Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Aneh, mau dideportasi 12 pekerja China ilegal muncul lagi di PLTU

Aneh, mau dideportasi 12 pekerja China ilegal muncul lagi di PLTU Pekerja China ilegal di PLTU Kukar. ©2016 merdeka.com/istimewa

Merdeka.com - Kabar mengejutkan datang dari 12 WN China yang diduga pekerja PLTU Handil, Kecamatan Muara Jawa, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Setelah sempat diamankan sampai Kamis (22/12) malam kemarin, mereka diperkenankan pulang, tanpa pengawalan petugas imigrasi.

Kanwil Hukum dan HAM Kalimantan Timur, tidak tahu menahu soal 12 WN China yang diperkenankan pulang itu.

Keterangan diperoleh merdeka.com pagi tadi, salah seorang dari 12 WN China yang diamankan petugas Imigrasi, kembali terlihat di proyek PLTU Handil. Itu menimbulkan pertanyaan, apakah mereka dibebaskan?

Merdeka.com melakukan konfimasi Kanwil Hukum dan HAM Kalimantan Timur. Meski sempat terkejut dengan kabar itu, mereka memastikan, 12 WN China itu, berada di kantor imigrasi kelas I Samarinda atau di rumah detensi.

"Kalau dilepaskan tidak mungkin ya. Kalau faktor lainnya (petugas imigrasi bermain dengan 12 WN China) itu sudah kita tinggalkan. Kita jamin, kita sudah tidak berani lagi," kata Kepala Kanwil Hukum dan HAM Kalimantan Timur Agus Saryono, kepada wartawan di kantornya, Jalan MT Haryono, Samarinda, Jumat (23/12).

"Kita sudah sampaikan (12 WN China) di rumah detensi atau pengawasan lain. Kalau dilepaskan, itu konyol. Itu tidak mungkin," ujar Agus.

"Mereka (12 WN China) ada di kantor imigrasi Samarinda atau di rumah detensi. Dalam undang-undang, juga diperkenankan di tempat lain, tapi harus dengan pengawasan imigrasi. Silakan lihat langsung 13 WN China itu di kantor imigrasi Samarinda," kata Kepala Divisi Keimigrasian Kanwil Hukum dan HAM Kalimantan Timur, Kaharuddin, menambahkan.

Berdasar penelusuran, tidak ada satu pun dari 12 WN China itu ada di rumah detensi imigrasi, di Jalan Muhammad Yamin, Samarinda. Bergeser ke kantor imigrasi, juga tidak menemukan 12 WN China itu. Merdeka.com mengkonfirmasi pihak kantor Imigrasi Kelas I Samarinda.

Kasi Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian Kantor Imigrasi Kelas I Samarinda, Selamet Sutarno beralasan, 12 WN China itu diperkenankan pulang untuk mengambil barang-barang mereka. Beragam alasan dikemukakan Selamet, terkait tidak adanya 12 WN China itu.

"Mereka (12 WN China) pulang ke PLTU, ambil kelengkapan. Jaminan dari sponsor (perusahaan sub kontraktor). Ya, mereka ambil barang tidak ada petugas imigrasi. Kita percaya dengan jaminan sponsor," kata Selamet.

"Di rumah detensi kita juga belum selesai, dan kondisinya yang sekarang (Rumah Detensi Jalan M Yamin) juga tidak memadai. Mereka (12 WN China) akan kembali ke kantor ini. Jadi karena isu berkembang (dilepaskan), nanti kita tumpuk di sini," kilah Selamet.

"Mereka dalam perjalanan ke sini (dari lokasi PLTU). Tadi katanya sempat mengalami kerusakan dan di bengkel. Makanya kita coba jemput, bawa ke sini," ungkapnya.

Selamet juga mengakui, usai diamankan dari lokasi proyek PLTU Handil di Muara Jawa, 12 WN China diduga pekerja ilegal itu, petugas imigrasi belum melakukan pemeriksaan mendalam.

"Detailnya baru hari ini, untuk pemeriksaan. Mereka tidak harus ditahan, boleh juga ditempatkan di tempat yang lain. Ditahan itu kalau potensi kabur. Secepatnya kita rampungkan pemeriksaan," demikian Selamet.

Setelah media tahu 12 WN China tidak ada di rumah detensi dan di kantor Imigrasi, akhirnya 10 dari 12 WN China itu terlihat masuk di halaman kantor Imigrasi Kelas I sekitar pukul 16.30 WITA. Dua orang lainnya, tidak diketahui keberadaannya.

Diketahui, Kamis (22/12) malam, kantor Imigrasi Kelas I Samarinda merilis 12 WN China diamankan dari lokasi proyek PLTU Handil. Mereka diduga bekerja secara ilegal, memanfaatkan visa kunjungan.

Saat merilis, kantor Imigrasi menyebut 12 WN China kemungkinan besar dideportasi. Namun belakangan, pagi tadi, WN China yang diamankan, malah berada lagi di lokasi proyek PLTU. (mdk/ian)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Delapan WN China Salahgunakan Visa, Ditangkap Saat Kerja di Solo Raya
Delapan WN China Salahgunakan Visa, Ditangkap Saat Kerja di Solo Raya

WN China itu baru berada di Indonesia selama dalam hitungan bulan.

