MH370? Dalam upaya mereka mencari jawaban, para peneliti dari Universitas Cardiff mengambil pendekatan baru: menggunakan mikrofon bawah air – yang disebut hidrofon – yang menangkap gelombang suara dan perubahan tekanan di lautan.
-
Mengapa sinyal jatuh MH370 bisa direkam? Saat dikecepatan itu, ia akan melepaskan energi kinetik yang setara dengan gempa kecil' dan akan 'cukup besar untuk direkam oleh hidrofon yang berjarak ribuan kilometer.'
-
Apa nama pesawat yang dibajak? Kronologi Pembajakan Pesawat jenis Vicker Viscount bermesin empat dengan registrasi PK-MVM 'Merauke' ini akan menempuh perjalanan udara menuju Makassar, dilanjutkan ke Surabaya dan berakhir di Jakarta.
"Data dari X-Plane menunjukkan titik koordinat landasan pacu di seluruh dunia. Dikutip dari catatan seorang pilot Boeing 777 yang memperkirakan panjang landasan pacu mencapai 5.000 meter. Sebuah artikel Wall Street Journal baru-baru ini mengutip sumber-sumber yang menyatakan penerbangan bisa dilanjutkan selama 2.200 mil laut dari posisi terakhir yang diketahui," kata WNYC .
WNY menambahkan, "Data dari Tim WNYC menemukan 634 landasan pacu yang memenuhi kriteria ini, tersebar di 26 negara yang berbeda, termasuk tempat yang jauh seperti: Gan Airport (Maladewa), Dalanzadgad Airport (Mongolia), Yap Airport (Micronesia), Miyazaki Airport (Jepang)."
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejumlah jalan arteri primer di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara juga dipertimbangkan agar bisa didarati oleh pesawat.
Baca SelengkapnyaJalur pesawat ini tidak seperti pada umumnya. Dekat dengan jalan yang kerap dilewati penduduk.
Baca SelengkapnyaPara ahli di Universitas Cardiff percaya mereka bisa mendekati terobosan dalam kasus luar biasa ini.
Baca SelengkapnyaPayung udara orang maupun barang saat ini sangat dibutuhkan untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza, Palestina melalui jalur udara.
Baca SelengkapnyaPesawat tersebut tampak hancur lebur. Sebanyak 10 orang dilaporkan tewas dalam kecelakaan tersebut.
Baca SelengkapnyaHeli yang tersangkut tali layang-layang itu mengangkut dua penumpang dengan rute JAG Heliport-Nusa Dua-GWK-Uluwatu-JAG Heliport.
Baca SelengkapnyaBandara yang memiliki landasan pacu 2.400 meter hanya akan bisa melayani pesawat dengan penerbangan 6-8 jam.
Baca SelengkapnyaMengapa para penumpang harus berjalan kaki dengan jarak yang cukup jauh untuk menuju gate di bandara? Ini jawabannya.
Baca SelengkapnyaKarena bidang landasan tidak kuat menahan beban helikopter, maka terlihat roda bagian depan amblas.
Baca SelengkapnyaMenhub Budi Karya Sumadi dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono girang dan saling rangkul ketika pesawat King Air mendarat
Baca SelengkapnyaEmpat pejalan kaki luka akibat ditabrak mobil tersebut.
Baca SelengkapnyaJauh sebelum ada Bandara YIA, Yogyakarta ternyata sudah punya bandara udara yang dibangun pada masa pemerintahan Belanda. Kini jejaknya hilang tak bersisa
Baca Selengkapnya