Anggie dan Atut masih jadi ratu dalam sel

Merdeka.com - Tahanan rupanya tak menjadi halangan bagi Angelina Sondakh ( Angie ) dan Ratu Atut Chosiyah untuk tetap menjadi 'ratu'. Bayangan hidup sulit hingga harus mengurus semua kebutuhan sendiri tak semuanya terjadi di bali sel.

Dua perempuan yang selalu tampil modis dengan barang bermerk itu tetap dilayani bak nyonya besar di dalam tahanan. Angie dan Ratu Atut berada dalam satu rumah tahanan di Rutan Pondok Bambu Jakarta Timur.

Kalau tahanan lain biasa mengurus kebutuhan mereka sendiri, tak demikian dengan Angie dan Ratu Atut. Keduanya diketahui memilih membayar tahanan lain sebagai 'pelayan' untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.

"Bu Atut bayar tahanan lain (Tamping) untuk mengurus kebutuhannya kayak beliin makanan, cuci baju, segalanya diurusin Tamping," kata salah satu sumber yang ada di dalam Rutan Pondok Bambu, Jakarta Timur, Senin (23/12).

Uang yang dikeluarkan Angie dan Ratu Atut pun tak tanggung-tanggung. Mereka rela mengeluarkan uang jutaan rupiah untuk membayar tahanan lain yang mau menjadi sang pelayan.

"Kalau orang biasa, paling kasih gajinya Rp 500 ribu, kalau yang seperti Angelina Sondakh, Atut mungkin bisa jutaan," ungkapnya.

Angie dan Ratu Atut sama-sama menjadi penghuni Rutan Pondok Bambu. Meski demikian, status dan kasus yang menimpa keduanya berbeda. Angie saat ini terpidana kasus korupsi dengan hukuman 12 tahun penjara dan harus mengembalikan uang negara yang dikorupsinya sebesar Rp 12,5 miliar dan USD 2,3 juta.

Sementara Ratu Atut yang saat ini menjabat sebagai Gubernur Banten, masih berstatus tersangka dalam kasus suap Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Akil Mochtar terkait sengketa Pilkada Lebak dan korupsi alat kesehatan (alkes). Atut ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Rutan Pondok Bambu usai diperiksa pada Jumat (20/12).

Di tempat berbeda, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkum HAM), Amir Syamsuddin, berjanji Ratu Atut tidak bakal mendapat perlakuan istimewa selama di dalam Rutan. Dia pun meyakinkan Atut tidak diberikan fasilitas khusus selama dalam tahanan.

"Tidak, standar itu semua di sana. Di sana sudah ada standar pelayanan, pengawasan, sudah ada. Tidak ada (fasilitas mewah). Saya jamin itu," kata Amir kepada para pewarta, usai menghadiri acara diskusi di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Jakarta, Senin (23/12).

Ternyata uang tetap berkuasa di dalam sel. Siapa punya uang bakal aman dan nyaman, siapa tak punya tanggung sendiri risikonya. Mungkin demikian peribahasa untuk kehidupan di penjara Tanah Air.