Baca Selengkapnya
Kronologi 28 Pengangguran Asal China Digerebek di Rumah Kontrakan Banyuwangi, Ternyata Tak Terkait Judi Online dan Prostitusi
Kronologi 28 Pengangguran Asal China Digerebek di Rumah Kontrakan Banyuwangi, Ternyata Tak Terkait Judi Online dan Prostitusi

Rumah kontrakan ini dihuni puluhan pengangguran asal China.

Baca Selengkapnya
FOTO: Ini 12 Wanita Asal Vietnam Diduga Jadi PSK di Jakarta Utara, Patok Harga Rp5,6 Juta Sekali Kencan
FOTO: Ini 12 Wanita Asal Vietnam Diduga Jadi PSK di Jakarta Utara, Patok Harga Rp5,6 Juta Sekali Kencan

Sebanyak 12 wanita asal Vietnam ditangkap atas dugaan menjadi PSK dengan kedok sebagai ladies companion (LC) di tempat karaoke di kawasan Jakarta Utara.

Baca Selengkapnya
3 Fakta Belasan Buruh Migran Asal Jatim Dideportasi dari Timor Leste, Diajak Kerja Tetangga Berujung Tak Digaji
3 Fakta Belasan Buruh Migran Asal Jatim Dideportasi dari Timor Leste, Diajak Kerja Tetangga Berujung Tak Digaji

Mereka tak menyangka akan ditipu tetangganya sendiri

Baca Selengkapnya
Kronologi Terbongkarnya Penyelundupan Belasan Calon PMI ke Kamboja, Dijanjikan Pekerjaan Lewat Medsos
Kronologi Terbongkarnya Penyelundupan Belasan Calon PMI ke Kamboja, Dijanjikan Pekerjaan Lewat Medsos

Petugas turut mengamankan dua orang pria yang diduga sebagai penyalur para CPMI non-prosedural tersebut.

Baca Selengkapnya
Menteri Perlindungan PMI Gerebek Rumah Penampungan TKI Ilegal Dijanjikan Kerja di UEA, 1 Calo Ditangkap
Menteri Perlindungan PMI Gerebek Rumah Penampungan TKI Ilegal Dijanjikan Kerja di UEA, 1 Calo Ditangkap

Menteri Abdul Kadir Karding berjanji terus mendalami dan mencari aktor-aktor lain yang terlibat kasus penyelundupan delapan CPMI ilegal itu.

Baca Selengkapnya
Detik-Detik TNI Sergap Penyelundupan 17 WNI dan 24 Warga Bangladesh ke Malaysia
Detik-Detik TNI Sergap Penyelundupan 17 WNI dan 24 Warga Bangladesh ke Malaysia

Belasan calon PMI dan 24 WNA ini akan berangkat ke Malaysia lewat jalur laut.

Baca Selengkapnya
Dibekali Visa Pelancong, Belasan Warga Jambi Nyaris jadi Korban Perdagangan Orang
Dibekali Visa Pelancong, Belasan Warga Jambi Nyaris jadi Korban Perdagangan Orang

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).

Baca Selengkapnya
Puluhan Calon Pekerja Migran Ilegal Batal Berangkat, LBH Ansor Nilai Butuh Perlindungan Secara Komprehensif
Puluhan Calon Pekerja Migran Ilegal Batal Berangkat, LBH Ansor Nilai Butuh Perlindungan Secara Komprehensif

Para calon pekerja migran tersebut sedianya akan diberangkatkan ke negara-negara Timur Tengah, Kamboja, Thailand, dan China.

Baca Selengkapnya
BRIN Sebut Gaji TKA China Lebih Besar dari Pekerja Indonesia, Menko Luhut: Buktikan, Jangan Asal Ngomong
BRIN Sebut Gaji TKA China Lebih Besar dari Pekerja Indonesia, Menko Luhut: Buktikan, Jangan Asal Ngomong

Dia menantang BRIN untuk membeberkan data atas pernyataan tersebut.

Baca Selengkapnya
12 WNA Vietnam Jadi PSK di Jakarta Utara
12 WNA Vietnam Jadi PSK di Jakarta Utara

Ke-12 orang warga Vietnam tersebut masuk ke Indonesia menggunakan bebas visa kunjungan dan visa kunjungan saat kedatangan dengan tujuan berwisata.

Baca Selengkapnya
Buronan Kasus Penipuan Uang di China 11 Tahun Kabur ke Indonesia, Tinggal di Jakut hingga Punya KTP
Buronan Kasus Penipuan Uang di China 11 Tahun Kabur ke Indonesia, Tinggal di Jakut hingga Punya KTP

LY ditangkap di rumahnya Perumahan Concerto, Pantai Indah Kapuk, Penjaringan pada Selasa (13/2) sore.

Baca Selengkapnya